Berita Nasional
KKB Papua Tebar Ancaman, Desak Bupati Tolak Pembangunan dari Jokowi Jika Tak Ingin Papua Bergolak
Sampai saat ini KKB Papua belum bisa ditaklukan. Kelompok kriminal bersenjata itu malah semakin merajalela dengan terus melancarkan serangan.
POS-KUPANG.COM - Sampai saat ini KKB Papua belum bisa ditaklukan. Kelompok kriminal bersenjata itu malah semakin merajalela dengan terus melancarkan serangan.
Baru-baru ini, juru bicara KKB Papua dari sayap OPM, Sebby Sambom, menebar ancaman.
Ancaman itu bukan ditujukan kepada masyarakat sipil tetapi langsung kepada Bupati Paniai, Meky Nawipa.
Dalam ancamannya, Sebby Sambom meminta Bupati Paniai untuk menghentikan pelaksanaan pembangunan di wilayah tersebut.
Meky Nawipa dan jajarannya diperingatkan untuk tidak melanjutkan pelaksaanaan pembangunan jika ingin Papua aman.
Bahkan Sebby Sambom juga mendesak para bupati menolak semua item pembangunan yang dialokasikan Presiden Jokowi ke Papua.
Apabila peringatan tersebut diabaikan, tak diindahkan, maka ia tak segan-segan mengerahkan seluruh kekuatan KKB Papua untuk melakukan serangan.
Dalam siaran persnya, Sebby Sambom menyatakan dengan tegas menolak pembangunan oleh pemerintah Indonesia di wilayah Kabupaten Paniai
"Kami peringatkan Bupati Paniai supaya tolak pembangunan dari pemerintah Indonesia," tandas Sebby Sambom.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Beri Pesan Khusus ke Panglima TNI: Ingat Tak Boleh Emosi Hadapi KKB Papua, Kenapa?
"Orang Papua tidak perlu pembangunan dari Indonesia. Orang Papua hanya minta hak untuk menentukan nasib sendiri secara mandiri," tegasnya.
Pernyataan bernada ancaman tersebut, ternyata tak hanya menyasar Bupati Paniai, Meky Nawipa.
Sebby Sambom juga mewanti-wanti tentang kontak tembak yang akan mungkin kembali terjadi.
Untuk itu, Sebby Sambom lagi-lagi meminta pemerintah Indonesia untuk segera menarik seluruh pasukan militernya dari Papua.
Jika pernyataan ini diabaikan, Sebby Sambom menandaskan, ia tak akan segan-segan melawan perlawanan habis-habisan dengan TNI-Polri.

"Kami siap melawan TNI-Polri yang datang di wilayah Kabupaten Paniai," kata Sebby Sambom.
Ancaman semacam ini sesungguhnya bukan hal baru di Papua yang belakangan ini terus bergolak.
Sebelumnya juga sempat beredar ancaman perang KKB Papua di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai.
Dalam video dari KSP, kali ini KKB Papua menyasar aparat TNI-Polri yang dikerahkan ke Papua.
Bahkan tentang pesawat sipil dan Bupati Paniai, Meky Nawipa, juga turut disebut dalam video ancaman yang beredar di media sosial tersebut.
Seperti ini rilis yang dilansir Pos-Kupang.com dari TribunPapua.com:
"Pada 14 Maret 2021, di Kab. Paniai, telah didapatkan video berdurasi 15 menit 29 detik yang berisi tentang komunikasi menggunakan HT antara terindikasi pimpinan KSP Intan Jaya di Distrik Kebo, Kab. Paniai dengan 1 orang KSP (terindikasi anggota KSP Intan Jaya).
Baca juga: Mengenal Sosok Prajurit TNI yang Tewas Ditembak KKB Papua: Selalu Jalankan Puasa Senin Kamis
Di dalam video tersebut, terdapat 3 orang KSP, dengan rincian: 1 orang berbicara menggunakan HT dan memegang 1 HT (Total terdapat 2 HT), 1 orang membawa senjata api laras pendek jenis revolver, dan 1 orang yang merekam.
Selain itu, didalam video terindikasi juga total 2 HT dan terdapat 1 tas berisi amunisi Senpi laras panjang.
Selanjutnya, adapun inti percakapan di dalam video tersebut, sebagai berikut :
1. Meminta agar semua pucuk yang berada di Kampung Magataga (Perbatasan Kab. Paniai dengan Kab. Intan Jaya) untuk dibawa ke Kab. Paniai karena pihaknya akan membuat tembakan di Distrik Kebo, Kab. Paniai.
2. Berencana akan melakukan gangguan terhadap kampung asal Meki Fritz Nawipa (Bupati Paniai) dan Frans Nawipa (Jaringan Penyelundup Senjata Api dan Munisi Ilegal Nabire - Paniai) beserta keluarganya.
Baik itu yang berada di Kebo, Pasir Putih, Komopa, maupun di Enarotali, yang telah bekerja sama dengan TNI-Polri.
3. Sudah melaporkan ke Markas Ugimba (Kab. Intan Jaya) dan menyampaikan kepada Komandan Operasi a.n. Guspi Waker untuk segera mengirimkan anak-anak (Pasukan) karena pihaknya akan membunuh orang di Enarotali, Kab. Paniai.
Hal ini dikarenakan Bupati Paniai dan keluarganya tidak bertanggung jawab terhadap uang miliknya sebesar Rp2,35 Miliar.
4. Pihaknya akan membuat perang di Enarotali, Kab. Paniai.
Salah satunya dengan melakukan tembakan terhadap pesawat, baik pesawat sipil maupun helikopter TNI-Polri. Tembakan akan dilakukan dari Daruto (salah satu kampung di Distrik Paniai Timur, Kab. Paniai).
5. Meminta agar senjata di Kab. Intan Jaya, seperti sniper 2 pucuk, AK-47 3 pucuk, dan M16 6 pucuk, agar dibawa ke Distrik Kebo, Kab. Paniai, dan selanjutnya akan memancing keributan dengan membuang-buang tembakan.
6. Telah meminta semua komando operasi Kodap VIII Intan Jaya untuk berhenti berperang dan menggeser peperangan di Kab. Paniai.
Baca juga: Seteru Ahok Tantang KSAD Dudung Abdurachman, Coba Bandingkan KKB Papua dengan Baliho Rizieq Shihab
Kemudian, semua pasukan dari Damianus Yogi (Damianus Magai Yogi @ Rimba Ribut - Pangkodap IV/Paniai) dan Pasukan Otto Jemmy (Otto Jemmy Magai Yogi @ Tiup - Pangopslap dan Kepala Staf KSP Kodap IV/Paniai) harus turut serta bergabung.
7. Sudah sekitar 2 bulan berada di Kab. Paniai dan sampai saat ini Bupati Paniai tidak memberikan jawaban apa-apa, padahal janjinya sejak 10 Februari 2021.
CATATAN :
- Sampai saat ini, masih terus dilakukan pendalaman dan identifikasi terhadap 3 orang terindikasi anggota KSP Intan Jaya yang ada di dalam video dan 1 orang terindikasi KSP Intan Jaya yang melakukan komunikasi melalui HT.
- Pasca beredarnya video ancaman tersebut, perlu diantisipasi adanya peningkatan eskalasi gangguan keamanan oleh KSP Bersenjata di wilayah Kab. Paniai, khususnya yang menyasar pesawat sipil mapun helikopter TNI/Pori, dan Apkam TNI/Polri yang bertugas di wilayah Kab. Paniai."
Disclaimer: Belum ada tanggapan dari pihak TNI-Polri mengenai kabar tersebut.

Tiga Prajurit TNI gugur
Sebelumnya, sebanyak tiga prajurit TNI gugur dalam serangan yang dilancarkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Bukit Tepuk, Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis 27 Januari 2022 pagi.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterimanya, prajurit TNI yang dilaporkan gugur awalnya berjumlah dua orang.
Dua prajurit TNI yang gugur tersebut merupakan anggota Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH. Keduanya gugur terkena tembakan KKB.
Baca juga: Tiga Anggota TNI Tewas Ditembak KKB Papua, Andika Sampai Tinggalkan Rapat dengan Komisi I DPR
"Sampai saat ini Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH melaksanakan siaga di Pos Gome serta mengevakuasi kedua korban," kata Kolonel Inf Aqsha melalui keterangan resminya pada Kamis 27 Januari 2022.
Kolonel Aqsha mengatakan, kedua personel TNI yang meninggal dunia yakni Serda Rizal dan Pratu Baraza yang terkena tembakan di bagian perut.
Setelah Serda Rizal dan Pratu Baraza gugur, kata Kolonel Aqsha, baku tembak antara KKB dan prajurit TNI masih terus berlangsung.
Hingga sekitar pukul 10.00 WIT, korban dari pihak TNI kembali bertambah. Seorang prajurit TNI bernama Pratu Rahman dilaporkan gugur.
Komandan Korem (Danrem) 173/PVB Brigjen TNI Taufan Gestoro membenarkan seorang prajurit TNI kembali gugur dalam baku tembak di Gome, Kabupaten Puncak, Papua.
"Memang benar seorang prajurit kembali tewas sekitar sejam yang lalu dan kontak senjata dilaporkan masih berlangsung. Pratu Rahman dilaporkan meninggal dalam baku tembak di Gome, sekitar pukul 10.00 WIT," kata Brigjen Taufan.
Taufan mengatakan, dengan meninggalnya Pratu Rahman, maka total tiga prajurit TNI dilaporkan meninggal dalam baku tembak di Gome, Kabupaten Puncak.
“Ketiga korban merupakan anggota Yonif R 408/SBH yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Daerah Rawan,” ujar Brigjen Taufan.
Baca juga: Puluhan Tahun Bersama Keluarga KKB Papua Dokter Jebolan UGM Ini Hanya Makan Sagu Demi Bertahan Hidup
Lebih lanjut, Brigjen Taufan mengatakan, jenazah tiga prajurit yang gugur di Gome, Kabupaten Puncak, Papua telah dievakuasi dan tiba di Timika.
"Ketiga jenazah memang sudah dievakuasi menggunakan helikopter Caracal milik TNI AU dan sudah tiba di Timika," ujar Brigjen Taufan.
Selain tiga prajurit TNI gugur, seorang prajurit lainnya dilaporkan kritis yaitu bernama Pratu Syaiful. Saat ini, Pratu Syaiful masih dirawat di Puskesmas Ilaga dan kondisinya stabil.
Brigjen Taufan mengaku belum dapat memastikan pelaku penyerangan pos TNI di Gome berasal dari kelompok mana. (*)
Artikel ini telah tayang dengan judul: ANCAMAN KKB PAPUA Merajalela Lagi, Wilayah Bupati Paniai Jadi Sasaran Jika Peringatan Diabaikan