Frans Lebu Raya Meninggal Dunia
Kader PDIP NTT Beri Penghormatan Terakhir kepada Frans Lebu Raya
Untuk mengenang jasa dari Frans Lebu Raya (FLR), kader DPD PDIP NTT memberikan penghormatan terakhir di Kantor DPD PDIP NTT
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM | KUPANG- Perjuangan dan kerja keras dari dari seorang mantan Ketua DPD PDIP NTT tidak dilupangan oleh para pengurus. Untuk mengenang jasa dari Frans Lebu Raya (FLR), kader DPD PDIP NTT memberikan penghormatan terakhir di Kantor DPD PDIP NTT yang berlamat di jalan Piet A. Tallo Kelurahan Oesapa Selatan.
Ucapan dan karpet merah juga dibentang menanti kedatangan mantan orang nomor satu NTT selama dua periode itu. Ucapan juga datang dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto.
Panas matahari itu tampak tidak mengurangi sedikit pun semangat para anggota dan pengurus partai dengan mengenakan serangam merah-merah berbaris rapi dan menantikan kedatangan pahlawan nasional itu.
Jenazah Frans Lebu Raya diiringi dari bandara oleh ribuan masyarakat, keluarga Lamaholot serta handaitolan lainnya.
Tepat pada pukul 13:50 wita mobil jenazah memasuki kantor partai yang berlambang kepala banteng itu. Jenazah disemayamkan di rumah yang telah membesarkannya itu sekitar 30 menit.
"Selamat datang kembali kepada rumah mu. Kami seluruh kadermu sudah menantikan kehadiran mu sejak kemarin," ucap MC saat menyambut kedatangan jenazah FLR.
Sosok bapak PDIP itu, setelah seluruh pengurus dan anggota dari DPC dan DPD memberikan penghormatan terakhir dilanjutkan dengan doa yang dipimpin Romo Ande Sika.
Ketua DPD PDIP NTT, Emelia Nomleni dalam ungkapan duka citanya menyampaikan duka yang mendalam bagi keluarga besar Lebu Raya dan juga bagi seluruh anggota dan pengurus partai PDIP atas kepergian putra terbaik asal Lamaholot itu.
Dikatakan kematian itu seperti sebuah lonceng yang bedendang, kehidupan itu tidak abadi dan hari ini kita mengalami duka yang mendalam.
Kedukaan selalu meninggalkan sesuatu pertanyaan dalam kehidupan manusia. Namun mesti disadari bahwa kematian itu adalah hal yang pasti karena kematian merupakan otoritas Allah.
Dikatakan, peristiwa ini bukan sebuah kebetulan karena putra terbaik yang pernah memimpin NTT selama dua periode kembali ke NTT tepat pada HUT NTT ke-63.
"Kita semua memiliki hubungan yang baik dengan almarhum. Namun kita tidak bisa menceritakan semuanya karena banyak cerita tentang putra terbaik kita ini," ujarnya.
Lanjutnya, bahwa ini sebuah relasi yang telah ditinggalkan oleh seorang Frans Lebu Raya. Dia telah membawa partai ini dalam kondisi terburuk sampai partai menjadi terbaik. Terima kasih kepada bapak Frans yang sudah mewarisi partai ini," katanya.
Ditambahkan, seluruh hidupnya telah diberikan kepada masyarakat dan seluruh usahanya kepada provinsi NTT. Terima Kasih kepada keluarga yang memberikan putra terbaik untuk bangsa ini.