Tips Sehat
Jangan Anggap Biasa Kaki Kram, Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya, Cara Mengatasi
Kondisi yang dapat menyebabkan kram meliputi:sirosis, gagal ginjal kronis, hemodialisis, penyakit pembuluh darah dan lainnya
POS-KUPANG.COM – Banyak orang yang mengalami kaki kram dan menganggap sepele kaki kram
Karena kaki kram biasanya terjadi hanya sebentar saja terjadi dan setelah itu bisa kembali beraktivitas.
Namun saat mengalami kram kaki tentu tidak nyaman.
Aktivitas yang dilakukan menjadi terganggu karena kram tersebut.
Baca juga: Gejala Penyakit Covid-19 Varian Omicron Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Demam hingga Sesak
Bahkan, ketika digerakkan saja terasa sakit.
Meski demikian, biasanya kram kaki dapat meninggalkan nyeri di otot hingga 24 jam setelahnya. Ada beberapa penyebab kram kaki bisa terjadi.
Penyebab kram kaki
Melansir dari Medical News Today, dalam kebanyakan kasus, orang tidak tahu mengapa kram kaki terjadi, meskipun ada sejumlah teori.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelelahan otot dan disfungsi saraf mungkin berperan.
Baca juga: Waspada! Air Kencing Berbusa Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya Termasuk Ginjal
Tidur dengan kaki terentang dan otot betis memendek dapat memicu kram malam. Teori lain adalah kram lebih mungkin terjadi karena kebanyakan orang tidak lagi jongkok, posisi yang meregangkan otot betis.
Olahraga adalah salah satu faktornya. Menggunakan otot untuk waktu yang lama dapat memicu kram kaki selama atau setelah aktivitas.
Baca juga: Telapak Tangan Keringat Berlebihan Salah Satu Gejala Penyakit Paru-paru Basah, Gejala Lainnya?
Kondisi ini sering dialami oleh para atlet, terutama ketika tubuh mereka sedang tidak baik. Di samping itu, kerusakan saraf mungkin berperan.
Beberapa ahli percaya bahwa dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dapat berkontribusi. Atlet yang berolahraga berat di cuaca panas sering mengalami kram. Namun, bukti ilmiah belum mengonfirmasi hubungan ini. Atlet yang bermain di iklim dingin juga mengalami kram.
Terkadang kram kaki disebabkan oleh kondisi mendasar yang berkaitan dengan sistem saraf, sirkulasi, metabolisme, atau hormon.
Baca juga: Masuk Melalui Mulut dan Kulit, Kenali Gejala Penyakit Cacingan dan Cara Mengobatinya
Beberapa obat juga dapat meningkatkan risiko kram kaki. Kondisi yang dapat menyebabkan kram meliputi:
- penyalahgunaan alkohol
- sirosis
- gagal ginjal kronis
- hemodialisis
- pengobatan kanker
- kelelahan otot
- penyakit pembuluh darah
- penyakit Parkinson
- penyakit arteri perifer (PAD)
- sindrom kaki gelisah
- kehamilan, terutama pada tahap selanjutnya
- penyakit saraf motorik
- Penyakit Lou Gehrig (amyotrophic lateral sclerosis, atau ALS)
- iritasi atau kompresi saraf tulang belakang
- pengerasan pembuluh darah
- stenosis tulang belakang
- penyakit tiroid dan masalah hormonal
- infeksi kronis
- penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal
- diabetes, terutama diabetes tipe 2
- fibromyalgia
Obat-obatan yang dapat memicu kram meliputi:
Baca juga: 3 Minggu Batuk Berdahak Disertai Darah, Awas Itu Gejala Penyakit TBC Paru, Jangan Diabaikan
- sukrosa besi (Venofer)
- estrogen terkonjugasi
- raloksifen (Evista)
- naproksen (Aleve)
- teriparatida (Forteo)
Di samping itu, menurut Healthline, ada beberapa aktivitas tertentu yang menyebabkan seseorang mengalami kram kaki. Aktivitas tersebut biasanya berhubungan dengan olahraga yang menggunakan otot-otot kaki, seperti:
- lari rekreasi
- latihan beban kaki
- olahraga yang membutuhkan banyak lari, seperti sepak bola atau bola basket
Baca juga: Gejala Penyakit Ginjal Bisa Dilihat dari Kulit, Ini 14 Tanda Lain yang Sering Diabaikan
Cara mengatasi kram kaki
American Academy of Orthopedic Surgeons (AAOS) menyarankan beberapa cara berikut untuk mengatasi kram kaki:
- Hentikan aktivitas yang menyebabkan kram.
- Regangkan dan pijat otot.
Baca juga: Bisa Picu Serangan Jantung dan Kerusakan Saraf, Kenali 8 Bahaya dan Gejala Penyakit Diabetes
- Tahan kaki dalam posisi meregang sampai kram berhenti.
- Oleskan panas ke otot yang tegang.
- Gunakan kompres dingin pada otot yang lembut.
Beberapa orang menggunakan suplemen, seperti magnesium, untuk mengurangi kram otot. Namun, tinjauan yang terbit pada tahun 2020 berjudul "Magnesium for muscle cramps" membantah hal tersebut.
Berita lain terkait gejala penyakit
Artikel ini telah tayang di GridHEALTH.Id dengan judul Jangan Anggap Sepele Kram Kaki, Ketahui Penyebabnya dan Cara Mengatasinya