KKB Papua

KKB Papua Beri Sinyal Perang, Bendera Bintang Kejora OPM Berkibar & Diiringi Tembakan di Intan Jaya

Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Awal Tahun 2022 OPM di Papua Kibarkan Bintang Kejora Sebagai Tanda Perang Berlanjut'.

Editor: Gordy Donofan
Handover
Ilustrasi: Sejumlah anggota Kelompok Kriminal Bersenjata Papua alias KKB Papua. 

POS-KUPANG.COM – Nama Organisasi Papua Merdeka taka sing lagi di telinga masyarakat Indonesia.

Organisasi Papua Merdeka hingga kini masih sangat popular.

Terbaru, bendera bintang kejora yang merupakan ciri khas Organisasi Papua Merdeka atau OPM mendadak berkibar di tiga titik di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Tentara pembebasan nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kodap VIII Intan Jaya mengibarkan bendera bintang kejora dengan diiringi suara tembakan.

Baca juga: KKB Papua Huni 5 Wilayah Titik Merah, 19 Warga dan 15 TNI-Polri Jadi Korban

Aksi ini dilakukan oleh KKB Papua di awal tahun 2022 yakni pada tanggal 1 Januari kemarin.

Pengibaran bendera bintang kejora ini merupakan tanda bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sudah siap melanjutkan perang di tahun 2022.

Juru bicara komando nasional Tentara Pembebasan Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka, Sabby Sambon, mengatakan pengibaran tersebut sebagai bentuk perang terus berlanjut.

“Itu merupakan signal untuk perang berlanjut,” bebernya dalam pesan singkat, Minggu (2/12/2022) pagi.

Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Awal Tahun 2022 OPM di Papua Kibarkan Bintang Kejora Sebagai Tanda Perang Berlanjut'.

Kata dia usai pengibaran tersebut diawali dengan tembakan peringatan perang di tahun 2022.

Dirinya pun membeberkan pengibaran bendera bangsa Papua yaitu bintang fajar (morning Star the flag of Papua Nation) di  komandai oleh Ruben kobogau, Oni Kobogau, Enos Tipagau, Abeni Kobogau  dan Undius Kogoya komandan operasi KODAP VIII Intan Jaya.

Baca juga: Antisipasi Serangan Brutal KKB Papua, Irjen Mathius Minta Warga Lakukan Ini Sebelum Berkebun

Bahkan ada dua pesan yang ditegaskan oleh  Undius Kogeya yakni:

1. Di tahun 2022 dirinya bersama pasukan akan memperluas daerah operasi perang TPNPB dan minta kodap -kodap lain dari 34 kodap sorong sampai Merauke terus melakukan perjuangan hingga titik darah penghabisan.

2. Pasukan Nasional TPNPB dari Ilaga koalisi dengan kodap VIII Intan Jaya dengan pasukan Undius Kogoya  untuk memperluas daerah operasi TPNPB  di wilayah Intan Jaya.

Di akhir laporannya  Undius Kogeya menambahkan bahwa pihaknya tetap lawan sampai TNI Polri sampai  akhir Kemerdekaan bangsa Papua, dan juga tidak takut pasukan yaitu TNI-Polri.

“Kami masih memiliki hukum perang secara adat dan kami percaya bahwa Tuhan dan roh-roh leluhur bangsa Papua dipihak kami, "ujar Sebby menyampaikan pesan Undius.

Situasi Intan Jaya

Sementara itu, situasi Intan Jaya saat ini sudah terbilang aman dan kondusif.

Selain itu, Satgas Nemangkawi juga memberikan peringatan kepada para Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) agar segera menyerah dan kembali ke NKRI.

Hal ini diungkapkan Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, baru-baru ini.

"Pascakontak tembak situasi di Kabupaten Intan Jaya aman dan kondusif," kata Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, melansir dari ANTARA, Selasa (14/12/2021).

Lebih detail, kata dia, kontak tembak antara personel Satgas Nemangkawi dengan KKB Papua itu terjadi di Kampung Pisiga Kabupaten Intan Jaya.

Diketahui, kronologi kejadian berawal saat personel Satgas Nemangkawi menyelidiki keberadaan KKB Papua.

Pada saat bersamaan terjadi kontak tembak kedua belah pihak.

Dalam kontak tembak itu Satgas Nemangkawi melumpuhkan satu orang anggota KKB Papua, yang diketahui bernama Marten Belau.

Selepas kontak tembak para personel kembali ke posko.

Setelah kejadian itu, aparat keamanan terus berpatroli dan meningkatkan penjagaan di tempat-tempat rawan.

Peningkatan pengamanan oleh personel gabungan TNI dan Polri untuk mempersempit ruang gerak para pelaku beraksi.

"Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif," ujar dia.

Ia juga mengingatkan kelompok-kelompok yang belum sepaham agar segera menyerahkan diri.

Sebab jika tidak maka aparat keamanan akan terus menindak tegas dan terukur para pelaku.

KKB Papua Intan Jaya Terjepit

Selain itu, kabar terbaru KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya kini tampaknya semakin terjepit.

Setelah kehilangan pemasok amunisi, satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut baru saja tewas ditembak Satgas Nemangkawi.

Melansir dari ANTARA, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan anggota KKB Papua Marten Belau dilaporkan tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Nemangkawi di Kampung Pisiga, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Baku tembak yang terjadi Senin (6/12) sekitar pukul 14.15 WIT.

KKB Papua yang tewas merupakan anak buah dari Undius.

Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Senin, mengatakan dari laporan yang diterima saat ini kondisi di wilayah itu relatif aman.

Anggota TNI-Polri melakukan patroli dan penjagaan di tempat-tempat rawan tindak pidana untuk mempersempit ruang gerak para pelaku melakukan aksinya.

Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kamtibmas di Kabupaten Intan Jaya agar tetap aman dan kondusif.

Sementara itu terhadap kelompok- kelompok yang belum sepaham agar segera menyerahkan diri, karena aparat keamanan akan terus melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap para pelaku, tegas Kombes Ahmad Kamal.

Sebelumnya, KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya juga sempat kehilangan anggotanya.

Kali ini, Satgas Nemangkawi berhasil meringkus anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya bernama AU alias Alek (21 th).

Ia merupakan anggota KKB Intan Jaya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Melansir dari ANTARA, Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani, Sabtu petang, mengaku Alek ditangkap di Nabire, Jumat (3/12) dan saat ditangkap melawan maka anggota terpaksa melumpuhkannya.

Saat ditangkap Alek bersama rekannya DW (23 th), kata Faizal, seraya menambahkan Alek terkait kasus pembelian amunisi yang melibatkan anggota Polri.

Ketika ditanya terkait rekan Alek, yakni DW, penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terlibat atau tidak, kata Kombes Faizal.

Sebelumnya tanggal 27 Oktober, Satgas Nemangkawi menangkap dua anggota Polri di Nabire karena dugaan kasus jual amunisi ke KKB.

Kedua personel Polri yang ditangkap yakni Bripda AS dan Brigadir JS, keduanya saat ini masih ditahan di Mapolda Papua di Jayapura.Bripda AS bertugas di Polres Yapen sedangkan Brigadir JP di Polres Nabire.

Berita KKB Papua Lainnya

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KKB PAPUA SIAP PERANG, Bendera Bintang Kejora OPM Berkibar di Intan Jaya dan Diiringi Tembakan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved