Tips Sehat
Mudah Memar, Kulit Gatal, 2 Dari Beberapa Gejala Penyakit Sirosis, Komplikasinya Bisa Kanker Hati
Setiap kali hati terluka, baik karena penyakit, konsumsi alkohol berlebihan, atau penyebab lain, hati mencoba memperbaiki luka tersebut sendiri.
POS-KUPANG.COM - Mengetahui gejala penyakit itu sangat penting. Karena sering kali orang anggap remeh gejala penyakit. Padahal jika kondisi tubuh sudah mengalami gangguan, seharusnya orang lebih waspada.
Salah satu penyakit adalah sirosis. Ketahui gejala penyakitnya dan segara ambil tindakan untuk konsultasi ke dokter agar tidak bertambah parah.
Apa yang dimaksud dengan sirosis?
Sirosis adalah tahap akhir jaringan parut (fibrosis) hati yang disebabkan oleh berbagai bentuk penyakit dan kondisi hati, seperti hepatitis dan alkoholisme kronis.
Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala Penyakit Reumatik dan Asam Urat, Kaku, Nyeri hingga Bengkak
Setiap kali hati terluka, baik karena penyakit, konsumsi alkohol berlebihan, atau penyebab lain, hati mencoba memperbaiki luka tersebut sendiri.
Dalam prosesnya, jaringan parut akhirnya terbentuk.
Seiring perkembangan sirosis, semakin banyak jaringan parut yang terbentuk, sehingga membuat hati sulit untuk berfungsi (sirosis dekompensasi).
Baca juga: PENTING! Ini Penyebab Serangan Jantung yang Jarang Diketahui,Kenali Gejala Penyakit Serangan Jantung
Penyebab
Berbagai macam penyakit dan kondisi dapat merusak hati dan menyebabkan sirosis. Beberapa penyebabnya antara lain:
Penyalahgunaan alkohol kronis
Hepatitis virus kronis (hepatitis B, C dan D)
Penumpukan lemak di hati
Penumpukan zat besi dalam tubuh (hemokromatosis)
Baca juga: Waspada Kanker Otak, Kenali Gejala Penyakit Mematikan Ini, Tak Disangka Makanan jadi Pemicunya
Fibrosis kistik
Tembaga terakumulasi di hati (penyakit Wilson)
Saluran empedu yang tidak terbentuk dengan baik (atresia bilier)
Defisiensi antitripsin alfa-1
Gangguan metabolisme gula yang diturunkan (galaktosemia atau penyakit penyimpanan glikogen)
Gangguan pencernaan genetik (sindrom Alagille)
Penyakit hati yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh(hepatitis autoimun)
Penghancuran saluran empedu (sirosis bilier primer)
Baca juga: Bahaya, Kenali Gejala Penyakit Kanker Tiroid Sejak Dini, Waspada Jika Nyeri Leher dan Sulit Bernapas
Pengerasan dan jaringan parut pada saluran empedu (primary sclerosing cholangitis)
Infeksi, seperti sifilis atau brucellosis
Obat-obatan, seperti metotreksat atau isoniazid.
Gejala
Sirosis sering tidak memiliki tanda atau gejala sampai kerusakan hati meluas. Gejalanya dapat meliputi:
Kelelahan
Mudah berdarah atau memar
Baca juga: Sakit Perut Sebelah Kanan Bisa Jadi Gejala Penyakit Batu Empedu, Tanda Lainnya?
Kehilangan selera makan
Mual
Pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki (edema)
Penurunan berat badan
Kulit yang gatal
Perubahan warna kuning pada kulit dan mata (jaundice)
Akumulasi cairan di perut (asites)
Kemerahan di telapak tangan
Pada wanita, berhentinya siklus menstruasi yang tidak terkait dengan menopause
Pada pria, kehilangan gairah seks, pembesaran payudara (ginekomastia), atau atrofi testis
Kebingungan, kantuk, dan bicara cadel (ensefalopati hepatik).
Diagnosis
Baca juga: Kenali Bahaya & Gejala Penyakit Kardiovaskuler,Jangan Sepelekan Nyeri Dada, Begini Cara Menanganinya
Tes berikut dapat digunakan untuk diagnosis dengan mengukur fungsi hati:
Hitung darah lengkap
Waktu protrombin
Tes fungsi hati
Kadar albumin darah.
Tes lain untuk memeriksa kerusakan hati meliputi:
Computed tomography (CT) perut
Pencitraan resonansi magnetik (MRI) perut
Endoskopi untuk memeriksa pembuluh darah abnormal di kerongkongan atau perut
USG perut.
Baca juga: Kenali Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Muncul di Musim Hujan
Perawatan
Obat berikut dapat menjadi pilihan pengobatan sirosis:
Pil air (diuretik) untuk menghilangkan penumpukan cairan
Vitamin K atau produk darah untuk mencegah pendarahan berlebih
Obat untuk masalah mental
Antibiotik untuk infeksi.
Perawatan lainnya dapat meliputi:
Baca juga: Gejala Penyakit Liver Pada Wanita, Kenali Tanda-tanda yang Sering Disepelekan
Perawatan endoskopi untuk vena yang membesar di kerongkongan (varises)
Pengeluaran cairan dari perut (parasentesis)
Penempatan transjugular intrahepatik portosystemic shunt (TIPS) untuk memperbaiki aliran darah di hati.
Ketika sirosis berkembang menjadi penyakit hati stadium akhir, transplantasi hati bisa diperlukan.
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala sirosis. Hubungi unit gawat darurat segera jika mengalami:
Sakit perut atau dada
Pembengkakan perut atau asites yang baru atau tiba-tiba memburuk
Demam tinggi
Baca juga: Cara Mencegah dan Gejala Penyakit Asma, Kenali Tanda-tandanya
Diare
Kebingungan atau perubahan kewaspadaan
Pendarahan dubur, muntah darah, atau darah dalam urin
Sesak napas
Muntah lebih dari sekali sehari
Kulit atau mata menguning (jaundice) yang baru atau memburuk dengan cepat.
Komplikasi
Komplikasi sirosis dapat meliputi:
Baca juga: Gejala Penyakit HIV, Kenali Sejak Minggu Pertama Terinfeksi
Gangguan pendarahan
Penumpukan cairan di perut (asites) dan infeksi cairan (peritonitis bakterial)
Pembesaran vena di kerongkongan, lambung, atau usus yang mudah berdarah (varises esofagus)
Peningkatan tekanan pada pembuluh darah hati (hipertensi portal)
Gagal ginjal (sindrom hepatorenal)
Kanker hati (karsinoma hepatoseluler)
Kebingungan mental, perubahan tingkat kesadaran, atau koma (ensefalopati hepatik).
Baca juga: Kenali Penyebab Nyeri Otot, Bisa Jadi Gejala Penyakit Infeksi, Cedera hingga Gangguan Saraf
Pencegahan
Kurangi risiko sirosis dengan mengambil langkah-langkah berikut untuk merawat hati:
Kurangi atau tidak sama sekali minum alkohol
Makan makanan yang sehat
Pertahankan berat badan yang sehat
Kurangi risiko hepatitis.
Berita lain terkait gejala penyakit
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sirosis", .
Editor : Resa Eka Ayu Sartika