Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Sabtu 26 Februari 2022: Biarkanlah Anak-anak Itu Datang Kepada-Ku

Banyak sekali diberitakan media tentang maraknya penculikan anak. Berbagai macam modus yang dipakai untuk aksi tak terpuji ini.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Ambros Ladjar 

Renungan Harian Katolik, Sabtu 26 Februari 2022: Biarkanlah Anak-anak Itu Datang Kepada-Ku. Jangan Menghalang-halangi Mereka (Yakobus 5:13 - 20; Mk 10: 13-16)

Oleh: RD. Ambros Ladjar

POS-KUPANG.COM - Banyak sekali diberitakan media tentang maraknya penculikan anak. Berbagai macam modus yang dipakai untuk aksi tak terpuji ini.

Di Tangsel misalnya, pelaku pura-pura menjadi warga pendatang yang tak bisa menggunakan google maps. Karena itu ia boncengi bocah perempuan yang sedang asyik bermain sepeda di halaman rumah.

Anak itu dibawa kabur ke gunung Sindur-Bogor. Karena anak itu dilecehkan di atas motor, maka ia loncat dan kabur. Syukur ia diselamatkan warga sekitar dan kemudian dijemput keluarga setelah mendapat info dari pihak keamanan.

Sesungguhnya anak kecil memang penurut. Mereka itu polos bercerita atau tak menolak ajakan orang. Tanpa pikir panjang apa akibatnya jika ikut orang.

Tak heran kalau sampai banyak anak diperdaya, diculik dan dijual.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Sabtu 26 Februari 2022: Simbol Anak-anak

Saya ingat bacaan pertama yang sering digunakan untuk pelayanan sakramen orang sakit. Doa orang jujur itu sangat sakti, maka kita hendaknya saling mendoakan saat sakit agar sembuh.

Sejatinya para penculik anak yang tak berdosa adalah orang yang tidak waras alias sakit. Mereka yang menyimpang dari nilai kebenaran membutuhkan bantuan doa agar berbalik dari jalan yang sesat.

Para rasul pun coba halangi anak-anak yang dibawa kepada Yesus. Maksud baik mereka tak dipahami para rasul padahal anak-anak mereka mau diberkati Yesus.

Karena ditolak maka Yesus katakan: biarkanlah mereka datang kepada-Ku. Jangan halangi mereka karena merekalah yang empunya Kerajaan Allah.

Yesus melihat kehebatan di balik anak-anak itu. Mereka bukan cuma polos dan tanpa daya, melainkan menggantungkan nasibnya pada orang lain. Orangtua, kakak adik atau siapapun yang dapat membuat mereka merasa aman.

Yesus mengharapkan kita semua pun datang kepada-Nya. Tak boleh menggantungkan diri pada harta yang tak mampu membantu.

Tumpuan harapan kita adalah Tuhan yang berkuasa atas hidup dan mati. Poloskah kita dalam berdoa di hadapan Tuhan?

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Rabu 23 Februari 2022: Kita dan Bukan Kita

Salam sehat di hari Sabtu, Akhir Pekan buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved