Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 1 Februari 2022: Hai Anak-Ku, Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau
Penderitaan yang diakhiri oleh kematian seringkali menyisakan rasa duka yang mendalam. Hal itu tak seorang pun dapat mengelak atau menghindarinya.
Renungan Harian Katolik Selasa 1 Februari 2022: Hai Anak-Ku, Imanmu Telah Menyelamatkan Engkau (2 Sam 18: 9-10, 14b, 24-25a, 30 - 19: 3; Mrk 5: 21-43)
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Penderitaan yang diakhiri oleh kematian seringkali menyisakan rasa duka yang mendalam. Hal itu tak seorang pun dapat mengelak atau menghindarinya.
Tahun lalu begitu banyak nyawa melayang direnggut maut lantaran Covid-19 melanda. Banyak anggota keluarga yang begitu saling mengasihi, tapi semua itu diakhiri karena maut.
Hampir sama dengan Absalom orang yang dikasihi Daud. Raja Daud yang begitu tegar akhirnya luluh juga dalam dukacita, lantaran sirnah tumpuan harapannya.
Dengan sadar, Yairus kepala rumah ibadat segera menemui Yesus karena hambanya sedang kritis.
Ada dua kisah penyembuhan secara biblis.
Pertama, anak perempuan Yairus yang berumur 12 tahun hampir mati.
Kedua, ada seorang perempuan juga yang sudah 12 tahun mengalami pendarahan.
Tanpa segan Yairus menemui Yesus. Ia sujud penuh harapan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 31 Januari 2022: Namaku Legion, Karena Kami Banyak
Hal sama juga perempuan yang sudah lama menderita. Niatnya: asal saja kujamah jumbai jubah-Nya, maka saya bisa sembuh.
Kejadian itu setelah Yesus menyeberangi danau Galilea dari wilayah Gerasa. Sudah banyak orang yang disembuhkan Yesus karena kerasukan setan.
Ketiga mukjizat ini mau meyakinkan publik bahwa keselamatan dapat dicapai hanya dengan Iman.
Segala daya dan alternatif medis sudah dilakukan, akhirnya orang jera dan angkat tangan.
Pengalaman Yairus dan perempuan yang sakit setelah bertemu dengan Yesus akhirnya sembuh.
Sakit dan penyakit kadang membuat pikiran melantur ke mana-mana. Sudah rasa bosan tidur muncul lagi beraneka ragam pikiran. Tak heran kalau orang sampai putus asa.
Padahal segala macam pengobatan sudah ditempuh. Pengalaman yang sama dengan perempuan yang sudah lama alami sakit pendarahan.
Dari tabib sampai dokter ahli ia temui semua ternyata keadaannya tetap buruk.
Secara ekonomis pasti sudah banyak biaya yang keluar. Mereka akhirnya lari kepada Tuhan, tapi syarat utamanya adalah iman yang dalam.
Tuhan Yesus pasti akan tergerak hati karena belas kasih. Dia pun melihat kita yang menderita dan segera membantu.
Pesan kesembuhan pada kedua orang tadi: Talita kum-hai anak, Aku berkata kepadamu: bangunlah. Imanmu telah menyelamatkanmu.
Apakah kita masih meragukan kasih Tuhan?
Salam sehat di hari Selasa. GONG XI FA CAI buat keluarga yang merayakannnya. Tetap taat menjalankan Prokes.
Tuhan memberkati segala aktivitas keluarga sepanjang tahun dengan kasih sayang, kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu. Amin. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 1 Februari 2022:

Bacaan Pertama: 2 Samuel 18:9-10.14b.24-25a.30-19:3
"Daud meratapi kematian Absalom."
Waktu melarikan diri, Absalom bertemu dengan anak buah Daud. Saat itu Absalom sedang memacu bagalnya. Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar, tersangkutlah rambut kepala Absalom pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara langit dan bumi, sedang bagal yang ditungganginya berlari terus. Seseorang melihatnya, lalu memberitahu Yoab, katanya, "Aku melihat Absalom tergantung pada pohon tarbantin." Lalu Yoab mengambil tiga lembing dalam tangannya, dan ditikamnya ke dada Absalom! Waktu itu Daud sedang duduk di antara kedua pintu gerbang sementara penjaga naik ke sotoh pintu gerbang itu, di atas tembok. Ketika ia melayangkan pandangnya, dilihatnyalah orang datang berlari, seorang diri saja. Berserulah penjaga memberitahu raja. Lalu raja berkata kepada Ahimaas, "Pergilah ke samping, berdirilah di situ." Ahimaas pergi ke samping dan berdiri di situ. Kemudian tibalah orang Etiopia itu. Kata orang Etiopia itu, "Tuanku Raja mendapat kabar yang baik, sebab Tuhan telah memberi keadilan kepadamu pada hari ini! Tuhan melepaskan Tuanku dari tangan semua orang yang bangkit menentang Tuanku." Tetapi bertanyalah Raja Daud kepada orang Etiopia itu, "Selamatkanlah Absalom, orang muda itu?" Jawab orang Etiopia itu, "Biarlah seperti orang muda itu musuh Tuanku Raja dan semua orang yang bangkit menentang Tuanku untuk berbuat jahat." Maka terkejutlah raja! Dengan sedih ia naik ke anjung pintu gerbang lalu menangis. Dan beginilah perkataannya sambil berjalan, "Anakku Absalom, anakku! Ah, anakku Absalom, sekiranya aku boleh mati menggantikan engkau! Absalom, Absalom, anakku!" Lalu diberitahukan oranglah kepada Yoab, "Ketahuilah, raja menangis dan berkabung karena Absalom." Pada hari itulah kemenangan menjadi perkabungan bagi seluruh tentara, sebab pada hari itu tentara mendengar orang berkata, "Raja bersusah hati karena anaknya." Maka pada hari itu tentara Israel masuk kota dengan diam-diam, seperti tentara yang kena malu karena melarikan diri dari pertempuran.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 86:1-2.3-4.5-6
Refrein: Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan jawablah aku.
Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan dan jawablah aku, sebab sengsara dan miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku ini orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.
Bait Pengantar Injil: Matius 8:17
Refrein: Alleluya
Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.
Bacaan Injil: Markus 5:21-43
"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!"
Sekali peristiwa, sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.