MotoGP Mandalika
Sirkuit Mandalika Perlu Pawang Hujan? Begini Komentar Ketua Umum IMI
Air akan menjadi tantangan terbesar bagi para pebalap dunia di Sirkuit Mandalika dalam ajang MotoGP.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo mengatakan Sirkuit Mandalika sepanjang 4,31 km dengan lebar 15 meter memiliki karakter curah hujan cukup tinggi.
Air akan menjadi tantangan terbesar bagi para pebalap dunia di Sirkuit Mandalika dalam ajang MotoGP.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) itu menyampaikan kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah agar tidak perlu memanggil pawang hujan.
"Jadi Pak Gubernur enggak perlu panggil pawang hujan lagi nanti, justru itu ciri khas sirkuit kita," kelakar Bamsoet, sapaannya, dalam webinar yang digelar Tribun Network, Kamis 10 Februari 2022.
Baca juga: Ribuan Penghobi Otomotif Akan Serbu Mandalika
Ia berpendapat bahwa karakter tersebut harus dipertahankan.
Bamsoet menerangkan Sirkuit Mandalika telah dibangun dengan standar internasional.
Menurut dia, aspal yang digunakan juga memiliki harga relatif mahal.
Ia juga membagikan pengalamannya saat menjajal Sirkuit Mandalika bersama Presiden Joko Widodo beberapa saat lalu.
"Itu aspal yang luar biasa mahalnya. Jadi memang asik juga," aku Bamsoet.
Ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa senang karena gagasannya untuk membuat sirkuit bisa terwujud.
Baca juga: Kisah Unik Pembalap MotoGP di Lombok: Enea Usir Kelelawar, Pecco Main Voli
"(Sirkuit Mandalika) juga dicoba langsung oleh beliau," katanya.
"Beliau komentari ada beberapa tikungan yang cukup tajam dan memberikan tantangan," sambung Bamsoet.
Ajang internasional MotoGP diharapkan bisa memberikan dampak multidimensi.
Bamsoet menekankan MotoGP sebagai industri olahraga harus memberikan kemanfaatan jangka panjang dan berkesinambungan.
Baca juga: Marc Marquez Tak Sabaran Jajal Sirkuit Mandalika Lombok
"MotoGP harus mensejahterakan tidak hanya bagi perekonomian dalam skala makro tetapi juga bagi kehidupan masyarakat Lombok. Bukan euforia sesaat," pintanya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan masyarakat setempat tidak boleh hanya menjadi penonton.
Mereka harus merasakan manfaat nyata bagi peningkatan kehidupan sosial ekonomi. (tribun network/reynas abdila)