Wawancara Eksklusif
Mantan Dubes RI untuk Rusia Wahid Supriyadi: Ukraina Rusia Sebetulnya Bersaudara (Bagian-1)
Presiden Putin mendirikan United Russia (Partai Rusia Bersatu), sedangkan Soeharto mendirikan Partai Golongan Karya.
AS berargumen janji itu tidak tertulis. Tahun 2000 sampai 2007 sebetulnya Presiden Rusia Vladimir Putin tidak pernah ganggu barat, Bahkan tahun 2020 ingin bergabung dengan NATO tapi ditolak.
Dari situ Rusia dianggap musuh bersama. Ketika beberapa negara pecahan masuk Nato, sudah mulai tidak nyaman. Ketika 2008, Georgia masuk Nato, Rusia mulai marah besar.
Karena tersisa dari buffer statenya tinggal tiga negara tadinya yaitu Ukraina, Belarus, dan Georgia. Akhirnya memang senyap ke Nato sudah tidak ada lagi.
Kalau Belarus dari awal memang pro Rusia. Ukraina kalau sampai masuk Nato, itu berarti persenjataan Nato ditaruh di depan pintu perbatasan Rusia. Jadi secara geostrategi siapapun pemimpinnya merupakan sebuah ancaman.
Saya kira latar belakangnya, kemudian juga Donetsk dan Luhansk merdeka. Ini dianggap mengingkari perjanjian Minsk tahun 2014-2015.
Menurut saya Putin salah perhitungan, kelihatannya dia ingin ini cepat, kalah dan pro Rusia. Kira-kira ide besarnya begitu, bukan berarti saya membenarkan tapi sama saja seperti Amerika invasi ke Irak dan Suriah yang juga melanggar hukum internasional. Terkadang negara super power ya seperti itu.
Bisa diceritakan saat Rusia melakukan aneksasi ke Krimea? Padahal Krimea wilayah yang sangat pro Rusia sebenarnya?
Sejarahnya dulu Krimea mayoritas penduduk Tatar keturunan Turki dan Mongolia yang beragama Islam. Mereka kemudian diusir oleh Joseph Stalin (Mantan Kepala Pemerintahan Uni Soviet).
Krimea itu dulu dititipkan administrasinya di zaman kepemimpinan Nikita Khrushchev karena terlalu jauh ke Moskwa. Dan Khrushchev ini sebetulnya keturunan Ukraina ada juga Leonid Brezhnev (Mantan Sekjen Partai Komunis Uni Soviet) yang juga keturunan Ukraina.
Makanya saya bilang Ukraina dengan Rusia ini bangsa yang bersaudara. Dengan referendum saja sudah pasti menang. Menurut saya kenapa harus pake militer. (tribun network/reynas abdila)