Berita Internasional
Ribuan Orang Dikukuhkan Jadi Warga Negara pada Australia Day saat Negara Didesak untuk Bersatu
Lebih dari 16.000 orang dikukuhkan pada upacara kewarganegaraan di seluruh Australia, saat negara didesak untuk "berjalan bersama sebagai satu bangsa"
Perayaan budaya Aborigin dan Penduduk Kepulauan Selat Torres diadakan di seluruh negeri, termasuk Festival Yabun di Sydney, serta berbagai protes.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pawai Hari Invasi Sydney pada awalnya berjalan dalam keheningan, dengan para peserta berduka atas apa yang banyak orang gambarkan sebagai hari genosida.
Baca juga: Australia Utara Batalkan Peringatan Badai Siklon Tropis, Warga Siap Hadapi Cuaca Buruk
Setelah hening selama satu menit di mana ribuan orang duduk di tengah Elizabeth Street, nyanyian protes yang akrab kembali terdengar.
""Always was, always will be (Selalu begitu, akan selalu begitu)," terdengar di CBD kota.
Kyah Patten, yang memperkenalkan dirinya ke kerumunan Sydney sebagai cucu aktivis, memberikan pidato yang berapi-api.
Pamannya meninggal pada 1981 saat berada dalam tahanan polisi pada usia 21 tahun.
"Mengapa kita masih di jalan-jalan ini, masih berteriak di mikrofon untuk didengar?" katanya tepuk tangan yang meriah.
"Saya akan berjuang sampai mati, sampai saya berada di tanah. Saya akan berjuang untuk apa yang pantas kita dapatkan."
Polisi mengatakan massa damai telah tumbuh menjadi puluhan ribu.
Semalam di Melbourne, patung Kapten Cook di St Kilda dirusak dengan cat merah dalam aksi protes yang digambarkan polisi Victoria sebagai "benar-benar konyol".
"Meskipun kami memahami bahwa orang-orang memiliki pandangan tertentu tentang hari ini, kami selalu meminta orang untuk menghormati dan kegiatan kriminal terang-terangan seperti itu tidak akan ditoleransi," kata Asisten Komisaris Polisi Victoria Glenn Weir kepada Channel Nine.
Patung Kapten Cook lainnya di Edinburgh Gardens, di pinggiran Melbourne bagian dalam dari Fitzroy North, juga tertutup cat merah semalaman.
Parade Hari Australia yang biasanya berjalan melalui CBD Melbourne dibatalkan untuk tahun kedua berturut-turut, sementara reli Hari Invasi yang direncanakan juga telah dibatalkan.
Senator Northern Territory dan wanita Yanyuwa Malardirri McCarthy mengatakan Hari Australia sekarang tentang "perubahan sikap lebih dari sekadar perubahan tanggal".
“Saya pikir masalah yang kita hadapi sebagai sebuah negara sangat besar, kita perlu fokus pada itu [pertama],” katanya.