Polsek Kebayoran Amankan 4 anak Asal Ende. Kabur dari Pondok Pesantren di Bogor

eempat anak itu, yakni Nanang Firmansyah (14), Muhammad Ashari (14), Aditya Sugandi (15) dan Muhamad Iqbal (16).

Editor: Sipri Seko
DOKUMEN BADAN PENGHUBUNG NTT
Julie Laiskodat dan Donald Isaac saat berbincang dengan empat anak asal Ende yang diamankan di Jakarta, Minggu (15/1). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Empat remaja asal Nagapanda, Kabupaten Ende, Provinsi NTT diamankan oleh aparat kepolisian, Polsek Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (15/1). Keempat anak itu, yakni Nanang Firmansyah (14), Muhammad Ashari (14), Aditya Sugandi (15) dan Muhamad Iqbal (16).

Kepala Badan Penghubung NTT di Jakarta, Donald Isaac, yang dihubungi dari Kupang, Minggu (16/1) mengatakan, dirinya dihubungi Anggota DPR RI asal NTT, Julie Laiskodat pada Sabtu pagi kalau ada empat anak asal NTT yang ditahan di Polsek Kemayoran Lama.

"Bunda Julie meminta saya agar segera ke sana untuk mengurusnya," terang Donal Isaac.

Dia mengatakan, kepada aparat polisi di Polsek Kebayoran Lama, keempat anak itu mengaku melarikan diri dari Pondek Pesantren Al Ar Af, Cigudeng, Bogor, Jawa Barat. Kepada polisi, mereka mengaku, pertama ke Jakarta diajak oleh orang tak di kenal yang ditemui di Pelabuhan Ipi, Ende.

"Mereka mengaku kenal dengan orang tak dikenal di pelabuhan. Saat itu mereka sedang main- main di pelabuhan. Orang itu bilang nanti akan dipekerjakan di Jakarta. Namun selanjutnya bukan dikasih kerja, tapi malah dibawa ke Pondok Pesantren. Dan, karena tak mau, akhirnya mereka kabur dan minta perlindungan polisi," jelas Donald.

Namun, jelas Donald, ternyata keempat anak ini berbohong. Mereka ternyata adalah santri di pondok pesantren tersebut sejak beberapa tahun lalu.

"Jadi setelah dari polsek, saya sempat bawa mereka ketemu Bunda Julie di Jakarta. Di sana, setelah mendapat nasihat dari Bunda Julie, kami bawa mereka ke Wisma NTT untuk menginap sementara sambil menunggu proses pemulangan yang difasilitasi Bunda Julie," jelas Donald.

Di Wisma NTT, keempat anak ini malah berusaha kabur. Menurut Donald, beruntung ada staf Badan Penghubung NTT yang terus memantau CCTV sehingga berhasil mengetahui niat keempat anak itu.

"Mereka hendak lari. Ada satu yang sudah siap mau lompat dari lantai tiga. Beruntung berhasil terpantau dari CCTV sehingga diamankan," jelas Donald.

Dari kejadian itu, Donald mengaku langsung menginterogasi keempat anak itu. Hasilnya, keempat anak itu berbohong ke polisi. Mereka ke Jakarta bukan dibawa orang tak dikenal, tapi mereka memang santri di pondok pesantren.

"Mereka mengaku sudah beberapa tahun di pondok pesantren. Karena sudah tidak betah, mereka memilih untuk pulang ke Ende. Namun karena tidak diizinkan pengelola pondok pesantren, mereka akhirnya kabur," jelas Donald.

Donald mengatakan, saat ini keempat anak tersebut sudah diamankan di Wisma NTT dan dipantau ketat. "Kami sudah menghubungi pondok pesantren tersebut. Namun karena mereka tetap berniat pulang ke kampung halamannya, maka kami siapkan kepulangannya. Semua difasilitasi Bunda Julie," kata Donald. **

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved