Perang Rusia Ukraina
Ukraina Merasa Dibiarkan Sendiri Hadapi Rusia, Presiden Perintahkan Mobilisasi Militer Penuh
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengeluarkan dekrit Kamis malam yang mengatakan mobilisasi akan berlangsung 90 hari.
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengeluarkan dekrit Kamis malam yang mengatakan mobilisasi akan berlangsung 90 hari.
POS-KUPANG.COM, KYIV - Presiden Ukraina memerintahkan mobilisasi militer penuh untuk menantang invasi Rusia.
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengeluarkan dekrit Kamis 24 Februari 2022 malam yang mengatakan mobilisasi akan berlangsung 90 hari.
Dia memerintahkan Staf Umum militer untuk menentukan jumlah mereka yang bertanggung jawab atas layanan dan cadangan serta urutan pemanggilan.
Zelensky memberi Kabinetnya tugas mengalokasikan dana untuk membayar mobilisasi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia telah mengirimkan serangan rudal yang menargetkan infrastruktur Ukraina dan penjaga di perbatasan.
Baca juga: Ukraina: Pasukan Rusia Mencoba Merebut Chernobyl Dalam Deklarasi Perang Melawan Seluruh Eropa
Selain itu, ledakan pun telah terdengar di banyak kota di Ukraina.
Dilansir dari laman Times of India, Kamis (24/2/2022), Zelensky menambahkan bahwa status darurat militer telah diumumkan di seluruh wilayah negara.
Sementara itu, dalam pernyataan terpisah Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan bahwa serangan militer yang dilakukan oleh Rusia dilakukan untuk menghancurkan Ukraina.
Presiden Ukraina mengatakan pada Jumat 25 Februari 2022, negaranya dibiarkan sendiri untuk memerangi Rusia setelah Kremlin melancarkan invasi besar-besaran yang menewaskan 130 orang Ukraina lebih pada hari pertama.
"Kami ditinggalkan sendirian untuk membela negara kami," kata Volodymyr Zelensky dalam pidato yang direkam dalam video untuk warga negaranya setelah tengah malam.
"Siapa yang siap bertarung bersama kami? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut," tambahnya, dikutip dari AFP, Jumat.
Baca juga: Umat Katolik Ukraina di Roma Harapkan Kritik yang Lebih Keras terhadap Rusia dari Vatikan
Zelensky mengatakan bahwa 137 warga Ukraina, baik personel militer maupun warga sipil, telah tewas sejak awal serangan Kamis pagi.Sementara, 316 orang Ukraina lainnya terluka.
Zelensky juga mengatakan bahwa "kelompok sabotase" Rusia telah memasuki ibu kota Kyiv, dan mendesak warga kota untuk tetap waspada dan mematuhi jam malam.
Presiden menambahkan bahwa dia dan keluarganya tetap di Ukraina, meskipun Rusia mengidentifikasi dia sebagai "target nomor satu".