Berita Kota Kupang

Tahun 2022 KPA NTT Fokus  Layanan Komprehensif dan Berkesinambungan

Salah satu program KPA NTT di tahun 2022 mendatang, yakni memfokuskan pada layanan komprehensif dan berkesinambungan

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Sekretaris KPA Provinsi NTT, dr. Husein Pancratius menyampaikan program KPA NTT 2022 di Sekretariat KPA NTT, Jumat 17 Desember 2021. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Salah satu program dari Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi NTT ( KPA NTT)   di tahun 2022 mendatang, yakni memfokuskan pada layanan komprehensif dan berkesinambungan atau kontinyu.

Layanan ini mencakup penyuluhan, mengetahui status, berobat dan konsumsi obat seumur hidup.

Hal ini disampaikan Sekretaris KPA Provinsi NTT, dr. Husein Pancratius, Jumat 17 Desember 2021.
Menurut Husein, di tahun 2022, KPA NTT akan melakukan upaya layanan pengendalian secara komprehensif dan berkesinambungan.

"Perlu adanya layanan komprehensif dan berkesinambungan. Layanan komprehensif berkelanjutan, yaitu layanan terhadap ODHA mulai dari penyuluhan, mengetahui status, berobat atau konsumsi obat ARV, dan konsumsi obat seumur hidup," kata Husein.

Dijelaskan, layanan komprehensif itu merupakan suatu layanan yang paripurna terhadap upaya pengendalian HIV AIDS mulai dari tingkat personal/ masyarakat hingga pelayanan primer (di puskesmas) hingga di rumah sakit.

"Untuk mendukung kegiatan ini, maka ada organisasi atau kelembagaan yang dilibatkan, seperti Warga Peduli AIDS (WPA), Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) dan atau populasi kunci (ponci). Semua ini tentu berperan pada setiap level atau tingkatan," katanya.

Baca juga: Webinar Pos Kupang-Pemprov NTT: Mengembangkan Pariwisata Modern di NTT

Didampingi Pengelola Program, Ady Lamury, Emy Hayon, Merry Leke dan Rini Karsidin, Husein mengatakan, ada rencana dan konsep yang akan dilakukan KPA NTT di tahun mendatang dalam mengimplementasikan sistem layanan komprehensif berkelanjutan, yaitu pada tahun pertama 2022 harus diterapkan pada lima desa yang ada di sekitar puskesmas, tahun 2023 ,pada 10 desa di sekitar puskesmas, 2024 pada 15 desa dan tahun 2025 pada 20 desa.

"Di tahun 2025 ini jika sudah 20 desa, maka saya anggap sudah bisa menjangkau semua.  Itu butuh kerja kolaborasi selama kurang lebih delapan tahun, sehingga pada 2030 bisa menjawab 3 Zero 2030," katanya.

Hal itu, lanjutnya, sesuai Permenkes No 13 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV AIDS, maka tujuan pengendalian HIV AIDS 3 Zero 2030, yakni Zero News HIV Infection, Zero AIDS Related Death dan Zero Discrimination.

Sedangkan sesuai surat edaran 1564 tahun 2018 tentang penatalaksanaan ODHA untuk eliminasi 2030.
"Ada istilah STOP, yaitu Suluh/Skrining, Temukan, Obati dan Pertahankan. Tentu ini membutuhkan sinergisitas semua sektor," ujarnya.

Baca juga: Pemprov NTT Tetap Ikuti Aturan Pemerintah Soal PPKM Jelang Nataru

Pengelola Program, Ady Lamury mengatakan, di tahun 2021 ini, semua program KPA NTT telah mencapai 100 persen.

"Dari sisi program kita terlaksana semua dan capai 100 persen. Sedangkan dalam pengelolaan keuangan kita tetap berpedoman dan utamakan  pada transparansi dan  akuntabilitas," kata Ady.

Dikatakan, dalam upaya mewujudkan program di tahun 2030, maka pihaknya akan terus berupaya agar kurang lebih  delapan tahun ini harus lebih maksimal sehingga 3 Zero 2030 bisa terwujudnya di NTT. (*)

Baca Berita Kota Kupang Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved