Berita Nasional
Diduga Berawal dari Ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru, Satu Keluarga Ini Diserang Membabi Buta
"Anak-anak saya dipukulin, ditendang, diinjek, dan diseret sama pelaku. Termasuk (anak) yang perempuan. Katanya kalau belum ada yang mati mereka nggak
Saat itu lah para pelaku menggasak satu unit sepeda motor, satu unit televisi 24 inch, empat gitar, dan celengan berisi uang sekitar Rp 3 juta.
Titi mengatakan, pintu rumah memang tidak dikunci karena sebelumnya sudah dirusak pelaku.
Titi tidak sempat memikirkan nasib harta bendanya karena sudah babak belur dipukuli pelaku.
"Saya menyelamatkan diri karena takut dipukul lagi. Saya sama anak semua langsung ngungsi ke rumah anak di Cipinang Lontar (Kecamatan Jatinegara). Habis itu ke Bogor," ujar Titi.
Titi dan keluarga memilih pindah dari rumah anaknya di kawasan Cipinang Lontar ke Bogor lantaran takut para pelaku bisa beraksi lagi. Pelaku diketahui merupakan warga sekitar.
Ketakutan Titi memuncak karena para pelaku sempat mengancam tidak akan berhenti melakukan penganiayaan hingga satu anggota keluarga Titi tewas.
Hal ini membuat Titi mengalami trauma berat.
"Makanya saya baru berani bikin laporan ke Polsek Makasar hari Senin (3/1/2022) malam kemarin. Karena masih trauma, saya menenangkan diri dulu sebelum lapor ke polisi," tutur Titi.
Bermula dari ucapan natal dan tahun baru
Anak Titi yang lain, Ramdoni (25) mengatakan, pengeroyokan bermula saat ia dan adiknya, Marwan, sedang dalam perjalanan pulang menuju ke kediamannya sekitar pukul 03.00 WIB.
"Jadi di jalan kampung pelaku geber-geber motornya. Nah saya sama adik mau lewat, pas kejadian posisi sama-sama bawa motor," kata Ramdoni, dilansir dari Wartakotalive.
Ketika itu, Ramdoni mengaku bersikap sopan dengan meminta maaf saat hendak melintas.
Namun, ucapan tersebut malah diduga berujung salah paham hingga melakukan penyerangan.
“Motor enggak serempetan, enggak ada apa-apa. Pas saya minta maaf terus ucapin selamat Natal dan Tahun Baru tiba-tiba mereka nyerang,” ujar Ramdoni.
Tidak hanya itu, para pelaku yang masih warga Cipinang Melayu tersebut juga mengejar sampai ke rumah hingga akhirnya terjadi penganiayaan juga terhadap sang ibu, Titi.