Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Desember 2021, Hari Raya Natal: Semuanya Berubah
Yesus adalah gambaran Allah (Ibrani 1:3) karena dalam diri-Nya tercermin kasih Allah yang merangkul segara sesuatu tenpa membedakan.
Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Desember 2021, Hari Raya Natal: Semuanya Berubah
Oleh: RD. Yohanes Subani
POS-KUPANG.COM – Bapak-ibu, saudara-saudari dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus!
Pada hari raya yang khusyuk penuh hikmat ini, di mana kita memperingati kelahiran Tuhan Yesus Kristus dengan sukacita yang besar, kita merasakan kebenaran Sang Sabda yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita; kita merasakan kehadirannya di tengah-tengah kita.
Kita merasakan kedamaian yang dibawanya, dan kita menyambut kehadirannya dengan penuh iman, penuh damai keheningan, sukacita dan kegembiraan besar yang tampak dalam keindahan kendang Natal, hiasan altar, busana yang kita kenakan dan kemeriahan lagu-lagu Natal yang dilantunkan oleh koor sponsor dan partisipasi aktif kita dalam perayaan ini.
Tampak pada kita sekalian bahwa “Semuanya Telah Berubah: Kita semua melihat keselamatan yang datang dari Allah kita sebagaimana telah diwartakan oleh nabi Yesaya dalam bacaan pertama bahwa Segala Ujung Bumi Melihat Keselamatan yang Datang dari Allah Kita (Yesaya 52:10).
Peristiwa ini terjadi bagi kita hanya karena Allah telah mengubah pikiran Yusuf yang saat itu berencana menceraikan Maria secara diam-diam karena Anak Allah yang dikandung Maria. Rencana Allah mengubah hati dan pikiran Yusuf yang keliru dan semuanya berubah mengikuti rencana Allah demi keselamatan manusia.
Keselamatan yang dibawa oleh Allah adalah Damai Sejahtera yang meliputi semua umat manusia. Damai sejahtera yang dibawa oleh Allah dalam diri Yesus Sang Sabda yang telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita menjadi penguat sendi-sendi kehidupan umat manusia sebagai saudara dan saudari, sebagai pemancar sinag baru dalam kehidupan dan sebagai pembangkit semangat pelayanan dalam hidup berkeluarga serta sebagai penggarap harapan baru dalam membangun hidup persaudaraan kita sebagai putra dan putri Allah yang satu dan sama (Yesaya 52:9).
Gambaran nabi Yesaya dalam bacaan pertama tadi sungguh tepat untuk “Masa Baru karena Semuanya telah Berubah” dengan Yesus Kristus sebagai sumbernya.
Dengan kelahiran Yesus, damai sejahtera menjadi nyata di antara manusia, di mana semua yang bermusuhan telah berdamai kembali, semua yang berpisah-tercerai berai telah menjadi satu kembali dan mulailah suatu zaman baru, di mana hubungan baik antara Allah dan manusia dipulihkan sehingga umat manusia dapat berkomunikasi dengan Allah seperti seorang anak berkomunikasi dengan ayahnya.
Dengan kelahiran Yesus, kemuliaan Allah menjadi nyata. Kemuliaan Allah beserta kuasa kasih-Nya, menjadi nyata, terasa dan teralami setiap makhluk ciptaan-Nya (Yesaya 52:9). Kuasa kasihnya mengubah hati, pikiran, perasaan dan perbuatan manusia yang negatif menjadi positif.
Semua hal positif yang diberikan kepada kita oleh kuasa kasih Allah menjadi instrument yang ampuh bagi manusia untuk menjadi pewarta kabar baik, menjadi agen perubahan dalam hidup Bersama dan seluruh ujung bumi akan melihat keselamatan dari Allah kita (Yesaya 1:10) yang ditampakkan oleh setiap kita yang telah mengalami peruabahan oleh karena kuasa kasih Allah sendiri.
Allah berkuasa kini dan kelak melalui Putra-Nya Yesus Kristus (Ibrani 1:2) cahaya kemuliaan Allah (Ibrani 1:3) karena seluruh pribadi Yesus menghadirkan kemuliaan dan keagungan Allah.
Yesus adalah gambaran Allah (Ibrani 1:3) karena dalam diri-Nya tercermin kasih Allah yang merangkul segara sesuatu tenpa membedakan.
Yesus menopang semua yang ada dengan firman-Nya yang penuh kuasa (Ibrani 1:3). Yesus lebih mulia dari pada malaikat karena semua malaikat harus menyembah dia (Ibrani 1:4.6).
Yesus yang lahir di Betlehem benar-benar menjadi seorang pemimpin yang lebih berkuasa dari segala kekuasaan duniawi. Kelahirannya membuka suatu zaman baru di mana tanda-tanda kasih karunia Allah ditampilkan dalam dunia ini (Ibrani 1:5).
Peristiwa kelahiran telah menyebabkan “Semuanya: pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan setiap kita berubah” karena kuasa kasih-Nya.
Umat manusia tidak lagi berada dalam cengkeraman kejahatan. Iblis akan dikalahkan melalui cinta penuh pengorbanan dari Yesus yang lahir di Betlehem.
Kesombongan umat manusia akan dikalahkan dengan kerendahan hati, ketidak-taatan dikalahkan dengan ketaatan dan kebencian dikalahkan dengan cinta, iri hati dikalahkan dengan ikhlas hati, sikap malas tahu dikalahkan dengan keinginan untuk tahu dan berpartisipasi aktif, sikap permusuhan dikalahkan dengan semangat hidup dalam perdamaian.
Sikap ingat diri sendiri dikalahkan oleh sikap altruisme – ingat orang lain: suami-istri mengubah pikiran melakukan hal aneh – mungkin ada yang berpikiran dan berperasaan seperti Yusuf mau menceraikan istri atau suaminya atua mau yang lain, selalu melontarkan perkataan yang menyudutkan, melakukan perbuatan negative lainnya hendak berubah demi anak, demi istri, demi suami, demi nama baik keluarga, demi iman, demi Gereja.
Anak-anak pun harus mengubah pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan negative selama ini demi hormat kepada bapak-mama, demi masa depan yang cerah, demi nama baik keluarga, demi iman dan demi Gereja.
Pastor-suster-frater, bruder pun harus berubah demi iman, demi Kristus, demi nama baik keluarga, demi nama baik pribadi, demi nama baik Gereja, demi kepentingan umat beriman.
Bila kita telah mengubah atau mengubah semua hal negative dalam diri kita, maka akan ada kesaksian bahwa “Semuanya Telah Berubah” pada perayaan Pesta Natal tahun ini karena kuasa kasih Allah yang tampak dalam diri Yesus. Karena itu, Natal adalah pesta kasih Allah untuk kita umat-Nya (Yohanes 1:14). Pesta pembaruan Cinta.
Hari ini kita merayakan peristiwa kasih Allah yang tidak terbatas bagi kita umat-Nya. Allah sungguh mengasihi dunia sehingga Ia mengutus Putra-Nya yang tunggal bagi kita (Yohanes 1:12).
Pada pesta Kasih Allah kepada kita umat-Nya ini Allah berbicara kepada kita melalui Putra-Nya Yesus Kristus untuk “Semuanya Telah Berubah” yang tampak pada sikap kita menerima orang lain apa adanya, berpikir positif, berperasaan positif, berbicara positif, sopan-penuh hormat terhadap orang orang lain, mengampuni orang lain, memahami orang lain, mengasihi orang lain sama seperti mengasihi diri sendiri, terbuka terhadap semua orang seperti Allah terbuka kepada siapa saja yang baik dan yang jahat.
Semoga “Semoga Semuanya Telah Berubah” berkat kuasa kasih Allah sejak perayaan Pesta Natal tahun ini.
Selamat Pesta Natal 25 Desember 2021. Salam Perubahan dalam kasih Yesus. Semuanya telah berubah demi istri, demi suami, demi anak, demi keluarga, demi pribadi, demi iman, demi Gereja, demi umat beriman.
Tuhan memberkati kita sekalian. Amin.*
*Dibawakan saat misa Natal 25 Desember 2021 di Kapela Santo Fransiskus Xaverius Naimata, Paroki Santo Yosef Pekerja Penfui Kupang
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik Hari Raya Natal 25 Desember 2021:
Bacaan Pertama: Yesaya 62:11-12
Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi!
Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus", "orang-orang tebusan Tuhan", dan engkau akan disebutkan "yang dicari", "kota yang tidak ditinggalkan".
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: 97:1,6,11-12
Refrein: Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bacaan Kedua: Titus 3:4-7
Oleh kasih karunia- Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal.
Saudara terkasih, kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih- Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia- Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: PS. 953
Refrein: Alleluya, Alleluya
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.
Bacaan Injil: Lukas 2:15-20
Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain.
"Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/rd-yohanes-subani_01.jpg)