Virus Corona

Tanggapan Anies Baswedan atas Instruksi Jokowi untuk Evaluasi PTM di Jakarta: Kami Terus Monitor

Kembali melonjaknya kasus Covid-19 di DKI Jakarta, terutama penularan varian Omicron kembali menjadi keprihatinan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE SEKRETARIAT PRESIDEN
Presiden Joko Widodo alias Jokowi. 

"Kami sedang monitoring terus," ujar Anies saat berkunjung di Kelenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (1/2/2022).

Anies pun memastikan PTM 100 persen masih berjalan selama proses monitoring dilakukan. Pengetatan mobilitas, termasuk proses belajar mengajar di sekolah, akan dilakukan jika terjadi lonjakan pasien Covid-19 di rumah sakit.

Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) di Jakarta sebenarnya sudah meningkat drastis dalam dua pekan terakhir.

"Apabila terlihat ada tren yang berubah, meningkat secara signifikan sehingga mengkhawatirkan dari sisi kapasitas rumah sakit, maka bisa dilakukan pengetatan. Jadi selama ini cara mengambil keputusannya begitu," ujar Anies.

Baca juga: Jokowi Pimpin Rapat Evaluasi PPKM dari Kalimantan Timur, Simak 4 Arahan Presiden

 Pada 15 Januari tercatat BOR di RS rujukan Covid-19 di Jakarta masih berada di angka 12 persen.

Per 31 Januari 2022, BOR pasien Covid-19 di Jakarta sudah melonjak drastis dan berada di angka 57 persen.

Anies menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat ihwal pengetatan PTM.

"Kami akan monitoring, evaluasi bersama dengan pemerintah pusat," ucap Anies.

Sudah Lama Diingatkan

Jauh sebelum diingatkan oleh Presiden Jokowi, sejumlah pihak juga sebenarnya sudah mengingatkan agar Pemprov DKI Jakarta segera menyetop PTM 100 persen.

Hal ini mengingat sudah banyak siswa dan guru yang terpapar Covid-19. Data terakhir per 22 Januari lalu, sudah ada total 90 sekolah di ibu kota yang ditutup sementara karena guru dan muridnya terpapar virus corona.

Peringatan agar DKI Jakarta menyetop PTM 100 persen salah satunya datang dari Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti pada 17 Januari lalu.

Ia saat itu menyayangkan sikap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang tak kunjung menghentikan proses pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di tengah temuan kasus Covid-19 di sekolah.

Retno berujar, tak semestinya Pemprov DKI mengerdilkan angka temuan Covid-19 di sekolah.

"Sebenarnya kalau ngomongin keselamatan anak-anak nggak bisa bilang statistik kayak gitu," ucap Retno.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved