Berita Kota Kupang
SMKN 1 Kupang Deklarasikan Anti Perundungan
duta anti perundungan harus menjadi contoh dan memberi teladan kepada teman-teman lainnya agar tidak saling melakukan bullyng
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- SMKN 1 Kupang mendeklarasikan anti perundungan atau bullyng. Deklarasi ini bertujuan agar tidak ada perundungan di lingkungan sekolah setempat
Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin 20 Desember 2021, acara ini berlangsung di halaman SMKN 1 Kupang.Siswa yang terlibat sebanyak 30 orang selaku perwakilan yang menjadi duta anti perundungan.
Acara ini dipandu Ester Noke, S.Pd dihadiri langsung Plt. Kepala SMKN 1 KupangI Nengah Aditanaya S.Pd,M.M, para Wakasek dan Sekretaris, ketua kompetensi keahlian dan sekretaris, para guru dan siswa. Saat itu para siswa juga menyuarakan yel-yel, SMKN 1 Kupang- No Bullying,yes,yes,yes.
Narasumber yang hadir antara lain, Veronika Ata,S.H, M.Hum.
Baca juga: 3 Pasien Covid-19 di Kota Kupang Dinyatakan Sembuh dan Dipulangkan ke Rumah
Saat itu para duta memperkenalkan diri dan melakukan yel-yel.
Untuk diketahui sebagai Ketua Duta Anti Perundungan SMKN 1 Kupang, Yusuf E. Frans.
Deklarasi ini ditandai dengan pengalungan gordon kepada dua perwakilan duta anti perundungan serta penandatanganan sebagai komitmen bersama anti perundungan pada baliho.
Saat membuka acara ini, Plt. Kepala SMKN 1 Kupang, I Nengah Aditanaya, S.Pd,M.M mengatakan,
sesuai dengan program SMK Pusat Keunggulan, bahwa di dalam kegiatan budaya kerja harus membuat sebuah program, yakni Anti Perundungan.
Baca juga: Kota Kupang dan Manggarai Barat Mulai Layani Vaksinasi Anak
"Kegiatan ini juga bertepatan dengan HUT ke-63 Provinsi NTT, sehingga kita gaungkan dari SMKN 1 Kupang dengan deklarasi Anti Perundungan atau bullyng," kata Aditanaya.
Aditanaya mengatakan, proses pemilihan duta anti perundungan telah dilakukan sehingga menghasilkan 30 duta anti perundungan.
"Saya berharap duta -duta bisa mensosialisasikan mulai dari diri, sekolah dan di masyarakat.
Bahwa khusus di SMKN 1 sudah deklarasi," katanya.
Menurut Aditanaya, semua yang ada di sekolah itu sama sehingga tidak boleh ada saling merendahkan satu sama lainnya, apalagi melakukan bullyng.