Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 6 Januari 2022: Awal Karya

Setelah dicobai Iblis di padang gurun, dengan kuasa Roh, Yesus kembali ke Galilea. Demikian dikatakan penginjil Lukas (Luk 4:14).

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Kamis 6 Januari 2022: Awal Karya (Lukas 4:14-22a)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Setelah dicobai Iblis di padang gurun, dengan kuasa Roh, Yesus kembali ke Galilea. Demikian dikatakan penginjil Lukas (Luk 4:14).

Catatan awal ini setidaknya menunjukkan kepada kita bahwa Galilea yang tak lain adalah wilayah asal-Nya, menjadi tempat pertama di mana Yesus menjalankan karya-Nya.

Kita dapat membayangkan betapa menggebu-gebu dan bergeloranya semangat Yesus saat beranjak dari padang gurun kembali ke Galilea. Ia datang dengan kekuatan penuh. Tegap langkah-Nya.

Barangkali otak-Nya penuh dengan beragam pengetahuan hasil pendalaman selama empat puluh hari tinggal di padang gurun.

Ada banyak ide, gagasan dan rancang bangun pastoral yang dibawa-Nya. Dan Ia ingin mengaplikasikan dalam pelbagai program dan kegiatan pewartaan yang menakjubkan.

Menurut penginjil, kabar kedatangan-Nya tersiar di seluruh daerah Galilea. Meski tak tergambarkan, kita yakin banyak orang berbondong-bondong menyambut-Nya. Ini pengalaman kita yang nyata dan biasa.

Uskup atau imam baru dijemput dan diarak dengan pawai meriah. Pejabat baru disambut dan dikalungi ulos. Semua kamera terarah dan dijepret close up tokoh tersambut.

Tapi catatan penginjil tentang ini kayaknya paling penting untuk disimak. Sebab inilah pokok utama pewartaan yang mau disampaikan.

Bahwa setelah berada di Galilea, Yesus mengajar di rumah-rumah ibadat. Tanggapan publik sungguh positif. Semua orang memuji Dia. Hal ini sudah bisa menerangkan bahwa di awal karya-Nya, performance Yesus memang luar biasa.

Pengetahuan-Nya pastilah mendalam. Bukanlah kaleng-kaleng. Metode pengajaran tentu tak abal-abal, tapi sungguh selaras zaman. Bisa terbayang keterampilan retorika-Nya sehingga menyedot pujian.

Paling istimewa, apa yang dilakukan Yesus ketika Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. Sesuai kebiasaan-Nya pada hari Sabat, Ia masuk ke rumah ibadat dan hendak membaca dari Kitab Suci.

Kala membuka Kitab Suci yang diberikan kepada-Nya, Ia menemukan nas dari kitab nabi Yesaya yang antara lain berbunyi, "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik ..."

Kemudian Ia menutup kitab itu, lalu mulai mengajar orang-orang. Kata-Nya tegas penuh wibawa, "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya" (Luk 4:21).

Catatan ini seharusnya membuat kita tercengang. Betapa tidak! Pada awal karya, Yesus tanpa tedeng aling-aling menegaskan bahwa diri-Nya adalah pemenuhan atau penggenapan dari nubuat Yesaya tentang Mesias.

Ia tidak membuat janji dan memberikan janji. Sebab janji itu suatu penyampaian tentang tindakan yang pemenuhannya di masa depan.

Ia menegaskan, "Pada hari ini genaplah ...". Sebuah pernyataan tentang terpenuhi "now" and "here" atas janji, kerinduan, harapan. Dan pemenuhan itu oleh diri-Nya.

Penegasan Yesus ini semestinya kian meyakinkan kita bahwa harapan, kerinduan kita memang tergenapi. Ia tak hanya memberikan jaminan, tapi kepastian penggenapannya.

Tapi mengacu kepada apa yang termaktub dalam kitab Yesaya, harapan dan kerinduan yang digenapi-Nya adalah kabar baik kepada orang miskin, pembebasan kepada para tawanan, penglihatan bagi orang-orang buta, pembebasan bagi yang tertindas.

Olehnya, kita tak perlu berharap dan menuntut pemenuhan atas apa saja harapan dan kerinduan kita.

Sebaiknya perhatian kita terfokus pada inti pewartaan. Bahwa Yesus adalah Yang Diurapi, Mesias dan bahwa Ia datang membawa kabar gembira kepada orang miskin, pembebasan bagi para tawanan, orang buta, dan yang tertindas.

Yang terakhir itulah yang kiranya mengarahkan diri kita untuk menjadi orang miskin agar sungguh mengalami bahwa perkataan dan perbuatan-Nya adalah kabar baik.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 6 Januari 2022:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: 1 Yohanes 4:19-5:4

"Barangsiapa mengasihi Allah, Ia harus juga mengasihi saudaranya."

Saudara-saudaraku terkasih, kita harus mengasihi Allah, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Jikalau seorang berkata, “Aku mengasihi Allah,” tetapi membenci saudaranya, ia adalah seorang pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang ia lihat, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak ia lihat.

Dan inilah perintah yang kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Setiap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya.

Inilah tandanya bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya.

Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya.

Dan perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia.

Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: yakni iman kita.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 72:1-2.14.15bc.17

Refrein: Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.

2. Ia akan menebus nyawa mereka dari penindasan dan kekerasan; darah mereka mahal di matanya. Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati sepanjang hari.

3. Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil: Lukas 4:18

Refrein: Alleluya

Tuhan mengutus Aku menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan.

Bacaan Injil: Lukas 4:14-22a

"Pada hari ini digenapilah Kitab Suci."

Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea.

Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu.

Selama di situ Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, dan semua orang memuji Dia.

Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan.

Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.

Kepada-Nya diberikan kitab Nabi Yesaya, dan setelah membukanya, Ia menemukan nas di mana ada tertulis: Roh Tuhan ada pada-Ku oleh sebab Ia telah mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.

Kemudian Yesus menutup kitab itu, mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.

Lalu Yesus mulai mengajar mereka, kata-Nya, “Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya!”

Semua orang itu membenarkan Dia, dan mereka heran akan kata-kata indah yang diucapkan-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved