Tips Sehat
Kenali Gejala Penyakit Katarak, Penyebab, Jenis dan Bahaya Jika Tak Diobati
Katarak adalah gangguan penglihatan di mana lensa mata Anda menjadi keruh seperti berawan.
POS-KUPANG.COM- Pernah dengar penyakit Katarak atau melihat orang dengan Katarak atau kamu salah satu penderita Katarak?
Penting untuk diketahui apa itu Katarak, jenis-jenis Katarak, gejala penyakit Katarak, penyebab hingga bahaya Katarak.
Dikutip dari hellosehat.com, Katarak adalah gangguan penglihatan di mana lensa mata Anda menjadi keruh seperti berawan.
Orang yang mengalami katarak akan merasa seperti selalu melihat kabut atau berasap.
Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Katup Jantung Bocor, Jangan Sepelekan Sesak Napas & Kaki Bengkak
Berikut tanda-tanda atau gejala penyakit Katarak
Pandangan kabur seperti berkabut
Warna di sekitar terlihat memudar
Rasa silau saat melihat lampu mobil, matahari, atau lampu.
Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Katup Jantung Bocor, Jangan Sepelekan Sesak Napas & Kaki Bengkak
Melihat lingkarang di sekeliling cahaya (halo)
Pandangan ganda
Penurunan penglihatan di malam hari
Sering mengganti ukuran kacamata
Pada awalnya, sensasi melihat kabut mungkin hanya memengaruhi bagian kecil lensa mata. Jadi, Anda tidak terlalu menyadari bahwa kemampuan penglihatan Anda mulai menurun.
Seiring berjalannya waktu, “kabut” ini akan semakin besar dan mengaburkan pandangan Anda secara lebih luas. Pada saat inilah Anda mungkin baru mulai menyadari adanya gejala yang mengganggu.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab
Penyebab katarak paling sering adalah penuaan dan trauma yang menyebabkan perubahan pada jaringan mata.
Katarak akibat penuaan terjadi karena dua hal, yaitu:
Protein menggumpal pada lensa mata. Hal ini menyebabkan benda terlihat kurang jelas dan kurang tajam
Lensa yang jernih secara perlahan berubah warna menjadi kuning-kecokelatan.
Inilah yang menjadi penyebab mata berwarna kuning kecoklatan, hingga membentuk katarak.
Sebagian besar lensa mata terdiri dari air dan protein. Dengan bertambahnya usia sebagai penyebab kondisi ini, lensa menjadi semakin tebal dan tidak fleksibel.
Hal ini menyebabkan gumpalan protein dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah lapisan yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata Anda.
Akibatnya, pandangan menjadi kabur dan tidak tajam.
Perubahan lensa diawali dengan warna kuning kecoklatan ringan namun semakin memburuk dengan bertambahnya waktu. Anda mulai sulit membedakan warna biru atau ungu.
Jenis-jenis
Jenis-jenis Katarak dan bahayanya
Jenis katarak yang paling umum disebabkan oleh penuaan. Kondisi ini disebut dengan katarak senilis.
Selain katarak senilis, dikutip dari Mayo Clinic, masih terdapat jenis-jenis katarak lainnya, antara lain adalah:
Jenis katarak ini memengaruhi pusat lensa dan dapat menyebabkan rabun jauh atau bahkan perubahan dalam penglihatan Anda selama membaca.
Seiring berjalannya waktu, lensa secara bertahap berubah menjadi lebih kuning pekat dan berubah menjadi warna cokelat. Kondisi ini semakin mengaburkan penglihatan Anda.
2. Katarak kortikal
Ini adalah jenis katarak yang memengaruhi tepi lensa. Katarak kortikal dimulai dengan bercak putih dan kekeruhan berbentuk goresan di tepi luar korteks lensa.
Saat perlahan-lahan berkembang, garis-garis kemudian meluas ke tengah dan mengganggu cahaya yang melewati pusat lensa.
3. Katarak subkapsular posterior
Katarak subkapsular posterior terjadi di bagian belakang lensa. Kondisi ini biasanya diawali dengan area kecil dan buram yang biasanya terbentuk di sekitar bagian belakang lensa, tepat di jalur cahaya.
Jenis katarak ini sering mengganggu penglihatan Anda saat membaca, mengurangi penglihatan Anda dalam cahaya terang, dan menyebabkan silau atau lingkaran cahaya di sekitar lampu pada malam hari.
Sesuai namanya, kondisi ini terjadi akibat bawaan lahir dan disebut dengan katarak kongenital.
Ini mungkin bersifat genetik atau terkait dengan infeksi atau trauma intrauterin (trauma di dalam rahim).
Kondisi ini juga mungkin disebabkan oleh kondisi tertentu lainnya, seperti distrofi miotonik, galaktosemia, neurofibromatosis tipe 2 atau rubella. Umumnya, katarak kongenital dapat segera diatasi begitu setelah terdeteksi.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya mengalami katarak?
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko penyebab katarak yang mungkin saja membuat Anda berpeluang lebih tinggi mengalami kondisi ini:
Penuaan
Riwayat keluarga
Trauma pada mata atau operasi mata.
Konsumsi alkohol atau merokok
Penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas
Paparan sinar matahari yang lama
Penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang.