Renugan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Selasa 21 Desember 2021: Liburan Nataru?

Hampir dua tahun kita dalam situasi pandemi. Covid-19 memaksa kita tinggal di rumah, work from home. Anak-anak kita pun diharuskan sekolah daring.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Bahkan harus dikatakan bahwa Yesus-lah yang mengajak dan mendorong Maria untuk membawa diri-Nya ke rumah Elisabet. Yesus ingin datang ke keluarga Zakharia dan Elisabet. Ia ingin menguatkan dan menggenbirakan hati mereka.

Penginjil menulis catatan yang menguatkan makna, "Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan" (Luk 1:43-44).

Tidaklah heran bepergian Maria ke rumah Elisabet itu dimaknai sebagai perjalanan Tabut Perjanjian.

Tabut itu adalah sebuah peti. Dalam perjalanan keluar dari Mesir ke Tanah Terjanji di bawah pimpinan Musa, orang Israel berhenti di lereng gunung Sinai.

Suatu ketika Musa naik ke gunung Sinai dan di atas puncak gunung itu, ia diberi Hukum Tuhan, Sepuluh Perintah, dalam Dua Loh Batu.

Orang Israel lantas membuat peti di mana di dalamnya ditaruh Dua Loh Batu itu. Peti itu bertutup dua patung kerubim emas yang bersayap.

Peti yang disebut Tabut itu menunjukkan bahwa Allah tinggal dan berjalan bersama mereka, umat-Nya.

Nah, Maria diberi gelar Tabut Perjanjian. Bila kita berdoa rosario, kita kadang mendaraskan litani St. Perawan Maria. Di dalamnya disebutkan beragam gelar untuk Maria.

Salah satunya adalah gelar"Tabut Perjanjian" itu. Karena Maria mengandung Yesus dalam rahimnya dan membawa Yesus kepada kita.

Maria bepergian dari Nazaret untuk mengunjungi tiap-tiap rumah kita agar melonjakkan hati kita karena Tuhan ternyata ada beserta kita.

Korona belum akan berlalu dalam waktu dekat. Varian baru berkemungkinan muncul tak terduga entah di belahan mana di dunia ini. Kiranya imbauan yang wajar agar tak bepergian sekedar untuk liburan.

Dorongan untuk mudik agar bisa berkumpul bersama suami, isteri, dan anak-anak dalam rumah sebagai sebuah keluarga inti, lantaran terpisah oleh kerja, tugas, kiranya dimaknai dalam terang ini.

Hampir dua tahun anak-anak bertemu atau jarang ketemu ayah atau ibu, abang atau adiknya. Kita tak bisa bermain dan bercerita bersama membawa. Kualitas yang 'hilang' karena anak bersekolah virtual, bisa kembali dialami dalam rumah kita.

Maria sedang bepergian membawa Yesus ke rumah kita, ke tengah keluarga kita. Yesus ingin hadir bersama dalam keutuhan ayah, ibu, dan anak-anak.

Maka, menerima dan mengalami kunjungan Maria yang membawa Yesus dalam rumah kita, ini pesan yang menjadi motif dasar untuk kita mudik, kembali ke rumah. Kiranya tak dicemari oleh keinginan lainnya. *

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved