Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 16 Desember 2021, Yohanes Pembaptis: Utusan Tuhan

Menjadi seorang utusan adalah tugas yang luhur dan mulia. Tugas seorang utusan diemban dengan penuh risiko.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Eman Kiik Mau 

Renungan Harian Katolik Kamis 16 Desember 2021, Yohanes Pembaptis: Utusan Tuhan (Luk 7:24-30)

Oleh: RD. Eman Kiik Mau

POS-KUPANG.COM - Menjadi seorang utusan adalah tugas yang luhur dan mulia. Tugas seorang utusan diemban dengan penuh risiko.

Dalam sebuah peperangan, seseorang yang diutus ke tempat musuh, memiliki risiko kehilangan, ditahan atau pun kehilangan nyawa jika apa yang disampaikan si pembawa pesan dianggap tidak menyenangkan atau pun bernada ancaman.

Menjadi seorang utusan tidak bisa sombong, karena ia memiliki tuan atau raka, yang jauh lebih mulia dan lebih tinggi kedudukannya daripada  dirinya.

Jika kita menjadi seorang utusan, hal itu akan membawa suatu kebahagiaan dan sukacita tersendiri, karena secara otomatis, kita akan menjadi cerminan orang yang mengutus kita dan pastinya bukan orang sembarangan.

Kita pun sebagai orang yang diutus itu adalah orang-orang pilihan yang dililih dari orang-orang terbaik untuk menyampaikan pesan penting dari orang yang mengutus kita.

Yohanes Pembaptis adalah utusan dari Tuhan. Ia menjadi perintis, yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Ia melakukan tugasnya dengan setia, rendah hati dan sukacita. "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu." Luk 7:27.

Kita menerima berkat perutusan secara pribadi di akhir misa. Kita diutus langsung oleh Allah melalui imam yang pimpin misa. Kita diutus ke dunia. Jadilah seorang utusan yang setia dan rendah hati.

Tuhan Yesus, semoga kami mampu jadi utusan-Mu yang setia. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 16 Desember 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Yesaya 54:1-10

Dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau.

“Bersorak sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan!

Bergembiralah dengan sorak sorai dan memekiklah hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin!

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved