Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 13 Januari 2022, Beriman: Tidak Lepas dari Kesetiaan
Kisah si lumpuh yang digotong oleh empat orang dengan berjuang untuk bisa berjumpa dengan Yesus di tengah keramaian begitu banyak orang adalah bukti.
Renungan Harian Katolik Jumat 13 Januari 2022, Beriman: Tidak Lepas dari Kesetiaan (Injil Markus 2:1-12)
Oleh: RD. Hironimus Nitsae
POS-KUPANG.COM - Kisah Injil hari ini mengajak kita salah satunya untuk sejenak melihat kembali sejauh mana kita memperjuangkan iman kita.
Kisah si lumpuh yang digotong oleh empat orang dengan berjuang untuk bisa berjumpa dengan Yesus di tengah keramaian begitu banyak orang adalah bukti.
Perjuangan untuk menjumpai Yesus adalah juga bukti iman bagi si lumpuh dan keempat orang yang menggotongnya. Menjumpai Yesus berarti menjumpai keselamatan.
Mereka sadar bahwa di dalam Yesus ada kesembuhan. Kesembuhan di sini dapat juga dimaknai sebagai jalan pulang kembali kepada Tuhan.
Dengan kata lain, jalan pulang ini adalah jalan pertobatan yang dialami oleh mereka.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 12 Januari 2022: Ora et Labora: Doa dan Karya
Tiap kita pun juga perlu memperjuangkan iman kita. Pada titik paling rapuh sekalipun, kita tetap harus datang menjumpai Tuhan karena kita percaya bahwa Tuhan selalu punya cara tersendiri memberi kebahagiaan bagi kita.
Problemnya adalah ketika kita dalam sebuah masalah tak jarang kita menghakimi seolah bahwa Tuhan tidak peduli pada kita.
Di sinilah pertobatan pikiran dan juga hati perlu dibuat agar kita tidak jatuh dalam pemahaman sempit tentang Tuhan.
Tuhan tetap hadir bagi kita. Tinggal bagaimana kita tetap membangun jalan kesetiaan untuk datang pada-Nya dan membiarkan cara Tuhan bekerja dalam diri kita.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 14 Januari 2022:

Bacaan Pertama: 1 Samuel 8:4-7.10-22a
"Kalian akan berteriak karena rajamu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kalian."
Sekali peristiwa berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya, "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."
Waktu mereka berkata, "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada Tuhan.
Tuhan berfirman kepada Samuel, "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.
Dan Samuel menyampaikan segala firman Tuhan kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya, katanya, "Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya; ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh; mereka akan membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; senjata-senjatanya dan perkakas keretanya akan dibuat mereka. Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.
Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya dan kepada pegawai-pegawainya yang lain.
Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.
Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya. Pada waktu itu kamu akan berteriak karena rajamu yang kamu pilih itu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kamu pada waktu itu."
Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata, "Tidak, harus ada raja atas kami; maka kami pun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."
Samuel mendengar segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada Tuhan.
Tuhan berfirman kepada Samuel, "Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka."
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 89:16-17.18-19
Refrein: Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
1. Aku hendak menyanyikan kasih Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaanmu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku. Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun menurun.
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.
Bait Pengantar Injil: PS 955
Refrein: Alleluya, Alleluya, Alleluya
Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Bacaan Injil: Markus 2:1-12
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak.
Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu.
Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus.
Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?”
Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” –
Lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!”
Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu.
Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.