Tips Sehat
Penyebab dan Gejala Penyakit Lupus, Serang Sistem Kekebalan Tubuh
Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat memengaruhi banyak item tubuh yang berbeda, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung,
POS-KUPANG.COM - Lupus dikenal sebagai penyakit seribu wajah, karena memiliki banyak ragam gejalanya.
Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah salah satu jenis penyakit Autoimmune Inflamatory rehumatic Disease (AIIRD), yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Penyakit ini akan mengakibatkan hilangnya kemampuan sistem imunitas untuk mendeteksi perbedaan antara substansi asing dengan sel atau jaringan milik tubuh, yang memicu terjadinya peradangan hebat atau inflamasi.
Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat memengaruhi banyak item tubuh yang berbeda, termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.
Baca juga: Waspada, Kencing Darah Jadi 7 Gejala Penyakit Serius, Termasuk Kanker, Cara Mengetahui Penyakit Apa
Beberapa data mengenai lupus sudah tersedia, namun data epidemiologi nasional di Indonesia terkait penyakit ini belum tersedia.
Sehingga, manifestasi klinis dari penyakit ini sangat beragam, seperti pada kulit, sendi, ginjal dan sistem organ lainnya yang membuat penyakit lupus dikenal dengan penyakit seribu wajah.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Reumatologi, Dr dr Cesarius Singgih Wahono mengatakan, penyakit lupus ini dapat menyerang siapa saja.
"Ini bisa terjadi ke siapa saja, tapi memang paling banyak atau sebagian besar ditemukan pada perempuan usia produktif antara 15 hingga 45 tahun," kata Cesarius dalam webinar IRA dan Novartis bertajuk Dampak Panjang Covid-19 dan Seberapa Perlu Vaksinasi Covid-19 pada Pasien Lupus, Selasa (14/12/2021).
Baca juga: Gejala Penyakit Gerd dan Asam Lambung, Kenali Faktor Utama Pemicunya: Mual Muntah hingga Sesak
Penyakit ini perlu diwaspadai, sebab diagnosisnya tidak mudah dan seringkali terlambat.
Meskipun 90 persen penderita lupus pemeriksaan laboratorium antibodi anti-nuklear (ANA)nya positif, tidak ada satu pun pemeriksaan laboratorium tunggal yang dapat memastikan seseorang menderita lupus.
Sehingga, banyak penderita mengalami gejala-gejala lupus untuk beberapa tahun sebelumnya, sebelum mereka betul-betul ditetapkan menderita lupus.
Penyebab Lupus
Baca juga: Kabar Buruk, Varian Terbaru Covid-19, Omicron Masuk Indonesia, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Sebagai penyakit autoimun, lupus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat di tubuh pasien.
Oleh sebab itu, para ahli meyakini bahwa kemungkinan lupus disebabkan oleh kombinasi genetika dan lingkungan tempat pasien tinggal.
Terdapat kecenderungan pada penderita lupus, di mana penyakit itu berkembang ketika meraka bersentuhan dengan sesuatu di lingkungannya.
Dalam banyak kasus, penyebab lupus hingga saat ini masih belum dikatahui secara pasti. Namun, beberapa pemicu potensial meliputi hal-hal berikut.
Baca juga: Sinusitis Dapat Berkembang Setelah Pilek, Flu, atau Reaksi Alergi, Ini Gejala Penyakitnya .
1. Sinar Matahari
Paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respons internal pada orang yang rentan.
2. Infeksi
Memiliki infeksi dapat memicu lupus atau menyebabkan kambuhan pada beberapa orang.
Baca juga: Sinusitis Dapat Berkembang Setelah Pilek, Flu, atau Reaksi Alergi, Ini Gejala Penyakitnya .
3. Obat-obatan
Lupus dapat dipicu oleh beberapa jenis obat tekanan darah, obat anti kejang, dan antibiotik.
Orang yang memiliki lupus yang diinduksi obat biasanya berangsur membaik ketika mereka berhenti mengonsumsi obat. Jarang sekali gejala lupus dapat bertahan setelah penggunaan obat-obatan pemicu dihentikan.
Gejala Lupus
Cesarius menjelaskan, Lupus Eritematosus Sistemik atau LES dapat menimbulkan dampak yang signifikan pada kualitas hidup pasien.
Hal ini karena gejala lupus yang sering muncul signifikan atau kambuh secara tiba-tiba dengan beberapa gejala.
"Dibandingkan dengan populasi sehat, penyakit ini menjadi sebuah penghalang dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena gejalanya yang muncul secara signifikan atau kambuh secara tiba-tiba," ujarnya.
Pada pasien LES, gejala-gejala yang dimiliki berbeda-beda. Hal ini karena LES memiliki manifestasi klinis, kelainan imunologi, perjalanan penyakit, serta akibat penyakit yang beragam.
Lupus memiliki gejala yang didominasi oleh kelelahan, berkurangnya kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik, dan rasa nyeri.
Namun, manifestasi klinis pada kulit, ginjal, dan sistem organ lainnya tidak selalu muncul bersamaan, melainkan dapat berkembang seiring dengan perjalanan penyakit.
Tidak hanya itu, LES juga memiliki dampak negatif pada karier pasien, bahkan hingga 39 persen pasien LES melaporkan bahwa mereka harus berganti pekerjaan karena penyakit tersebut.
Dikarenakan gejala lupus yang menyerupai banyak penyakit lain, membuat diagnosis terhadap penyakit ini cukup sulit.
Meski demikian, terdapat beberapa gejala umum yang biasa terjadi yakni sebagai berikut.
- Nyeri dan kaku sendi
- Ruam di kulit, sering terjadi di pipi dan hidung atau sering disebut dengan "butterfly rash"
- Kelelahan hebat yang tidak diketahui sebabnya
- Pembengkakan sendi
- Kulit lebih senitif terhadap sinar matahari
- Rambut rontok
- Anemia
- Masalah pembekuan darah
- Penurunan berat badan
- Demam tanpa sebab yang jelas
- Jari berubah pucat menjadi putih atau biru dan kesemutan sangat dingin, ini dikenal sebagai fenomena Raynaud
- Sariawan
Gejala lain mungkin juga dialami tergantung pada bagian tubuh yang diserang, seperti masalah saluran pencernaan, jantung atau kulit.
berita kesehatan lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala dan Penyebab Lupus, Penyakit Seribu Wajah Autoimun"