Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Kamis 17 Februari 2022: Kasihilah Sesamamu Manusia Seperti Dirimu Sendiri

Mengikut Yesus berarti harus bisa melupakan kepentingan diri sendiri. Segala embel kuasa dan kehormatan yang melekat harus dicopot.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Ambros Ladjar 

Renungan Harian Katolik, Kamis 17 Februari 2022: Kasihilah Sesamamu Manusia Seperti Dirimu Sendiri (Surat Yakobus 2: 1-9; Mrk 8: 27-33)

Oleh: RD. Ambros Ladjar

POS-KUPANG.COM - Dalam pernyataan tanggal 14 Februari 2022 KSAD Jenderal Dudung Abdurachman bicara tegas. Jangan beri peluang sejengkal pun kepada kelompok intoleran. Tak ada tempat buat mereka di Indonesia. Karena mereka coba merongrong Pancasila, UUD'45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Banyak gerakan radikal bertameng agama, organisasi, kesukuan atau kelompok separatis yang sudah bergerak sangat cepat. Mereka menyebar melalui medsos ke semua elemen. Jika sampai demikian, maka orang tak punya rasa perikemanusiaan dan belas kasih lagi.

Ada kesan bahwa orang yang melakukan tugas masih diskriminatif untuk mengegolkan masksud haram mereka. Jelas memberi dampak buruk kepada masyarakat bangsa.

Peringatan Santo Yakobus sangat berkesan buat kita orang kristiani dalam mengemban tugas pelayanan. Sebab sejak dulu sampai sekarang masih ada pengelompokan dan semoga tak sampai selama-lamanya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Selasa 15 Februari 2022: Jauhilah Pengaruh Buruk

Bisa jadi orang berada kita layani dengan baik, tapi yang miskin kita berikan beragam alasan, baik rasional maupun irasional.

Jika terjadi demikian, maka jelas kita menghina orang miskin. Bisa saja karena desakan ekonomi dan politik, banyak kepentingan dikorbankan.

Ajaran hukum kasih Yesus terhadap sesama harus dipraktekkan para pengikut-Nya secara benar.

Yesus mempertanyakan identitas diri-Nya di depan orang banyak. Kata orang, siapakah Aku ini? Hal itu terjadi di dekat Kaisarea Filipi. Sebuah kota Romawi kuno di bagian barat daya Gunung Hermon dekat Grotto, sumber air sungai Yordan.

Pertanyaan itu ibarat sebuah ujian lisan. Tidak saja berhubungan dengan pengenalan, tapi lebih dari itu pemahaman kelak. Tak heran jika jawaban para rasul berbeda satu sama lain. Cumalah Petrus menyatakan pengakuannya akan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah.

Mengikut Yesus berarti harus bisa melupakan kepentingan diri sendiri. Segala embel kuasa dan kehormatan yang melekat harus dicopot. Barulah orang memikul salib dan mengikuti Yesus.

Dari kisah ini, sejatinya Yesus mengajak para rasul untuk antisipasi. Bukan cuma terkait dengan penolakan diri Yesus sampai berpuncak pada kematian. Akan tetapi bagaimana sikap kemandirian yang harus dibangun sebab tak selamanya Yesus ada bersama para rasul.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Hari Ini, Sabtu 12 Februari 2022: Belas Kasihan

Apa yang sudah ditunjukkan Yesus harus juga mereka lanjutkan dalam perutusan.

Kita pun mempunyai kelompok kegiatan tersendiri. Kita punya anak cucu selaku generasi penerus, baik yang sedang berkiprah maupun belum.

Ingat agar jangan ada diskriminasi dalam hal kebajikan. Bagaimana kita menanamkan nilai-nilai injil untuk kehidupan masa depan mereka kelak?

Salam sehat di hari Kamis buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.

Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin. *

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 17 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: Yak 2:1-9

Bukankah Allah memilih orang-orang miskin? Tetapi kalian telah menghina orang miskin.

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus:

Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman kalian amalkan dengan memandang muka.

Sebab, jika ada orang yang memakai cincin emas dan pakaian indah masuk ke dalam kumpulanmu, dan masuk pula ke situ seorang miskin yang berpakaian buruk, dan kalian menghormati orang yang berpakaian indah itu serta berkata kepadanya, "Silakan Tuan duduk di tempat yang baik ini!"

Sedangkan kepada yang miskin kalian berkata, "Berdirilah di sana!" atau "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!" bukankah kalian telah membuat pembedaan dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?

Dengarkanlah, saudara-saudara terkasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada siapa saja yang mengasihi Dia? Tetapi kalian telah menghina orang-orang miskin.

Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kalian dan yang menyeret kalian ke pengadilan? Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang membuat kalian menjadi milik Allah?

Camkanlah, jika kalian menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri," kalian berbuat baik.

Tetapi jika kalian memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.4-5.6-7

Refrein: Orang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.

*Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu;
puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku.
Karena Tuhan jiwaku bermegah;
biarlah orang-orang yang rendah hati
mendengarnya dan bersukacita.

*Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku,
marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya.
Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku,
dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

*Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,
maka mukamu akan berseri-seri,
dan tidak akan malu tersipu-sipu.

*Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan;
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

Bait Pengantar Injil: Yoh 6:64b.69b

Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.

Bacaan Injil: Mrk 8:27-33

Engkaulah Kristus… Anak Manusia harus menderita banyak.

Inilah Injil Suci menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi.

Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Aku ini?"

Para murid menjawab, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."

Yesus bertanya lagi kepada mereka, "Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?"

Maka Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias!"

Dan Yesus melarang mereka dengan keras, supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.

Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan.

Ia akan ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari.

Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang.

Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya.

Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya, "Enyahlah Iblis!

Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved