KKB Papua

Deretan Aksi Brutal Panglima KKB Papua, Undius Kogoya Sebut Tetap Melawan TNI-Polri Sampai Merdeka

Mereka mulai menjalin hubungan baik dengan TNI-Polri yang sebelumnya tidak mereka lakukan karena takut intimidasi KKB Papua. 

Editor: Gordy Donofan
Handover
ilustrasi; Sejumlah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata Papua alias KKB Papua. 

POS-KUPANG.COM - Perang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) hingga kini terus melakukan aksi brutal di Papua.

KKB Papua terus melawan aparat keamanan, TNI dan Polri.

Berikut ini daftar aksi keji Panglima Perang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Undius Kogoya.

Ia menegaskan KKB Papua akan terus melawan TNI-Polri sampai berdirinya negara Papua merdeka.

Baca juga: KKB Papua Beri Sinyal Perang, Bendera Bintang Kejora OPM Berkibar & Diiringi Tembakan di Intan Jaya

Di sisi lain, warga Papua kini tak takut lagi ancaman KKB Papua.

Mereka mulai menjalin hubungan baik dengan TNI-Polri yang sebelumnya tidak mereka lakukan karena takut intimidasi KKB Papua. 

Seperti diberitakan sebelumnya, di awal tahun 2022, KKB Papua yang bersarang di Intan Jaya menyampaikan pesan terbuka kepada pemerintah Indonesia.

Dalam pesan itu, KKB Papua menyatakan siap perang terbuka melawan TNI-Polri.

Pesan tersebut disampaikan langsung oleh panglima perang KKB Papua di Intan Jaya, Undius Kogoya.

Salah satu pimpinan KKB Papua paling diburu itu menyerukan perang terhadap TNI-Polri dengan tujuan memisahkan diri dari Indonesia.

“Kami tetap lawan TNI-Polri sampai akhir kemerdekaan Bangsa Papua dan kami juga tidak takut,” tulis Undius.

Bos KKB Papua itu pun yakin bakal memenangkan peperangan melawan TNI-Polri.

Undius sangat percaya diri mengerahkan pasukanmya di wilayan Intan Jaya.

“Dengan dasar kebenaran hukum adat kami dalam perang, maka kami siap lawan pasukan TNI-Polri,” katanya.

“TNI-Polri silakan datang dan kami siap layani anda,” tutup Undius.

Baca juga: KKB Papua Beri Sinyal Perang, Bendera Bintang Kejora OPM Berkibar & Diiringi Tembakan di Intan Jaya

Sementara itu, bendera bintang kejora yang merupakan ciri khas Organisasi Papua Merdeka atau OPM mendadak berkibar di tiga titik di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Tentara pembebasan nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kodap VIII Intan Jaya mengibarkan bendera bintang kejora dengan diiringi suara tembakan.

Aksi ini dilakukan oleh KKB Papua di awal tahun 2022 yakni pada tanggal 1 Januari kemarin.

Pengibaran bendera bintang kejora ini merupakan tanda bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sudah siap melanjutkan perang di tahun 2022.

Juru bicara komando nasional Tentara Pembebasan Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka, Sabby Sambon, mengatakan pengibaran tersebut sebagai bentuk perang terus berlanjut.

“Itu merupakan signal untuk perang berlanjut,” bebernya dalam pesan singkat, Minggu (2/12/2022) pagi.

Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Awal Tahun 2022 OPM di Papua Kibarkan Bintang Kejora Sebagai Tanda Perang Berlanjut'.

Kata dia usai pengibaran tersebut diawali dengan tembakan peringatan perang di tahun 2022.

Dirinya pun membeberkan pengibaran bendera bangsa Papua yaitu bintang fajar (morning Star the flag of Papua Nation) di komandai oleh Ruben kobogau, Oni Kobogau, Enos Tipagau, Abeni Kobogau dan Undius Kogoya komandan operasi KODAP VIII Intan Jaya.

Baca juga: KKB Papua Huni 5 Wilayah Titik Merah, 19 Warga dan 15 TNI-Polri Jadi Korban

Sepak Terjang Undius Kogoya

Undius Kogoya adalah pimpinan KKB Papua di wilayah Intan Jaya.

Jabatannya adalah komandan Kodap VIII KKB Papua Intan Jaya.

Salah satu petinggi KKB Papua paling dicari itu memiliki catatan kriminal panjang dalam menebar teror di Papua.

Berikut daftar kekejaman pimpinan OPM Undius Kogoya dan pasukannya:

8 Agustus 2020, melakukan serentetan tembakan di wilayah Kampung Oesiga, Kabupaten Intan Jaya, dalam peristiwa nihil adanya korban jiwa.

15 Agustus 2020, Penembakan terhadap tukang ojek di Intan Jaya, dalam peristiwa itu tukang ojek bernama Laode Janudin tewas dilokasi kejadian.

18 Agustus 2020, Pembakaran terhadap escavator di Intan Jaya hingga menyebabkan hangus.

14 September 2020, Penembakan terhadap 2 orang tukang ojek di Distrik Sugapa Intan Jaya, hingga melukai Laode dan Fatur.

17 September 2020, Penganiayaan terhadap masyarakat sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, hingga menyebabkan seorang warga bernama Badawi meninggal dunia.

17 September 2020, terlibat kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Sugapa Lama, hingga menyebabkan Serka Sahlan meninggal dunia.

18 September 2020, Penembakan terhadap pesawat yang akan mengevakuasi Serka Sahlan di Intan Jaya.

19 September 2020, Kontak tembak dengan personel Satgas Apter Hitadipa di Kampung Hitadipa, Intan Jaya hingga menyebabkan Pratu Dwi Akbar meninggal dunia. Lalu kontak tembak juga dengan personel Koramil persiapan Hotadipa, akibatntya pendeta Yeremias Y tewas tertembak.

23 September 2020, Penembakan terhadap Apkam di depan kantor Bupati Intan Jaya.

25 September 2020, Kontak tembak dengan Apkam TNI di Bandara Sugapa.

30 September 2020, Aksi penembakan terhadap Mapolsek Sugapa.

4 Oktober 2020, Aksi penembakan terhadap rombongan Dir Krimum dan Dasat Brimob di Distrik Sugapa.

5 Oktober 2020, Aksi kontak tembak dengan personel TNI/Polri di Kodim Apter Distrik Sugapa.

7 Oktober 2020, Aksi penembakan oleh OTK terhadap pewarta Agustinus Duwitau di Damogoa hingga terluka.

8 Oktober 2020, Aksi penembakan terhadap pesawat di Bandara Bilogal Intan Jaya.

9 Oktober 2020, Aksi penembakan rombongan Tim Pencari Fakta Kemenkopolhukam di Distrik Sugapa, atas kejadian anggota TPF Bambang terluka dan Sertu Faisal dan Pratu Ginanjar terluka. (*)

Warga tak lagi takut

Ancaman KKB Papua sudah tak mempan lagi, kini warga Kabupaten Intan Jaya sudah bersedia menjalin komunikasi dengan TNI.

Diketahui, warga Intan Jaya sebelumnya sangat takut menjalin komunikasi dengan TNI lantaran diancam oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Namun ketakutan tersebut perlahan sirna, berkat ketekunan para prajurit TNI melakukan pendekatan.

Ancaman KKB Papua kepada warga kini sudah tak digubris lagi.

Warga Intan Jaya justru semakin erat menjalin komunikasi dengan TNI.

Hal ini terbukti secara simbolis dalam acara Peresmian Salib Pesaudaraan baru-baru ini.

Melansir dari rilis Penerangan Kostrad, Peresmian Salib Pesaudaraan ini adalah suatu pertanda perubahan yang signifikan secara kasat mata terhadap kondisi keamanan di wilayah Intan Jaya.

Semula masyarakat yang takut berhubungan dengan TNI dikarenakan adanya ancaman dari KKB Papua.

Namun dengan adanya pendekatan yang dilaksanakan oleh Satgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu masyarakat merasa yakin dan berani untuk menjalin komunikasi yang baik.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu Kostrad
Letkol Inf Vicky Heru Harsanto dalam rilis tertulisnya di Intan Jaya, Papua, Jumat (31/12/2021).

Rangkaian acara peresmian berlangsung dengan tetap mengutamakan faktor keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Diselingi dengan pemberian Alkitab sebagai penyerahan simbolis Salib Persaudaraan kepada Bapak Yakubus Sondegau selaku Gembala Gereja Santo Petrus Agapa, dan juga pemberian Baju cinta NKRI, Paket Natal, Alat tulis, Permen Lolypop dan Nasi bungkus kepada masyarakat yang hadir pada acara peresmian ini.

Dalam sambutannya, Letkol Inf Vicky Heru Harsanto selaku Dansatgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu Kostrad menyampaikan, bahwa Salib Persaudaraan ini dibangun atas dasar kebersamaan antara Satgas Kodim Yonif PR 328/Dirgahayu Kostrad dengan Masyarakat Kampung Wandoga dimana kita semua saling membutuhkan untuk membangun sebuah kehidupan yang kuat.

“Kami sangat berterima kasih kepada Satgas Kodim Yonif Para Raider 328/Dirgahayu Kostrad atas bantuan pembuatan Salib Persaudaraan ini.

Semoga dapat mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan serta kedamaian di wilayah Intan Jaya,” ucap Agus Sondegau selaku Pengurus Gereja Santo Petrus Agapa. 

Berita KKB Papua Lainnya

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Daftar Aksi Keji Panglima KKB Papua Undius Kogoya: Kami Tetap Melawan TNI-Polri Sampai Merdeka

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved