Liga 1
PSSI Bakal Tak Akan Memecat STY, Ini Konsekwensi dan Aturan Main yang Harus Dipukul
Memecat Shin Tae-yong, hanya karena pelatih asal Korea Selatan ini hanya membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2020, bukanlah Shin
POS-KUPANG.COM - Memecat Shin Tae-yong, hanya karena pelatih asal Korea Selatan ini hanya membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2020, bukanlah hal bijak.
Demikian pendapat pengamat Sepak Bola Akmal Marhali.
Katanya, Indonesia yang mengalami kerugian lebih banyak bila PSSI memecat Shin Tae-yong saat ini.
Salah satunya karena PSSI tetap harus membayar gaji pelatih, yang sekarang kondang dengan panggilan sayang STY ini, meskipun yang bersangkutan tak lagi jadi pelatih kepala di Timnas Indonesia.
Baca juga: Tiga Kali Merumput, Persija Jakarta Cuma Raup 4 Angka dari 3 Laga, Manajemen Segera Evaluasi
Penyebabnya, masa kontrak Shin Tae-yong baru akan berakhir pada tahun 2023.
Bila PSSI nekat memecat Shin Tae-yong sebelum kontraknya berakhir, menurut Akmal, ada gaji kompensasi yang harus diberikan.
"Akan sangat rugi sekali kalau kemudian memecat Shin Tae-yong, karena PSSI harus membayar kompensasi gajinya sampai tahun 2023 kalau dia dipecat saat ini," ujar Akmal, Selasa kemarin
"Gajinya sangar besar, mencapai Rp1,4 miliar per bulan," katanya.
Baca juga: Baru Gabung Macan Kemayoran Persija, Syahrian Abimanyu Harus Meninggalkan Timnya, Kenapa?
Jose Mourinho
Akmal mengambil contoh pelatih AS Roma Jose Mourinho, karena pelatih yang memiliki julukan The Special One ini memiliki kondisi serupa.
Mourinho yang dipecat dari Chelsea dan Manchester United sampai saat ini masih menerima kompensasi gaji dari dua klub Liga Inggris tersebut.
"Seperti halnya Mourinho yang dipecat Chelsea kemudian dipecat Manchester United, tapi Mourinho sampai sekarang masih mendapat gaji dari Manchester United dan juga dari Chelsea," katanya.
Baca juga: FIFA Beri Dua Penghargaan Cristiano Ronaldo, Ini Pesan Legenda Pele di Instagram
Hal yang sama juga akan dialami oleh Shin Tae-yong bila dipecat dari Timnas Indonesia.
"Dia tahu kontraknya sangat kuat bersama PSSI, sehingga tidak ada yang bisa mengusik dia. Itulah cerdasnya Shin Tae-yong," kata Akmal.
"Sehingga buat PSSI sangat fatal kalau memecat Shin Tae-yong, karena PSSI harus membayar kompensasi gajinya Rp 1,4 miliar per bulan sampai 2023," katanya.