Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Senin 7 Februari 2022: Semua Orang yang Menjamah-Nya Menjadi Sembuh

Setiap kali kunjungan Presiden Jokowi ke mana pun, masyarakat sangat antusias. Mereka tahu pemimpin yang sangat peduli sehingga mau bertemu langsung.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Ambros Ladjar 

Renungan Harian Katolik, Senin 7 Februari 2022: Semua Orang yang Menjamah-Nya Menjadi Sembuh (1Raj 8: 1-7, 9-13; Mk 6: 53 - 56)

Oleh: RD. Ambros Ladjar

POS-KUPANG.COM - Setiap kali kunjungan Presiden Jokowi ke mana pun, masyarakat sangat antusias. Mereka tahu pemimpin mereka yang sangat peduli sehingga mau bertemu langsung.

Sifat itu menjiwai terus perjalanan hidupnya ke mana pun. Baginya, menjadi pemimpin berarti melayani.

Prinsip itu ia lakoni langsung dengan kehadiran secara fisik, biarpun sangat ketat aturan protokoler. Beliau bisa terobos keluar menemui seluruh warganya.

Tuhan berkenan menerima persembahan umat-Nya jika dengan tulus ikhlas mereka baktikan.

Salamo dan para imam dalam bacaan pertama tadi sangat menginspirasi kita.

Ketenaran Yesus telah terdengar karena Ia sudah tunjukkan di tanah Galilea. Di Gerasa rupanya orang masih ingat baik mukjizat penyembuhan orang yang kerasukan setan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik 5 Februari 2022: In Nomine Dei Feliciter - Dalam Nama Tuhan Semoga Berbuah

Di saat Yesus berkeliling di daerah orang kafir itu mereka tak hilang akal. Pikir mereka, biar cukup menyentuh jumbai jubah-Nya, mereka sembuh.

Sebab itu semua orang sakit di kampung-kampung digotong kepada Yesus. Tak perlu tatap muka, tapi yang penting mereka menjamah jumbai jubah-Nya.

Ternyata dengan keyakinan besar itu, maka semua orang yang dibawa kepada Yesus dapat sembuh dari sakit mereka.

Yesus datang ke dunia untuk semua orang. Tak pernah Dia buat pemisahan orang Yahudi, baik yang terima Dia maupun yang anti dan menolak Dia.

Konsep keselamatan terbuka bagi semua orang, walaupun iman orang tidak utuh. Meskipun orang cuma butuhkan Yesus dalam kebuntuan dan kesulitan, toh Ia tetap tanggap atas kebutuhan mereka. Bukti mereka belum sepenuhnya percaya bahwa Dia adalah Anak Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 4 Februari 2022: Bernyali Kritik

Sebagai pengikut-Nya, kita perlu memiliki hati dan jiwa yang mudah tergerak. Kita perlu memiliki kehangatan cinta untuk membantu orang pada waktunya.

Tak cuma sebatas pada tataran teori, tapi juga dalam sikap dan perbuatan.

Sejauh mana kita memiliki kepekaan terhadap kebutuhan sesama di sekitar kita?

Salam sehat di hari Senin buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.

Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 7 Februari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: 1 Raja-Raja 8:1-7.9-13

"Imam-imam membawa tabut perjanjian ke tempat mahakudus dan datanglah awan memenuhi rumah Tuhan."

Setelah Rumah Allah selesai dibangun, Raja Salomo memerintahkan para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin keluarga Israel , berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion.

Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan Raja Salomo semua orang Israel.

Setelah semua tua-tua Israel datang, imam-imam mengangkat tabut itu.

Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu.

Semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.

Sedang Raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan terbilang banyaknya.

Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya, yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat mahakudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub.

Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungan dari atas.

Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan Tuhan dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir.

Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, turunlah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga oleh karena awan itu, imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu.

Pada waktu itu berkatalah Salomo, “Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman.

Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 132:6-7.8-10

Refrein: Semoga Tuhan bersukacita atas karya-Nya.

1. Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di Efrata, kami telah mendapatinya di padang Yaar. “Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya, dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya.”

2. Bangunlah, ya Tuhan dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau serta tabut kekuasaan-Mu.

3. Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran, dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi. Demi Daud, hamba-Mu janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Refrein: Alleluya.

Ayat: Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Bacaan Injil: Markus 6:53-56

"Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh."

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ.

Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus.

Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.

Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja.

Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved