Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 22 Desember 2021: Sebab Yang Mahakuasa Telah Melakukan Perbuatan Besar
Tepatnya tanggal 22 Desember 1928 hari itu diadakan Kongres Nasional Perempuan di Yogya dengan menghadirkan berbagai organisasi kemasyarakatan
Renungan Harian Katolik Rabu 22 Desember 2021: Sebab Yang Mahakuasa Telah Melakukan Perbuatan Besar Kepadaku (Bacaan: 1 Sam 1: 24 - 28; Lk 1: 46-56)
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Setiap tanggal 22 Desembar diperingati sebagai Hari Ibu secara nasional. Sebuah momentum yang mendapat inpirasi dari perjuangan para perempuan Indonesia untuk melawan penjajah pada abad 19.
Tepatnya tanggal 22 Desember 1928 hari itu diadakan Kongres Nasional Perempuan di Yogya dengan menghadirkan berbagai organisasi kemasyarakatan dari seluruh Indonesia.
Mereka ingin membangun kesadaran kaum perempuan dalam memperjuangkan hak dan martabat mereka yang seringkali diabaikan.
Khusus pendidikan anak perempuan, kawin paksa, pelecehan, perceraian dan berbagai hak perempuan lainnya di dalam kehidupan masyarakat.
Ibu adalah segalanya. Dia menghadirkan kasih sayang.
Baik bacaan pertama maupun Injil menampilkan dua sosok ibu yang beriman. Hana dan Maria bersujud di hadapan Tuhan dengan besar hati sebab diperhatikan Tuhan.
Doa permohonan Hana yang mandul didengarkan Tuhan. Kelahiran Samuel mendorong Hana membawa korban persembahan kepada Allah di Silo.
Sedangkan bagi Maria dalam magnifikat mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam. Sebab Tuhan memperhatikan nasibnya yang hina dina.
Perbuatan besar Allah yang Mahatinggi secara konkret terwujid dalam dirinya. Ia menjadi ibu Tuhan yang melahirkan Juruselamat karena iman dan ketaatannya.
Dari sebab itu seluruh keturunan bangsa akan menyebut dia berbahagia.
Kidung, Magnificat atau pujian Maria adalah sebuah ungkapan jiwa Maria karena diperhatikan Tuhan. Dia sungguh memahami rencana Allah.
Magnifikat itu punya nuansa sukacita sekaligus sarat muatan moral.
Dalam rasa bangga yang dalam, ia yang hina dina di mata manusia dipilih Allah.
Keberpihakan Tuhan nyata dalam mereka yang rasa diri tak berdaya di hadapan manusia.
Ia menurunkan orang yang congkak dan meninggikan yang rendah hati. Sebuah kenyataan aktual yang dapat saja terjadi sepanjang sejarah kehidupan.
Kekuasaan seringkali mudah dimanipulasi untuk berlaku serakah. Dengan sendirinya menciptakan jurang pemisah kaya dan miskin.
Sejauh mana kita membangun kehidupan yang bermartabat bagi sesama di mata Tuhan?
Salam sehat di hari Rabu buat para Ibu semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 22 Desember 2021:

Bacaan Pertama: 1 Samuel 1:24-28
Hana bersyukur atas kelahiran Samuel
Sekali peristiwa, setelah Samuel disapih oleh ibunya, Hana, ia dihantar ke rumah Tuhan di Silo, dan bersama dia dibawalah seekor lembu jantan yang berumur tiga tahun, satu efa tepung dan sebuyung anggur.
Waktu itu Samuel masih kecil betul. Setelah menyembelih lembu, mereka mengantar kanak-kanak itu kepada Eli.
Lalu Hana berkata kepada Eli, “Mohon bicara, Tuanku!
Demi Tuanku hidup, akulah perempuan yang dahulu berdiri di sini, dekat Tuanku untuk berdoa kepada Tuhan.
Untuk mendapat anak inilah aku berdoa, dan Tuhan telah memberikan kepadaku apa yang kuminta dari pada-Nya.
Maka aku pun menyerahkannya kepada Tuhan; seumur hidupnya terserahlah anak ini kepada Tuhan.” Lalu sujudlah mereka semua menyembah Tuhan.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: 1 Samuel 2:1.4-5.6-7,8abcd
Refrein: Hatiku bersyukur karena Tuhan, penyelamatku.
1. Hatiku bersukacita karena Tuhan, aku bermegah-megah karena Allahku. Mulutku mencemoohkan musuhku, aku bersukacita karena pertolongan-Mu.
2. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat.
Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
3. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan. Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
4. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refrein: Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat: O Tuhan, Raja segala bangsa dan batu penjuru Gereja, datanglah, dan selamatkanlah manusia yang Kaubentuk dari tanah. Alleluya.
Bacaan Injil: Lukas 1:46-56
Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku.
Dalam kunjungannya kepada Elisabet, ketika dipuji bahagia, Maria memuliakan Allah dan berkata, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memerhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus.
Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya.
Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah.
Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa.
Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya