Tips Sehat
Gejala Penyakit Batu Empedu Diantaranya Rasa Sakit di Bahu atau Punggung Kanan, Tanda Lainnya?
Batu empedu merupakan endapan cairan pencernaan dari kantong empedu yang mengeras.
POS-KUPANG.COM - Apa itu batu empedu dan apa mengapa orang bisa terkena penyakit batu empedu.
Siapa saja yang memiliki risiko terkena penyakit batu empedu? Dan bagaimana pencegahannya
Batu empedu merupakan endapan cairan pencernaan dari kantong empedu yang mengeras.
Berikut ini mengenai batu empedu, gejala hingga cara mencegahnya.
Baca juga: Stamina Rendah, Sesak Napas dan Hampir Pingsan, 3 dari 7 Gejala Penyakit Detak Jantung Lemah
Batu empedu merupakan endapan cairan pencernaan dari kantong empedu yang mengeras.
Melansir Mayo Clinic, kantong empedu merupakan organ sebesar buah pir di sisi kanan perut. Tepatnya, di bawah organ hati.
Kantong ini membantu pencernaan dengan cara menyimpan dan melepaskan cairan empedu yang dihasilkan organ hati.
Empedu membawa limbah pencernaan seperti kolesterol dan bilirubin.
Baca juga: Penyebab dan Gejala Penyakit Lupus, Serang Sistem Kekebalan Tubuh
Kedua zat tersebut dapat membentuk batu empedu. Sehingga, terdapat dua jenis batu empedu yang paling umum:
Batu kolesterol: batu empedu yang paling umum ini terbentuk dari kolesterol. Warnanya kuning kehijauan
Batu pigmen: batu empedu yang terbentuk dari bilirubin ini umumnya berukuran kecil. Warnanya cokelat tua sampai hitam.
Batu empedu ukurannya bisa beragam, mulai dari sekecil pasir sampai sebesar bola golf. Selain itu, bisa tunggal dan jamak.
Anda kerap tidak merasa merasakannya sampai batu empedu menyumbat saluran empedu dan menimbulkan rasa sakit.'
Baca juga: Gejala Penyakit Gerd dan Asam Lambung, Kenali Faktor Utama Pemicunya: Mual Muntah hingga Sesak
Gejala batu empedu
Penderita penyakit batu empedu umumnya merasakan nyeri dan rasa sakit khas. Antara lain:
Sakit perut sebelah kanan atas, tepatnya di bawah tulang rusuk
Rasa sakit di bahu atau punggung kanan
Perut terasa begah atau tidak enak
Mual dan muntah
Mulas
Gangguan pencernaan lainnya
Kapan perlu ke dokter?
Baca juga: Waspada, Kencing Darah Jadi 7 Gejala Penyakit Serius, Termasuk Kanker, Cara Mengetahui Penyakit Apa
Anda harus segera ke dokter saat merasakan gejala di atas sudah menunjukkan tanda-tanda infeksi dan peradangan seperti:
Nyeri di perut berlangsung selama berjam-jam
Demam dan menggigil
Kulit atau mata menguning
Urine atau air seni dan air besar berwarna gelap
Penyebab batu empedu
Baca juga: Sering Nyeri Otot Ternyata Bisa Jadi Gejala Penyakit ini, Flu hingga Covid-19
Penyebab batu empedu hingga kini belum diketahui secara pasti. Namun, dokter menyimpulkan batu empedu disebabkan atau terjadi saat:
1. Kolesterol dalam empedu terlalu banyak
Dalam kondisi normal, empedu memiliki bahan kimia untuk melarutkan kolesterol yang dikeluarkan organ hati.
Namun, saat hati terlalu banyak mengeluarkan kolesterol daripada kapasitas bahan kimia empedu, kelebihan kolesterol yang tidak larut dapat membentuk kristal dan akhirnya menjadi batu.
2. Bilirubin dalam empedu terlalu banyak
Baca juga: BAB Keluar Darah Tak Hanya Gejala Penyakit Ambeian Tapi Masih Ada 9 Penyakit Lainnya
Bilirubin merupakan bahan kimia yang diproduksi tubuh untuk memecah sel darah merah.
Gangguan kesehatan seperti sirosis hati sampai infeksi saluran empedu dapat memicu hati memproduksi bilirubin terlalu banyak.
Kelebihan bilirubin tersebut berkontribusi pada pembentukan batu empedu.
3. Kantung empedu tidak sepenuhnya kosong
Seperti yang diulas di atas, kantong empedu dapat melepaskan cairan empedu yang dihasilkan organ hati.
Jika kantong empedu cukup sering tidak menguras keseluruhan isinya, empedu dapat mengental dan mengeras membentuk batu empedu.
Faktor risiko penyakit batu empedu
Melansir Healthline, penyakit batu empedu dapat terkait pola makan. Namun, beberapa faktor risiko lainnya tidak dapat dicegah. Antara lain:
Kelebihan berat badan atau obesitas
Suka makan makanan tinggi lemak dan rendah serat
Berat badan turun drastis
Penderita diabetes melitus
Perempuan
Punya riwayat keturunan penyakit batu empedu
Usia lebih dari 60 tahun
Punya sirosis hati
Hamil
Mengonsumsi obat penurun kolesterol
Mengonsumsi obat yang mengandung hormon estrogen
Kendati beberapa obat memiliki efek samping dapat menyebabkan batu empedu, jangan buru-buru menyetop penggunaannya. Kecuali atas arahan dokter.
Diagnosis batu empedu
Penyakit batu empedu dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik pasien oleh dokter. Ada juga serangkaian tes. Antara lain:
Ultrasonografi (USG)
CT scan di perut
Tes radionuklida di batu empedu
Tes darah untuk mengecek kadar bilirubin dalam darah
Endoskopi
Pengobatan penyakit batu empedu
Beberapa kasus batu empedu tidak perlu tindakan medis, ketika penyakit ini tidak memicu rasa sakit.
Namun, penyakit batu empedu kronis yang diabaikan atau tidak ditangani dapat memicu komplikasi.
Antara lain radang kantong empedu, penyumbatan saluran empedu,
penyumbatan saluran pankreas, radang pankreas, sampai kanker kantong empedu.
Untuk menangani gangguan batu empedu, dokter biasanya merekomendasikan operasi pengangkatan batu empedu.
Selain itu, ada juga rekomendasi nonbedah dengan memberikan obat peluruh batu empedu.
Pengobatan umumnya bisa dilakukan untuk jenis batu empedu yang berasal dari kolesterol.
Waktu pemberian obat batu empedu umumnya bertahun-tahun dan ada risiko batu empedu dapat terbentuk kembali saat pengobatan tidak tuntas.
Ada juga pengobatan dengan menggunakan gelombang kejut lithotripsy. Metode nonbedah ini dapat memecah batu empedu menjadi potongan kecil.
Cara mencegah penyakit batu empedu
Penyakit batu empedu dapat dicegah dengan beberapa cara. Antara lain:
Buat jam makan teratur atau jangan sering melewatkan makan
Turunkan berat badan perlahan-lahan
Konsumsi makanan tinggi serat seperti sayur dan buah-buahan
Jaga berat badan tetap ideal
Lebih banyak bergerak
Olahraga dengan teratur
Bila Anda mengalami gejala batu empedu, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
Berita lain terkait gejala penyakit
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Batu Empedu: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan",
Editor : Mahardini Nur Afifah