Breaking News

Berita Malaka

Warga 2 Desa Terdampak Badai Seroja di Malaka Tengah Didatangi Tim WKRI

Warga dua desa terdampak badai seroja yakni Desa Naimana dan Desa Fahiluka di Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka didatangi tim WKRI

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/HO-Gonza
Organisasi Kemasyarakatan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Keuskupan Atambua saat menyambangi warga di Malaka Tengah, Minggu 10 Januari 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong

POS-KUPANG.COM, BETUN - Dampak dari badai Seroja pada April 2021 lalu masih dirasakan warga dua desa di Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka yakni Desa Naimana dan Desa Fahiluka.

Trauma dan kehilangan harta benda akibat Seroja ini mendorong Organisasi Kemasyarakatan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Keuskupan Atambua turun menemui para korban.

Ketua Presidium WKRI DPD Keuskupan Atambua,  Agustina Asa disela-sela kegiatan, Minggu (10/1/2022) menuturkan, kehadiran Tim ini untuk memberikan bantuan bibit bagi masyarakat di Desa Fahiluka dan Naimana di Kecamatan Malaka Tengah.

Walau diakuinya,  untuk Kabupaten Malaka sendiri yang menjadi Desa dampingan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) DPD Keuskupan Atambua yakni Desa Fahiluka, Naimana dan Wederok.

Baca juga: BNPB Sudah Transfer Dana Stimulan Bagi Warga NTT yang Terdampak Badai Seroja

Agustina menyebut, pembagian bibit berupa bibit jagung dan bibit labu sebagai bentuk pemulihan ekonomi bagi masyarakat terdampak badai siklon tropis Seroja yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Malaka

"Ini merupakan program perdana dari dana solidaritas dimana Keuskupan Atambua merupakan pilot projects untuk bantuan pasca  bencana Seroja," jelas Agustina.

Agustina menambahkan, pada  tahun 2021 lalu pada saat terjadi bencana pihaknya sudah mengambil beberapa wilayah terdampak untuk dijadikan sebagai sampel. 

"Harapan kami tentu benih yang diberikan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Selain itu bisa juga untuk menambah kebutuhan makanan setiap hari. Dan bibit labu semoga bisa memperbaiki gizi keluarga," tandasnya.

Agustina menyampaikan pula bahwa bibit yang diberikan kemudian ditanam warga, ketika memperoleh hasil maka mereka akan membelinya kembali.

Baca juga: Dana Stimulan Bagi Warga NTT Terdampak Badai Seroja Ditransfer BNPB

Pasalnya, WKRI  sudah bekerjasama dengan Toko Kharisma untuk menyalurkan produk jagung. Sementara kalau untuk labu mereka akan  beli untuk konsumsi keluarga saja.

Dirinya berharap agar masyarakat bisa memanfaatkan 58 kilogram jagung dan 58 bungkus labu untuk ditanam di pekarangan setiap keluarga. 

Dikatakannya, terkait dengan pola pendampingan kedepan pihaknya akan menyiapkan tenaga fasilitator untuk setiap desa sebanyak 6 orang yang diambil dari masyarakat setempat dan ditambah dengan panitia. 

"Kami akan mengambil dari masyarakat setempat dan ditambah dengan panitia. Dan kami utamakan kaum perempuan karena organisasi ini untuk perempuan sehingga kami mau memberdayakan perempuan," katanya. 

Dirinya menegaskan bahwa pada proyek ini tidak dilakukan sistem ijon.  Karena WKRI mau menghargai orang bekerja dengan harga yang layak sesuai harga pasaran.

Sementara itu Anggota Presidium 1 WKRI DPD Keuskupan Atambua Elisabeth Botha Bria Seran mengatakan pembagian bibit ini merupakan salah satu kegiatan dari WKRI dalam rangka menanggulangi korban pasca badai siklon tropis Seroja beberapa waktu lalu. 

"Salah satunya itu adalah pembagian bibit jagung dan labu. Ini dimaksudkan agar lahan yang ada di masyarakat korban bencana bisa dimanfaatkan," katanya.

Ia melanjutkan setelah itu pada saat panen nanti WKRI juga yang akan membeli kembali hasil yang masyarakat peroleh dari bibit yang diberikan tersebut. 

"Sehingga kita memberikan arahan kepada masyarakat untuk jangan menjual dengan sistem ijon. Tetapi biarkan sampai panen dengan harga yang baik kami akan membeli," kata mantan Komisioner KPU Belu ini.

Mantan Ketua DWP Kabupaten Malaka ini  berharap dengan pembagian bibit ini juga bisa membantu perekonomian masyarakat akibat dari badai Seroja.

"Mudah-mudahan ini menjadi salah satu pemicu saja dari kami WKRI kepada masyarakat biar ini menjadi motivasi untuk bisa menanam di lahan yang sudah ada," harap Elis Botha.

Selain itu juga, sebut Elis Botha dari WKRI juga akan melakukan healing pendampingan dengan membuat semacam animasi untuk pendampingan terhadap kelompok orang tua, remaja dan anak-anak. 

Salah satu Anggota Wanita Katolik Republik Indonesia, Maria Febronia Tahu mengucapkan terimakasih kepada WKRI DPD Keuskupan Atambua karena semenjak dari awal terjadinya banjir mereka sudah datang dengan berbagai bantuan mulai dari sembako sampai dengan bibit. 

Anggota WKRI Cabang Fahiluka ini berharap kedepannya WKRI juga akan melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat sesuai dengan apa yang sudah disiapkan.(*)

Baca Berita Malaka Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved