Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Kamis 24 Februari 2022: Hidup Adalah Pilihan

Injil Markus hari ini adalah sambungan kisah sebelumnya yakni Yohanes memberi laporan kepada Yesus mengenai seseorang yang menggunakan nama-Nya

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Eman Kiik Mau 

Renungan Harian Katolik Hari Ini, Kamis 24 Februari 2022: Hidup Adalah Pilihan (Mrk 9:41-50)

Oleh: RD. Eman Kiik Mau

POS-KUPANG.COM - Kita pernah mendengar dan bahkan menyanyikan lirik lagu berikut ini:

Hidup ini adalah Kesempatan.
Hidup ini untuk melayani Tuhan.
Jangan sia-siakan apa yang Tuhan bri.
Hidup ini harus jadi berkat!

Refr:

Oh Tuhan
Pakailah hidupku
Selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti
Ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat!

Lirik lagu Hidup ini adalah Kesempatan dengan Penciptanya Pendeta D. Surbakti, yang diposting oleh Reza Iqbal Fauzi.

Lagu rohani ini sangat populer. Lagu ini mengajak para penikmatnya untuk merenung, merefleksi bahwa hidup ini adalah kesempatan. Gunakan kesempatan itu untuk berbuat baik bagi Tuhan dan sesama agar pada saatnya nanti hidup kita sudah jadi berkat!

Injil Markus hari ini adalah sambungan dari kisah sebelumnya yakni Yohanes yang memberi laporan kepada Yesus mengenai seseorang yang menggunakan nama-Nya untuk membuat mukjizat.

Setelah laporan itu, ada 3 pengajaran yang diberikan oleh Yesus kepada para murid-Nya:

Pertama, Mengenai Upah

Berbahagialah mereka yang mau melayani utusan Tuhan. Bukan saja hanya utusan yang mereka layani, namun yang mengutus juga yakni Tuhan sendiri. Upah kebaikan mereka tidak akan pernah diambil daripada mereka.

Kedua, Penyesatan entah untuk orang lain maupun untuk diri sendiri

Diambil contoh anak kecil. Mengapa tidak boleh menyesatkan anak kecil? Sebab anak kecil itu masih polos, jernih dan murni hatinya. Jika menyesatkan anak kecil, maka upahnya adalah kematian.

Menyesatkan diri sendiri juga tidak dikehendaki oleh Kristus karena upahnya juga adalah kematian. Menyesatkan diri sendiri itu berarti sudah tahu bahwa itu berdosa namun masih saja melakukannya juga.

Ketiga, Mengenai Garam

Garam yang tidak asin apa gunanya lagi? Garam itu apa? Garam adalah simbol cahaya hati manusia yang memancarkan kebaikan dan menuntun manusia pada kebaikan.

Di dunia ini aturan sebab dan akibat tetaplah berlaku. Jika kita memilih untuk berbuat baik, maka upahnya adalah kebaikan. Jika kita memilih untuk berbuat jahat, maka upahnya adalah kejahatan.

Jadi hidup ini adalah kesempatan untuk memilih. Pilihlah yang baik, maka akan berbuah kebaikan.

Tuhan Yesus, rahmatilah kami untuk senantiasa setia mengikuti kehendak-Mu yang kudus. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 24 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Yakobus 5:1-6

Hai kalian orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kalian.

Kekayaanmu sudah membusuk dan pakaianmu sudah dimakan ngengat.

Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kalian, dan akan makan dagingmu seperti api.

Kalian telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.

Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena kalian telah menahan upah para buruh, yang telah menuai hasil ladangmu.

Dan keluhan mereka yang menyabit panenmu telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam. Kalian telah hidup dalam kemewahan dan berfoya-foya di bumi.

Kalian telah memuaskan hati sama seperti pada hari pembantaian. Kalian telah menghukum, bahkan membunuh orang jujur, dan ia tidak dapat melawan kalian.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 49:14-15ab,15cd-16,17-18,19-20

Refr. Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

1. Inilah jalan orang-orang yang mengandalkan dirinya sendiri, ajal orang-orang yang bangga akan perkataannya sendiri. Seperti domba mereka meluncur ke dalam dunia orang mati; gembalanya ialah maut.

2. Mereka turun langsung ke kubur, perawakan mereka hancur, dunia orang mati menjadi tempat kediaman mereka. Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku.

3. Janganlah takut, apabila seseorang menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu mati semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.

4. Sekalipun pada masa hidupnya ia menganggap dirinya berbahagia, sekalipun orang menyanjungnya karena ia berbuat baik terhadap dirinya sendiri, namun ia akan sampai kepada angkatan nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.

Bacaan Injil: Markus 9:41-50

Pada suatu hari berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya, “Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya.”

“Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.

Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)

Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)

Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. Karena setiap orang akan digarami dengan api.

Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya?

Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved