Berita Nasional
Ahok Dijegal Kader Partai Gerindra, Sebut Tak Pantas Jadi Kepala Otorita IKN Walau Direstui Presiden
Karier politik Ahok ternyata tidak berjalan mulus. Walau kini kinerjanya di Pertamina terbilang bagus tapi tak demikian di mata kader partai Gerindra.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Komitmen Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk membangun Indonesia sepertinya kini dihadang lagi.
Ahok dihadang oleh kader partai yang dulu pernah mendepaknya dari jajaran kader partai berlambang Garuda tersebut.
Penjegalannya itu bukan dilakukan oleh sembarang orang. Sosok yang mencoba menghadang Ahok adalah politisi kawakan dan punya jabatan menterang.
Yang bersangkutan adalah kader Partai Gerindra, namanya Syarif, kini mengemban jabatan sebagai Wakil Ketua Partai Gerindra DKI Jakarta.
Syarif mengatakan, pihaknya mengenal betul siapa Ahok yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina itu.
Sementara pada saat yang sama, banyak sekali orang yang mendukung agar AHok jadi Kepala Otorita IKN Nusantara.
Syarif yang juga anggota DPRD DKI Jakarta itu mengatakan, dirinya sangat tahu bagaimana watak Ahok.
Baca juga: Ahok dan Azwar Anas Disebut Jokowi, Ridwan Kamil dan Risma Layak Pimpin Otorita Ibu Kota Negara
Oleh karenanya, dia menilai Ahok tak pantas jadi pemimpin atau kepala otorita IKN, karena hanya banyak omong dan kerap omongannya memicu masalah.
“Bahwa Ahok memang sudah memenuhi kombinasi sebagai seorang Gubernur, yah punya banyak pengalaman."
Tapi kan punya rekam jejak yang kontroversi,” tandas Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif pada Minggu 23 Januari 2022.
Syarif khawatir sosok Ahok yang sempat kontroversi itu, justru akan menghambat proses pembangunan dan pelaksanaan IKN.
Menurut Syarif, bila Presiden Jokowi memilih Ahok, maka hal itu tidak memberikan kejutan (surprise) kepada semua pihak.
Apalagi Presiden Joko Widodo itu memiliki kedekatan dengan Ahok yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
“Kalau Presiden pilih Ahok, saya katakan bahwa itu tidak surprise. Ya artinya buat apa sih menimbulkan polemik-polemik baru. Nggak perlulah, kita lagi konsentrasi untuk bangun IKN tapi diusulkan nama itu lagi, kan nggak surprise menurut saya,” katanya.
Karena itu, Syarif berharap kepada Presiden Jokowi untuk menempatkan sosok yang lebih tepat karena dia menganggap Kepala Otorita IKN Nusantara harus memiliki kemampuan di bidang pemerintahan yang profesional.