Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 16 Januari 2022: Apa yang Dia Katakan Kepadamu, Buatlah Itu
Anggur adalah lambang kehangatan dan sukacita dalam relasi kasih yang dianugerahkan Allah. Pesta jauh hari sudah matang direncanakan.
Renungan Harian Katolik Minggu 16 Januari 2022: Apa yang Dia Katakan Kepadamu, Buatlah Itu (Yesaya 62: 1-5 dan 1Kor 12: 4 - 11; Yoh 2: 1-11)
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis panjang yang membungkam dunia.
Secara global, ekonomi goncang sehingga banyak orang kehilangan mata pencaharian dan kurangnya penghasilan.
Selain itu, juga membawa dampak moral seperti krisis kehidupan rumah tangga. Adanya perceraian, prostitusi online dan judi online yang marak di medsos.
Penipuan berkedok investasi secara besar-besaran.
Akhirnya juga krisis iman yang mengakibatkan orang tak percaya lagi kepada Tuhan, tapi lebih mengutamakan soal materialisme.
Walaupun demikian, masih ada sisi positif, manakala orang berusaha membentengi diri dengan taat beribadah.
Berhadapan dengan situasi ini, kita merenungkan Injil tentang Yesus mengubah Air menjadi Anggur di Kana di Galilea.
Tuan pesta sampai heran ketika kepanikan melanda dirinya. Soalnya persediaan anggur habis di tengah maraknya pesta berlangsung.
Saat itu ibu Maria ingatkan para pelayan: ikuti saja suruhan Tuhan dan buatlah.
Setelah enam tempayan dipenuhi dengan air, Yesus berdoa.
Hasilnya bahwa Air yang diisi dalam tempayan-tempayan itu berubah jadi anggur yang paling enak.
Hal itu membuat para peserta pesta rasa heran. Sebab biasanya anggur yang baik duluan dihidangkan. Setelah orang puas minum barulah yang kurang baik.
Anggur adalah lambang kehangatan dan sukacita dalam relasi kasih yang dianugerahkan Allah.
Pesta berarti jauh-jauh hari sebelumnya sudah matang direncanakan dan disiapkan.
Kekurangan anggur saat pesta sedang berlangsung pertanda tuan pesta tak mampu menjamu dan menghormati tamu yang datang.
Sudah pasti pelayan yang bertugas menyuguhi tamu akan panik seketika.
Soalnya sudah banyak tamu, tapi kekurangan jamuan makan minum.
Itu berarti kehormatan dan nama baik keluarga yang membuat hajatan sungguh dipertarukan.
Syukur karena Yesus hadir selaku Penyelamat dalam situasi yang sulit itu.
Segala masalah dalam hidup sebetulnya dengan mudah dapat kita atasi.
Tindakan Yesus mengubah Air menjadi Anggur mengajak kita agar berpikir kreatif konversif.
Kita lakukan kombinasi, integrasi sesuai gerak maju. Bukan hanya kerja melulu tapi juga berdoa atau sebaliknya.
Tak cuma berdoa saja tapi juga terus menerus berusaha kerja.
Anggur baru, bakal pasti terwujud dalam keluarga kita.
Manakala kita perbaiki relasi doa agar bisa keluar dari kemelut, maka pelan tapi pasti akan terwujud.
Suami yang alkoholik, perokok, istri penjudi, pencuri yang merugikan keluarga dapat sembuh dari penyakit masyarakat yang meresahkan.
Seturut St. Paulus, dalam diri, kita memiliki beragam karunia yang berbeda satu sama lain. Sebab itu dibutuh dari kita kemauan dan usaha, tekad guna mengembangkan semuanya itu.
Sangat bersyukur kalau kita sudah berhasil merobah mindset, cara pikir dan cara hidup jadi baik.
Tadinya mengalami keterpurukan kini bangkit rasa bangga karena meraih prestasi.
Sebaliknya tadinya baik tapi sudah berubah jadi malang maka tak usah menyesal.
Kita harus bangkit segera untuk membenahi diri.
Sesuai warta nabi Yesaya, Tuhan berkenan kepada kita sehingga tak usah takut.
Olehnya tentu tak semata-mata kita andalkan diri tapi butuh bantuan rahmat Tuhan yang sungguh menyelamatkan.
Salam sehat di Hari Minggu buat semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 16 Januari 2022:

Bacaan Pertama: Yesaya 62:1-5
"Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan."
Oleh karena Sion, aku tidak dapat berdiam diri. Dan oleh karena Yerusalem, aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatan menyala seperti suluh.
Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu.
Orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri.
Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan, dan serban kerajaan di tangan Allahmu.
Engkau tidak akan disebut lagi “Yang-Ditinggalkan- Suami”, dan negerimu tidak akan disebut lagi “Yang-Sunyi”.
Tetapi engkau akan dinamai “Yang-Berkenan-Kepada-Tuhan” dan negerimu akan disebut “Yang Bersuami”, sebab Tuhan telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
Sebab seperti seorang jejaka menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu.
Dan seperti seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atas engkau.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-2a.2b-3.7-10ac
Refrein:. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, ya seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.
Kabarkanlah dari hari kehari keselamatan yang datang dari pada-Nya. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa di antara segala suku.
2. Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berikanlah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya.
3. Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai seluruh bumi! Katakanlah di antara bangsa-bangsa, “Tuhan itu Raja! Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.”
Bacaan Kedua: 1 Korintus 12:4-11
"Roh yang satu dan sama memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus seperti yang dikehendaki-Nya."
Saudara-saudara, ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan.
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu, yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mukjizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-maram roh.
Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama. Ia memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: 2 Tesalonika 2:14
Refrein: Alleluya, alleluya, alleluya.
Allah memanggil kita untuk memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Bacaan Injil: Yohanes 2:1-11
"Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya."
Pada waktu itu ada pesta perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
Ketika mereka kekurangan anggur, Maria berkata kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur!”
Kata Yesus kepada ibu-Nya, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, Ibu? Saat-Ku belumtiba.”
Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan, “Apa yang Ia katakan kepadamu, buatlah!”
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu, “Isilah penuh tempayan-tempayan itu dengan air!”
Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka, “Sekarang cedoklah, dan bawalah kepada pemimpin pesta!”
Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air yang telah menjadi anggur itu, - dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan yang mencedok air itu mengetahuinya, - ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya, “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dulu, dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik. Akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.”
Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, dan merupakan yang pertama dari tanda-tanda-Nya. Dengan itu Yesus telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.