Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Minggu 26 Desember 2021: Selamat Pesta Keluarga Kudus

Pengasuhan yang dilakukan Yusuf dan Maria terhadap Yesus secara saleh dan manusiawi melalui teladan hidup, perhatian, kasih dan dialog

Editor: Agustinus Sape
Dok Maxi Un Bria
RD Florens Maxi Un Bria dengan latar belakang menara Pizza Italia. 

Renungan Harian Katolik, Minggu 26 Desember 2021: Selamat Pesta Keluarga Kudus (Lukas 2 ;41-52)

Oleh: RD. Maxi Un Bria

POS-KUPANG.COM - Andrew Murray ( Robert Backhouse,1994;195) menulis, “Pengasuhan anak secara saleh adalah anugerah yang mahal. Berkatnya tidak hanya terletak pertama kali di atas anak-anak, tetapi seringkali ditemukan dalam rangkaian generasi berikutnya.

Pengasuhan yang dilakukan Yusuf dan Maria terhadap Yesus secara saleh dan manusiawi melalui teladan hidup, perhatian, kasih dan dialog berdampak dahsyat dan telah menginspirasi keluarga-keluarga di dunia. Keluarga Kudus di Nazareth berjalan bersama dalam iman, pengharapan dan kasih.

Orang beriman menaruh pengharapan di dalam Tuhan. Tuhan menjadi kekuatan dan sumber sukacita hidup mereka. Hal ini dialami Hana dan Elkana yang setelah bergumul dan meminta dari Tuhan agar dianugerahi anak, terkabul. Anak itu diberi nama Samuel. Artinya, Aku telah memintanya dari Tuhan “ (1 Sam 1: 20).

Sebagai ungkapan syukur dan tanda terima kasih Hana mempersembahkan Samuel kepada Tuhan. Katanya, “Aku telah berdoa kepada Tuhan dan meminta kepada-Nya untuk mendapatkan anak, dan Tuhan telah memberikan kepadaku, apa yang kuminta kepada-Nya. Maka Aku pun menyerahkannya kepada Tuhan seumur hidup terserahlah ia kiranya kepada Tuhan.”

Pesta Keluarga Kudus yang Gereja rayakan hari ini menegaskan betapa istimewanya keluarga. Keluarga Kudus dari Nazareth (Yesus, Maria dan Yusuf) menghadirkan persekutun yang indah.

Maria dan Yusuf setia memberikan perhatian dan pendampingan kepada Yesus. Mereka memperkenalkan nilai-nilai iman dan budaya kepada Yesus. Yesus bertumbuh di dalam keluarga kudus yang memberi ruang bagi komunikasi dan dialog serta keberanian membuat pilihan secara bebas.

Kita adalah bagian dari keluarga. Keluarga telah memberi sumbangan yang sangat besar bagi pertumbuhan hidup kita. Nilai-nilai iman dan kemanusiaan yang universal diperkenalkan dalam keluarga. Keluarga yang beriman dan harmonis menjadi tempat persemaian nilai dan pembentukan karakter anak.

Kebersamaan dan kasih tetap dirayakan dan dimaknai dalam keluarga. Yesus mengalami kasih, perhatian dan pendampingan dari orangtua. Ia terus bertumbuh menjadi besar dan makin bertambah hikmat-Nya sehingga semakin dikasihi Allah dan sesama. Keluarga kudus di Nazareth tetap memberi inspirasi bagi segenap keluarga Kristiani.

Setiap keluarga dipanggil untuk menghadirkan kebahagiaan, harmonitas dan pendampingan terhadap anak-anak agar mereka bertumbuh baik, sehat, cerdas, beriman, berbudaya dan berkarakter agar dikasihi Allah dan manusia.

Hidup dan masa depan anak berkontribusi bagi kemuliaan Allah dan pengembangan pembangunan di dunia.

Semoga keluarga-keluarga Kristiani diberkati dan dianugerahi berbagai rahmat yang berguna untuk terbangunnya harmonitas, kebahagiaan sejati dan pendampingan serta pembentukan karakter anak. Salve.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 26 Desember 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: 1 Samuel 1:20-22,24-28

Seumur hidupnya Samuel diserahkan kepada Tuhan

Setahun sesudah mempersembahkan kurban di Silo, mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki.

Anak itu diberinya nama Samuel, sebab katanya, “Aku telah memintanya dari Tuhan.”

Lalu Elkana, suami Hana, pergi dengan seisi rumahnya untuk mempersembahkan kurban sembelihan tahunan dan kurban nazar kepada Tuhan.

Tetapi Hana tidak ikut pergi.

Katanya kepada suaminya, “Nanti, apabila anak itu sudah cerai susu, aku akan mengantarkan dia; maka ia akan menghadap ke hadirat Tuhan, dan tinggal di sana seumur hidupnya.”

Setelah Samuel disapih oleh ibunya, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah: seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur.

Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantarkan kanak-kanak itu kepada Eli.

Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara, Tuanku! Demi Tuhanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku, untuk berdoa kepada Tuhan.

Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya.

Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.”

Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.*

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: 84:2-3,5-6,9-10

Refrein: Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan

1. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam! Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwaku dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.

2. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan daripada-Mu, yang bertolak dengan penuh gairah.

3. Ya Tuhan, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga-Mu, ya Allah Yakub. Lihatlah kami, ya Allah perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!

Bacaan Kedua: 1 Yohanes 3:1-2,21-24

Kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah

Saudara-saudaraku terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.

Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah.

Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata bagaimana keadaan kita kelak.

Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

Saudara-saudaraku yang terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.

Dan apa saja yang kita minta dari Allah, kita peroleh dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.

Dan inilah perintah-Nya itu: yakni supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.

Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

Dan beginilah kita ketahui bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu dalam Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Kolose 3:15a.16a

Refrein: Alleluya, alleluya, alleluya.

Alleluya, alleluya, alleluya

Semoga damai Kristus melimpahi hatimu, semoga sabda Kristus berakar dalam dirimu

Bacaan Injil: Lukas 2:41-52

Yesus ditemukan orang tua-Nya di tengah para ahli kitab

Tiap-tiap tahun, pada hari raya Paskah, orangtua Yesus pergi ke Yerusalem.

Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.

Seusai hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orangtua-Nya.

Karena mereka menyangka bahwa Yesus ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu baru mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan.

Karena tidak menemukan Dia, kembalilah orangtua Yesus ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.

Sesudah tiga hari, mereka menemukan Yesus dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.

Semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan dan segala jawab yang diberikan-Nya.

Ketika Maria dan Yusuf melihat Dia, tercenganglah mereka.

Lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami?” Lihatlah, Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.”

Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”

Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan Yesus kepada mereka.

Lalu Yesus pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.

Dan Maria menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.

Yesus makin bertambah besar, dan bertambah pula hikmat-Nya; Ia makin besar, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved