Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Senin 21 Februari 2022: Tak Ada yang Mustahil bagi Orang yang Percaya

Siapa pun orang yang mendapat tugas melayani orang sakit semestinya memahami baik etikanya. Peran mereka adalah untuk memberikan kekuatan, ketenangan

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Ambros Ladjar 

Renungan Harian Katolik, Senin 21 Februari 2022: Tak Ada yang Mustahil bagi Orang yang Percaya (Surat Yakobus 3: 13 - 18; Mk 9: 14-29)

Oleh: RD. Ambros Ladjar

POS-KUPANG.COM - Siapa pun orang yang mendapat tugas melayani orang sakit semestinya memahami baik etikanya. Peran mereka adalah untuk memberikan kekuatan, ketenangan dan semangat kepada pasien.

Mereka berusaha memberikan ketabahan hati kepada pasien dengan penghiburan dan doa dalam penderitaan. Malahan mereka harus mencarikan jalan keluar yang tepat jika kondisi pasien tak ada perubahan.

Kisah tentang anak yang kerasukan roh jahat yang membisukan membuat dia sulit ditangani. Sebab semenjak kecil roh jahat itu selalu membanting dia di tanah. Mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Roh jahat itu juga menyeret dia ke dalam api dan air.

Walaupun keadaannya demikian memprihatinkan, ahli Taurat masih mempersoalkan keadaan anak itu di depan para murid. Ketika melihat Yesus semua orang bergegas menyambut Dia. Keadaan anak yang sakit itu diketahui Yesus dan dengan sinis Ia bertanya sebab sebagian orang tak percaya. Roh jahat ternyata kemudian keluar dengan mudah.

Seturut nasihat St. Yakobus, haruslah kita berlaku rendah hati di hadapan Tuhan. Tak boleh kita berdusta melawan kebenaran. Kisah tentang sembuhnya anak yang sakit itu berkat iman kepercayaan yang dimiliki keluarga. Yesus cuma menegur keras roh jahat itu dan anak yang sakit itu segera sembuh.

Cara penyembuhan seperti demikian membuat para murid merasa heran. Mereka lalu bertanya, mengapa kami tak dapat mengusir roh itu?

Yesus menjawab, jenis ini tak dapat diusir kecuali dengan doa. Doa itu punya kekuatan dahsyat maka tak ada yang mustahil bila orang percaya. Apakah kita selalu melatih kepekaan dalam relasi pribadi dengan Tuhan?

Salam sehat di hari Senin buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.

Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 21 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: Yak 3:13-18

Jika kalian puas dalam hati, janganlah membanggakan diri.

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus:

Saudara-saudara terkasih, Siapakah di antara kalian yang bijak dan berbudi?

Baiklah ia dengan menyatakan perbuatannya dengan cara hidup yang baik.

Dan lewat hikmat yang lahir dari kelemah-lembutan.

Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!

Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dan dari setan-setan.

Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.

Tetapi hikmat yang dari atas itu pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buahan yang baik; tidak memihak dan tidak munafik.

Dan buah yang terdiri dari kebenaran itu ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 19:8.9.10.15

Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati.

*Taurat Tuhan itu sempurna,
menyegarkan jiwa;
peraturan Tuhan itu teguh,
memberikan hikmat kepada orang bersahaja.

*Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;
perintah Tuhan itu murni, membuat mata ceria.

*Takut akan Tuhan itu suci,
tetap ada untuk selamanya;
hukum-hukum Tuhan itu benar,
adil selalu.

*Mudah-mudahan Engkau sudi mendengarkan ucapan mulutku,
dan berkenan akan renungan hatiku,
ya Tuhan, Gunung Batu dan Penebusku!

Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b

Yesus Kristus, Penebus kita, telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil: Mrk 9:14-29

Aku percaya, ya Tuhan! Tolonglah aku yang kurang percaya ini.

Inilah Injil Suci menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes, turun dari gunung, lalu kembali pada murid-murid lain.

Mereka melihat orang banyak mengerumuni para murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.

Ketika melihat Yesus, orang banyak itu tercengang-cengang semua dan bergegas menyambut Dia.

Yesus lalu bertanya kepada mereka, "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?"

Kata seorang dari orang banyak itu, "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu karena ia kerasukan roh yang membisukan dia.

Setiap kali roh itu menyerang, anakku dibantingnya ke tanah.

Lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan, dan tubuhnya menjadi kejang.

Aku sudah minta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."

Maka kata Yesus kepada mereka, "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"

Lalu mereka membawanya kepada Yesus.

Dan ketika roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting di tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa.

Kemudian Yesus bertanya kepada ayah anak itu, "Sudah berapa lama ia mengalami ini?"

Jawabnya, "Sejak masa kecilnya! Seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api atau ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu, jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."

Jawab Yesus, "Katamu, 'jika Engkau dapat?' Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"

Segera ayah anak itu berteriak. "Aku percaya! Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

Ketika Yesus melihat makin banyak orang yang datang berkerumun, Yesus menegur roh jahat itu dengan keras, kata-Nya,
"Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau: Keluarlah dari anak ini, dan jangan memasukinya lagi!"

Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncangkan anak itu dengan hebatnya.

Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang mengatakan, "Ia sudah mati."

Tetapi Yesus memegang tangannya dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.

Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka, "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?"

Jawab Yesus, "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved