Konflik Rusia vs Ukraina
Belum Diserang Rusia , Ukrana Harus Hadapi Deklarasikan Mobilisasi Militer Para Pimpinan Separatis
Dugaan mengenai serangan militer Rusia yang akan digelar Rabu 16 Februari lalu tak terbukri Meski demiian, Rusia dituduh memperuat pasukannya di perb
POS KUPANG.COM -- Dugaan mengenai serangan militer Rusia yang akan digelar Rabu 16 Februari lalu tak terbukri
Meski demiian, Rusia dituduh memperuat pasukannya di perbatasan meski dibantah oleh Rusia yang menyebut mereka dengan manari pasukannya
Namun, kini masalah lain terkuak. Para pimpinan separatis malah mendeklarikan mobilitasi militer
Dietahui para pemimpin separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur mengumumkan mobilisasi militer penuh pada Sabtu, (19/2/2022).
Hal ini terjadi sehari setelah mereka memerintahkan perempuan dan anak-anak untuk mengungsi ke Rusia selatan.
Baca juga: Dubes Rusia untuk Indonesia: Kami Tidak Berniat Serang Ukraina
Ukraina saat ini diketahui sedang berada dalam situasi ancaman konflik.
Invasi militer Rusia diduga akan segera tiba di negara itu, membuat negara-negara Barat menyerukan agar warganya angkat kaki sesegera mungkin dari Ukraina.
Dikutip dari Al Jazeera, Denis Pushilin, kepala Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa dia telah menandatangani dekrit tentang mobilisasi tersebut.
Ia meminta orang-orang "yang mampu memegang senjata di tangan mereka" untuk datang ke komisariat militer.
Pemimpin separatis lainnya, Leonid Pasechnik, menandatangani dekrit serupa untuk Republik Rakyat Luhansk tak lama setelah itu.
Baca juga: Rusia Pindahkan Pasukan ke Perbatasan Ukraina, Kata Intelijen Militer Inggris
Pihak berwenang separatis pada hari Jumat mengumumkan rencana untuk mengevakuasi sekitar 700.000 orang.
Hal itu mengutip kekhawatiran akan serangan yang akan segera terjadi oleh pasukan Ukraina, senbuah tuduhan yang dibantah dengan tegas oleh Kyiv.
Kurang dari 7.000 orang telah dievakuasi dari Donetsk pada Sabtu pagi, kata kementerian darurat setempat.
Militer Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya telah mencatat 12 pelanggaran gencatan senjata oleh separatis pro-Rusia di Ukraina timur pada pagi hari setelah 66 kasus dalam 24 jam sebelumnya.
Pihak berwenang separatis juga melaporkan apa yang mereka katakan sebagai penembakan oleh pasukan Ukraina di beberapa desa pada hari Sabtu.
Kedua belah pihak secara teratur saling menyalahkan atas pelanggaran gencatan senjata. (*)
Artikel lain terkait Konflik Rusia vs Ukraina
Baca berita lain KLIK di Pos Kupang.com
Sebagian artikel ini sudah tayang di Sosok.Grid.ID berjudul: Negaranya Terancam Diratakan Rusia, Para Pemimpin Separatis Ukraina Timur malah Deklarasikan Mobilisasi Militer, Ngacir ke Rusia Selatan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/tentara-rusia-di-atas-tank.jpg)