Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 16 Desember 2021: Tabir Misteri Dibuka

Yohanes Pembaptis menjadi ragu dan mungkin agak terguncang. Bagaimana tidak? Sudah bersusah payah berkarya mengarahkan orang kepada Kristus, tapi

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Kamis 16 Desember 2021: Tabir Misteri Dibuka (Lukas 7:24-30)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Yohanes Pembaptis menjadi ragu dan mungkin agak terguncang. Bagaimana tidak?

Sudah bersusah payah berkarya mengarahkan orang kepada Kristus, tapi Kristus sendiri tak tegas menyatakan siapakah diri-Nya. Bahkan tragisnya ia sendiri sampai mendekam dalam kesunyian penjara.

Temanku menulis untuk saya: "Keraguan Yohanes Pembaptis bukanlah sesuatu yang buruk. Itu adalah langkah awal kepada kebenaran ultim. Meski keduanya bersepupu, identitas diri tetap sebuah misteri. Manusia itu makhluk dengan misteri dan multi dimensi".

Yesus mengenal hati manusia (bdk. Yoh 2:25). Ia bisa menyingkapkan misteri manusia dengan multi dimensi yang dimilikinya.

Yesus memanfaatkan pertanyaan Yohanes tentang siapakah diri-Nya, "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?" (Luk 7:19), sebagai kesempatan untuk 'memelekkan mata' Yohanes.

Ia mengajak Yohanes untuk membandingkan apa saja yang telah dibuat-Nya dengan karya yang pernah dinubuatkan para nabi.

Pun untuk menyadari apakah semua yang dilakukan-Nya itu persis dengan yang diserukan Yohanes kepada orang banyak.

Tak hanya itu. Kepada orang banyak, Yesus pun membuka misteri tentang diri Yohanes.

"Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian kemari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja? Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari para nabi" (Luk 7:24-25).

Secara konkret dan jelas, Yesus menegaskan bahwa Yohanes bukanlah orang yang tidak tetap pendiriannya, plin-plan, ragu-ragu.

Yohanes pun bukanlah orang yang hanya mencari kesenangan, yang tak mau dan tak tahu susah.

Ia bukanlah orang yang tinggal di kamar, istana, atau menara gading, dalam kenyamanan; bukan orang yang (ingin) dilayani bak raja dengan sekian pembantu atau dayang-dayang.

Ada asisten yang menyiapkan makanan, yang lain menyemir sepatu, membukakan pintu mobil.

Yohanes itu sungguh seorang nabi, orang pilihan Allah untuk menyampaikan kehendak Allah kepada manusia.

Bahkan ia lebih dari sekedar nabi. Ia utusan istimewa. Karena ia bertugas khusus untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya.

"... tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu" (Luk 7:27).

Saking istimewanya Yohanes, disingkap misteri kepribadiannya oleh Yesus, "Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripadanya" (Luk 7:28).

Penegasan Yesus ini pun sekaligus menyingkap misteri tentang diri kita manusia.

Bahwa kebesaran manusia di dunia tidak berarti sama dengan dalam kebesaran dalam Kerajaan Allah. Kebesaran manusia tak ditakar dengan keagungan watak, sikap, martabat, status, gelar, bahkan tugas dan jabatan yang diemban, melainkan dengan kadar keterlibatannya dalam Kerajaan Allah, dengan kuatnya ikatan yang dijalin dengan Yesus Kristus.

Sebagai manusia, diri dan hidup kita pun merupakan sebuah misteri. Kemisterian ini tentu membuat kita kadang terjerembab ke dalam keragu-raguan di kala kita menghadapi berbagai peristiwa dan persoalan. Apalagi yang tergolong mustahil dalam pandangan kita.

Kalau kita sering berucap, "Bagi Tuhan, tak ada yang mustahil. Ia dapat mengubah yang tidak bisa diubah manusia," kiranya kita berusaha untuk selalu dekat dan makin dekat dengan Tuhan.

Dalam kebersamaan dengan-Nya, kita pasti diberikan pencerahan untuk melihat dan mengerti tentang siapakah kita sesungguhnya.

Untuk itu, kita perlu sejenak meninggalkan kebisingan hidup dan menemukan ketenangan batin.

Kita boleh ingat, mereka yang mendengarkan Yohanes Pembaptis datang ke padang gurun, "nyepi", ke daerah Yordan, meninggalkan Yerusalem yang ingar-bingar.

Di situ kita boleh berharap mendapatkan pertolongan pencerahan Tuhan yang diimbau dan dipersiapkan jalan bagi-Nya oleh Yohanes Pembaptis.

Ingar-bingar natal kian terasa. Walau masih adventus, pohon natal dan pernik-pernik sudah dipasang, kandang atau gua sudah mulai dikerjakan.

Pikiran dan hati mungkin digugah ke mall, supermarket untuk mendapatkan berbagai keperluan untuk perayaan dan merasakan suasana extravaganza.

Tapi jangan lupa untuk mengambil waktu sejenak untuk menyepi. Pencerahan yang sungguh dapat terjadi bila berawal dalam suasana kesunyian yang sarat dengan kehadiran Tuhan.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 16 Desember 2021:

Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab.
Ilustrasi bacaan renungan harian Katolik dari Alkitab. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS SAPE)

Bacaan Pertama: Yesaya 54:1-10

Dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau

“Bersorak sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan!

Bergembiralah dengan sorak sorai dan memekiklah hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin!

Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami,” demikianlah firman Tuhan.

“Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghemat.

Panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu.

Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri.

Keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.

Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah berkecil hati sebab engkau takkan dipermalukan.

Engkau akan melupakan masa remajamu yang memalukan, dan takkan mengingat lagi aib kejandaanmu.

Sebab yang menjadi suamimu ialah Penciptamu, Tuhan Semesta Alam nama-Nya.

Dan yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, yang disebut Allah Seluruh Bumi.

Sungguh, seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati engkau dipanggil kembali oleh Tuhan.

Masakan isteri masa muda akan tetap ditolak?”, demikianlah firman Tuhan.

“Sesaat saja Aku meninggalkan dikau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.

Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau,“ firman Tuhan Penebusmu.

“Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nabi Nuh.

Seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah takkan menggenangi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka lagi terhadap engkau, dan bahwa Aku tidak akan menghardik engkau lagi.

Sebab sekalipun gunung-gunung bergeser dan bukit-bukit menjadi goncang, namun kasih setia-Ku tidak akan beralih dari padamu, dan perjanjian damai-Ku tidak akan goncang.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: 30:2.4.5-6.11-12a.13b

Refr.: Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.

1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.

2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus. Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak sorai.

3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

Bait Pengantar Injil: Lukas 3:4.6

Refr.: Alleluya, alleluya, alleluya.

Persiapkanlah jalan untuk Tuhan; luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

Bacaan Injil: Lukas 7:24-30

Yohaneslah utusan yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan.

Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes, “Untuk apakah kalian pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian kemari?

Atau untuk apakah kalian pergi? Melihat orang yang berpakaian halus?

Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja.

Jadi untuk apakah kalian pergi? Melihat nabi? Benar!

Dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari nabi.

Karena tentang dia ada tertulis, ‘Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau. Ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu.’

Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripadanya.”

Seluruh orang banyak termasuk para pemungut cukai yang mendengar perkataan-Nya mengakui kebenaran Allah karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.

Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved