Berita Malaka Hari Ini

Ini Makna "Halirin Rai Katak Rai" untuk Kawasan Lahan Pembangunan Kantor Bupati Malaka

Ini Makna "Halirin Rai Katak Rai" untuk Kawasan Lahan Pembangunan Kantor Bupati Malaka di Kabupaten Malaka

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/NOFRY LAKA
Bei Tema dan Bei Rai di lokasi pendinginan kawasan lahan pembangunan Kantor Bupati Malaka di Dusun Labarai, Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, Senin 14 Februari 2022. 

Saya melihat dari sangat dekat, Bupati Simon Nahak memejam mata rapat-rapat. Mengunyah sirih dan pinang. Penuh arti, penuh makna. Penuh penghayatan sambil sesekali melihat ke atas ketinggian, ke pohon beringin (Hali Marian, Red) yang berdiri gagah sendirian di sana. Mungkin dalam hati dan pikiran serta rasa, ada harapan dan cita-cita ratusan ribu anak malaka yang ada di pundaknya. 

Bersama Kim Taolin, keduanya memikul tanggung jawab yang sangat besar untuk bisa membangun pusat pemerintahan, sebagai pengejawantahan renu rai malaka (masyarakat Malaka, Red). 

Sebagai pemimpin rakyat, Bupati Simon tergugah akan ketepatan jiwa dan hatinya menjawab pertanyaan untuk mendirikan bangunan yang representatif, yang melayani renu rai malaka. 

Sirih dan pinang, dalam adat Sabele Saladi Wesei Wehali melambangkan perpaduan yang tak bisa dilepaspisahkan. Sirih dan pinang adalah identitas dan identik dengan orang Malaka. "Jangan mengaku orang malaka kalo bibir belum merah dengan sirih pinang" begitu biasa banyak yang berceloteh. 

Semburan warna merah sirih pinang yang artinya berani itu, kini berkibar kuat-kuat di dada kedua pemimpin rakyat Malaka ini. Terpancang tinggi, menjulang hingga ke langit biru. Semangat membuncah meninju halimun di atas cakrawala. 

Tampuk pimpinan yang sementara dipegang, akan terus dipegang kokoh. Memimpin dengan segala kerendahan hati, memimpin dengan semangat pelayanan untuk membawa renu rai malaka ke arah yang lebih baik. 

Di bawah atap langit Labarai, Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka, lokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Malaka Bupati Malaka mengajak seluruh masyarakat 12 Kecamatan 127 Desa untuk satukan hati, niat dan komitmen bersama-sama membangun Tanah Malaka, yang penuh susu dan madu. 

Halirin Rai Katak Rai, esensinya adalah permohonan izin dan restu kepada alam dan leluhur serentak memohon berkat Tuhan supaya sebuah proses pembangunan bisa berjalan dengan lancar dan dijauhkan dari hambatan, rintangan, kendala dan tantangan. 

Mengutip kalimat pengantar Master Ceremony : di titik ini, di Labarai, akan menjadi cikal bakal, seluruh kegiatan pelayanan dan pengabdian kepada renu Rai Malaka di bawah kepemimpinan Bupati Dr. Simon Nahak, SH, MH dan Louise Lucky Taolin, S.Sos. 

Bersama keduanya, renu rai malaka satukan seluruh tekad, komitmen  dan niat hati kita untuk membawa rai malaka ke arah dan hidup yang lebih baik. Pelaksanaan ritual adat Halirin Rai Katak Rai ini pun bertepatan dengan Hari Kasih Sayang. Dalam rajutan cinta kasih, kebersamaan, kekeluargaan dan persaudaraan dan atas restu leluhur serta  alam raya, kita adalah saksi dan pelaku sejarah pembangunan yang akan diwariskan kepada anak cucu, generasi pemilik negeri ini. 

Sekedar informasi, melalui juru bicara (Jubir) Bei Tema dan Bei Rai, Petrus Tahu Suku Beikolo menyatakan, sebelum 1M Bei Tema dan Rai adalah saudara kandung Bei Tema adalah seorang laki-laki dan Bei Rai adalah seorang perempuan. (*)
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved