Wawancara Eksklusif
Politisi Muda Partai Golkar NTT Yesenia Liyanto: Kalau Mau Mengubah Harus dari Dalam (Bagian-1)
Kalau bersentuhan dengan politik sebenarnya sudah lama sekali, kebetulan karena papa saya juga orang politik.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM - Tidak banyak anak muda yang ingin terjun ke dunia politik. Banyak persepsi negatif tentang partai politik yang ada di benak kaum milenial selama ini. Tetapi ada juga yang mau terjun ke dunia politik karena ingin tahu seperti apa sebenarnya yang terjadi di dunia politik.
Salah satu anak muda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memilih untuk berkecimpung dalam dunia politik adalah Yesenia Liyanto.
Gadis yang akrab disapa Yessi ini mengungkapkan pendapatnya mengenai partai politik.
Sebagai anak muda yang juga pernah berpikir partai politik dengan segala image negatifnya, Yessi meminta untuk masuk ke dalam partai politik dan menjadi bagian dari perubahan yang diinginkan kaum muda.
Manajer Produksi Pos Kupang Ferry Jahang mewawancarai Yessi dalam acara Jurnal Politik dengan tema Politik Di Mata Politisi Muda. Wawancara berlangsung di Studio Podcast Pos Kupang, Rabu 12 Januari 2022.
Berikut petikan wawancaranya:
Sebelum masuk Golkar, Anda banyak berada di luar negeri. Seperti apa melihat NTT setelah melanglangbuana ke luar negeri?
Kalau saya pribadi memang dari kecil sampai SMP itu di Kota Kupang, SMP di Sta. Theresia kemudian SMA saya pindah ke Jakarta di Bina Nusantara kemudian S1 ke Australia ke Sydney. Kemudian setelah S1 saya balik lagi ke Indonesia, kerja di Jakarta selama satu tahun terus balik lagi untuk mengambil S2 di Amerika, di San Francisco.
Setelah dari San Francisco, 2019 saya balik lagi ke Indonesia sempat bekerja juga hampir dua tahun di salah satu perusahaan e-commerce Indonesia Lazada namanya. Setelah itu baru saya balik ke Kupang dan masuk partai politik. Ini sebenarnya baru empat bulan dari Agustus tahun lalu dan sekarang saya masuk ke Partai Golkar.
Dari SMP, SMA kemudian kuliah di luar negeri itu, apakah bersentuhan dengan dunia politik?
Kalau bersentuhan dengan politik sebenarnya sudah lama sekali kebetulan karena papa saya juga orang politik. Untuk sekarang ini sudah periode ketiga di DPD RI. Jadi kalau bersentuhan secara politik itu dari kecil sudah familiar.
Tapi kenapa mau masuk politik, karena sejak saya pindah ke luar dari NTT, ini sebenarnya cerita pribadi juga. Jadi waktu saya SMA di Jakarta, kan anak baru itu pasti perkenalan, dari mana, dulu SMP di mana, kenapa masuk sini dan lain-lain. Saya kasih tahu nih, saya dari Kupang -NTT terus teman - teman itu pada bingung, Kupang itu di mana? NTT itu di mana? Padahal mereka sendiri orang Indonesia.
Jadi saya pribadi merasa, lho ini orang Indonesia tapi masa tidak tahu NTT di mana, Kupang di mana? Itu mungkin salah satu pemicu kenapa saya pengen balik lagi ke Kupang terutama di NTT untuk membangun kembali citra kita. Sebenarnya kita itu eksis juga di Indonesia dan kita juga memiliki banyak potensial yang bisa kita banggakan dari NTT.
Jadi hal-hal itu yang melecut untuk memperkenalkan NTT lebih jauh?
Betul.
Setelah kembali ke NTT dan pilihannya untuk bergabung dengan partai politik. Kenapa memilih Partai Golkar?
Jadi saya melihat partai Golkar ini sangat familiar atau sangat mendukung potensi - potensi anak muda. Kalau kita lihat dari total populasi Indonesia itu juga sudah hampir 54 persen itu dipenuhi oleh anak-anak muda.
Jadi saya merasa Golkar ini sangat memperhatikan tentang hal-hal itu dan sekarang Golkar mulai merekrut anak-anak muda dan memberi panggung, kesempatan yang sama dengan para senior untuk membangun partai kita sendiri dan membangun daerah kita sendiri. Persepsi umum bahwa partai politik itu seram lah, tempat saling "membunuh".
Setelah masuk ke dalam, apa kesan yang ditangkap?
Untuk saya sendiri baru ya, Saya masuk ini juga bersyukur sekali, terimakasih juga kepada Pak Ketua kita Pak Melki Laka Lena, ibu Sekretaris ibu Inche Sayuna memberi kesempatan pada anak-anak muda.
Saya sebagai anak muda sama seperti yang lain sebelum masuk berpikir aduh ini pasti kayak gini, pokoknya agak apatis dan negatif. Tapi setelah masuk itu ternyata tidak juga. Memang kita harus masuk, kalau kita tidak masuk, khan percuma ngomel-ngomel dari luar kita tidak berkontribusi.
Jadi semua yang ada di luar atau yang ada di benaknya orang - orang muda terkait politik itu ternyata berbeda ya?
Kita sendiri juga harus ikut terlibat di dalam situ (parpol, Red). Jadi kalau memang mau ada perubahan ya kita sendiri juga harus masuk ke dalam dan bantu untuk merubah jangan cuma dari luar komen-komen tapi tidak ada perjuangan atau usaha untuk merubah hal tersebut.
Setelah empat bulan di Golkar banyak kegiatan yang dilakukan. Apakah kegiatan yang dilakukan Golkar selama ini sudah langsung menyentuh untuk masyarakat umum atau memang hanya untuk konstituennya Golkar saja?
Oh tidak. Pasti kita selalu berpikir juga untuk lebih luas ya masyarakat umum paling penting karena acara-acara yang sudah anak muda millenial Golkar jalankan itu juga bersentuhan dengan para pelaku UMKM muda terutama, komunitas-komunitas anak muda juga. Jadi kemarin kita sempat bikin acara lomba stand up comedy untuk ikut merayakan HUT NTT. Nah hal-hal tersebut juga bersentuhan dengan komunitas-komunitas anak muda, itu juga bakal menjadi salah satu program kita kedepannya.
Jadi, anak-anak muda di Partai Golkar itu fokusnya juga untuk membuat kegiatan yang melibatkan seluruh anak muda di NTT?
Ya. mungkin dengan cara itu juga akan membantu mengubah persepsi anak muda terhadap partai politik. Jadi sebenarnya partai politik ini sangat welcome terhadap aspirasi-aspirasi atau ide-ide anak muda yang mungkin dapat membantu merubah mindset mereka terhadap partai politik ini.
Ketika ada di dalam, saya membayangkan bahwa ketika rapat itu ada senior, orang tua, anak-anak muda, seperti apa sih dinamika di dalamnya?
Saya sangat bersyukur karena dinamika di dalam partai Golkar itu cair. Senior-senior juga sangat mengapresiasi dan memberikan panggung untuk anak-anak muda. Jadi setiap kali kegiatan sudah dari hari ulang tahun Partai Golkar kemarin, kegiatan - kegiatannya itu dipercayakan kepada anak muda. Jadi senior itu juga memberikan masukan, membimbing tapi kita juga diberikan kesempatan. Jadi selalu ada two ways of communication bukan one way aja.
Artinya tokoh-tokoh Golkar yang senior itu membimbing, mengarahkan yang muda-muda?
Sangat suportif.
Berarti di dalamnya itu sangat cair ya ketika komunikasi antara yang muda dan yang tua ya?
Betul. Sama saja. Sebenarnya jembatan itu bisa kita berdirikan kalau emang kita mau jadi mungkin dari senior juga mau dari yang muda juga mau makanya terjadilah jembatan yang sudah kita bangun ini.
Selama empat bulan di sana, sudah membuat beberapa kegiatan?
Kalau kegiatan kita kemarin dari acara hari ulang tahun Golkar terus kita ada pendidikan politik yang baru dilaksanakan Desember 2021. Itu pembicaranya juga dari pusat, kebetulan salah satu senior kita yaitu Pak Akbar Tanjung juga datang untuk memberikan pendidikan politik kepada para anak muda. Pendidikan politik kemarin itu juga bukan khusus partai Golkar, tetapi terbuka untuk masyarakat umum. Jadi sepuluh persennya itu orang-orang dari masyarakat umum anak muda yang tertarik kepada politik dan yang mau belajar tentang politik. Terakhir kemarin itu kita bikin acara ulang tahun NTT, kita mengundang UMKM membuat boot - boot di kantor Golkar untuk berjualan. Juga kita membuat lomba mewarnai tingkat PAUD, TK, SD dan lomba stand up comedy.
Saya melihat kan banyak anak-anak muda khususnya perempuan yang ada di partai Golkar. Itu komunikasi antara perempuan dengan anak-anak muda yang pria itu seperti apa?
Kita sih karena mungkin anak muda ya selalu bercanda terutama untuk anak-anak muda itu sangat solid. Setiap kali acara itu kita selalu bareng-bareng jadi tidak ada yang sinis atau iri jadi kita benar-benar tim worknya sangat-sangat solid.
Banyak anak muda menjadi bakal calon anggota legislatif Partai Golkar. Seperti apa persaingannya baik secara individual atau kelompok?
Pastinya dua-duanya karena kita kan kalau individual juga harus mempromosikan diri kita sendiri tapi yang kedua kita juga harus membantu untuk mempromosikan partai kita juga untuk membesarkan partai kita juga.
Apa persepsi ketika menyebut Golkar?
Kalau untuk sekarang saya langsung ingatnya anak muda. Karena mungkin dari pusat juga sudah merepresentasikan anak muda jadi buka cuma di daerah NTT aja tapi kalau kita lihat di pusat salah satu anak muda Partai Golkar juga sudah menjadi salah satu pimpinan di DPR RI yaitu Pak Ketua. (michaella uzurasi)