Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik, Kamis 10 Februari 2022: Kasih Yesus Lintas Batas
Hari ini Gereja memperingati Santa Skolastika, Perawan. Skolastika adik kandung dari Santo Benediktus Abas. Ia menjadi seorang biarawati.
Renungan Harian Katolik, Kamis 10 Februari 2022: Kasih Yesus Lintas Batas (Mrk 7:24-30)
Oleh: RD. Eman Kiik Mau
POS-KUPANG.COM - Kisah Injil Markus hari ini menunjukkan perhatian dan kasih sayang Yesus yang bernuansa lintas batas.
Tuhan mengabulkan permintaan tulus seorang ibu Siro-Fenisia yang anaknya kerasukan roh jahat. Ibu ini bukan keturunan bangsa terpilih, latar belakangnya seorang Yunani, namun kesaksian hidup di hadapan Tuhan memancarkan keharuman iman yang tajam lagi kuat. Ia pulang ke rumahnya sambil membawa damai dan sukacita sejati.
Apakah setiap perjumpaan kita dengan Yesus melalui doa-doa membuahkan penyembuhan, damai dan sukacita sejati?
Hari ini Gereja memperingati Santa Skolastika, Perawan. Skolastika adik kandung dari Santo Benediktus Abas. Ia menjadi seorang biarawati dan tinggal di dekat biara kakaknya di Monte Casino, Italia.
Setiap tahun, Skolastika selalu mengadakan pembicaraan rohani dengan kakaknya. Suatu kali, Skolastika menginginkan agar pembicaraan itu diperpanjang, namun Benediktus menolak.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 7 Februari 2022: Menjumpai, Mengimani dan Mengamini
Maka, Skolastika berdoa dengan khusyuk sehingga turunlah hujan badai yang sangat hebat dan menghalangi keduanya untuk meninggalkan tempat pertemuan mereka itu.
Tiga hari kemudian, Skolastika wafat dan pada saat yang sama Benediktus melihat adiknya itu dalam rupa burung merpati naik ke surga.
Santa Skolastika dipercaya sebagai penolong untuk mohon cuaca yang baik.
Tuhan Yesus, teguhkanlah hati kami untuk senantiasa setia berbakti kepada-Mu. Santa Skolastika, doakanlah kami. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 10 Februari 2022:

Bacaan Pertama: 1 Raja-Raja 11:4-13
"Salomo tidak berpegang pada perjanjian Tuhan maka kerajaannya dikoyakkan."
Ketika Raja Salomo menjadi tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada dewa-dewa, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Demikianlah Salomo mengikuti Ashtoret, dewi orang Sion, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon. Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud ayahnya.
Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengurbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung sebelah timur Yerusalem, dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.
Demikianlah dilakukannya bagi semua istrinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan kurban ukupan dan kurban sembelihan kepada dewa-dewa mereka.
Maka Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari Tuhan, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya supaya jangan mengikuti dewa-dewa lain.
Akan tetapi ia tidak berpegang pada apa yang diperintahkan Tuhan.
Lalu bersabdalah Tuhan kepada Salomo, “Oleh karena engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya kepada hambamu.
Hanya saja, demi Daud ayahmu, Aku belum mau melaksanakannya selama engkau masih hidup. Dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya.
Namun demikian tidak seluruh kerajaan akan Kurenggut daripadanya. Satu suku akan Kuberikan kepada anakmu demi hamba-Ku Daud dan demi Yerusalem yang telah Kupilih.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 106: 3-4.35-36.37.40
Refrein: Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.
1. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di setiap saat! Ingatlah akan aku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat, perhatikanlah aku, demi keselamatan yang datang dari pada-Mu.
2. Mereka malah bercampur baur dengan bangsa-bangsa itu, dan meniru kebiasaan mereka. Mereka beribadah kepada berhala-berhala para bangsa, yang menjadi perangkap bagi mereka.
3. Mereka mengurbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kurbankan kepada roh-roh jahat. Maka berkobarlah murka Tuhan terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik pusaka-Nya.
Bait Pengantar Injil: Yakobus 1:21
Refrein: Alleluya
Terimalah dengan lemah lembut sabda Allah yang tertanam dalam hatimu, sebab sabda itu berkuasa menyelamatkan kamu.
Bacaan Injil: Markus 7:24-30
"Anjing-anjing pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Galilea dan berangkat ke daerah Tirus.
Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya.
Tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah di situ ada seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat.
Begitu mendengar tentang Yesus, ibu itu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya.
Ibu itu seorang Yunani berkebangsaan Siro-Fenisia. Ia mohon kepada Yesus supaya mengusir setan dari anaknya.
Yesus lalu berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu! Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Tetapi ibu itu menjawab, “Benar, Tuhan! Tetapi anjing di bawah meja pun makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.”
Lalu Yesus berkata kepada ibu itu, “Karena kata-katamu itu, pulanglah, sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.”
Ibu itu pulang ke rumah dan mendapati anaknya terbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.