Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Sabtu 12 Februari 2022: Hati-Ku Tergerak Oleh Belas Kasihan

Yerobeam yang berkelakuan jahat tak mau berbalik. Dia malahan membuat lembu tuangan untuk dijadikan berhala. Akhirnya dia dan para imamnya dilenyapkan

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Ambros Ladjar 

Renungan Harian Katolik, Sabtu 12 Februari 2022: Hati-Ku Tergerak Oleh Belas Kasihan (1Raj 12: 26 - 32, 13: 33-34; Mrk 8: 1-10)

Oleh: RD. Ambros Ladjar

POS-KUPANG.COM - Setiap orang diharapkan agar di masa pandemi punya imun tubuh yang baik. Kalau tak ada, maka mudah terserang virus dan orang harus vaksin. Sebab biarpun tetap makan minum normal, tapi akan terganggu.

Tak heran muncul banyak soal yang dihadapi. Meskipun punya harta, pangkat, jabatan & kuasa, tapi apalah artinya jika fisik dan psikis mulai terganggu.

Semua itu sangat meresahkan di masa pandemi. Orang akan bahagia jika dirinya sehat. Sebab otomatis segala aktivitas dapat berjalan lancar. Selain imun, orang harus punya iman akan Tuhan Pencipta.

Yerobeam yang berkelakuan jahat tak mau berbalik. Dia malahan membuat lembu tuangan untuk dijadikan berhala. Akhirnya dia dan para imamnya dilenyapkan.

Rehabeam yang menunjukkan jalan yang benar bagi bangsa Israel mulai ditinggalkan.

Tabiat baik yang hampir sama dengan Yesus Anak Allah yang hadir membawa kebahagiaan. Dia mengajak orang agar hidup dalam semangat kemiskinan, derita dan kelaparan.

Banyak orang ajukan protes karena ajaran-Nya bertolak belakang dengan kenyataan. Padahal dengan semangat itu akan muncul rasa kepedulian terhadap orang lain.

Atas dasar ini, ke mana pun orang mencari Yesus. Dia berbelas kasih dan menyembuhkan yang sakit. Mereka yang menemui kebuntuan hidup diberikan jalan. Orang yang lapar secara jasmani pun dikenyangkan.

Kisah penggandaan roti telah memberi bukti jelas. Yesus mengenyangkan 4.000 orang dengan menyisakan tujuh bakul penuh roti setelah orang kenyang makan.

Sebelumnya Yesus juga memberi makan 5.000 orang (Mk 6: 30-44) dengan sisa 12 bakul.

Dalam situasi sedih, lapar, kehilangan harta, bencana hingga kematian adalah realitas yang tak disangkal. Posisi batin kita terganggu dengan rupa-rupa soal itu.

Mungkin kita masa bodoh sambil menempatkan diri cuma sebagai penonton. Yesus ajak kita memiliki kepekaan sosial.

Tak harus kita beri secara material karena tak mampu, tapi Yesus mau kita Membuka Hati.

Ketika kita memiliki hati yang berbelas kasih, maka kita akan mudah menolong. Yesus tunjukkan sikap sesuai teladan-Nya. Sejauh mana ketajaman hati dan budi kita menolong sesama?

Salam sehat di hari Sabtu, Akhir Pekan buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.

Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keber- untungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 12 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan I: 1Raj 12:26-32;13:33-34

Raja Yerobeam membuat dua anak lembu emas.

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja:

Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, "Kini mungkin kerajaan itu kembali kepada keluarga Daud.

Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda."

Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas.

Lalu ia berkata kepada mereka, "Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem!

Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.

Maka hal itu menyebabkan orang berdosa.

Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.

Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.

Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu.

Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya.

Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan.

Siapa saja yang mau ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan.

Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.

Demikianlah sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan: Mzm 106:6-7a.19-20.21-22

R:4a Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.

1. Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa,
kami telah bersalah, telah berbuat fasik.
Nenek moyang kami di Mesir
tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.

2. Mereka membuat anak lembu di Horeb,
dan sujud menyembah kepada patung tuangan;
mereka menukar Yang Mulia
dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.

3. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka,
yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir;
yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham,
dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

Bait Pengantar Injil: Mat 4:4b

Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.

Bacaan Injil: Mrk 8:1-10

Mereka semua makan sampai kenyang.

Inilah Injil Suci menurut Markus:

Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus.

Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini.

Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.

Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh."

Murid-murid-Nya menjawab, "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"

Yesus bertanya kepada mereka, "Berapa roti ada padamu?"

Jawab mereka, "Tujuh."

Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.

Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid Nya untuk dibagi-bagikan.

Dan mereka memberikannya kepada orang banyak.

Mereka mempunyai juga beberapa ikan.

Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.

Dan mereka makan sampai kenyang.

Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.

Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang.

Lalu Yesus menyuruh mereka pulang.

Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved