Webinar Pariwisata Modern NTT
Jadikan Labuan Bajo Sentra Ekonomi Multiplier Effeck, Pemerintah Susun ITMP Labuan Bajo Flores
Jadikan Labuan Bajo Sentra Ekonomi Multiplier Effeck, Pemerintah Susun ITMP Labuan Bajo Flores
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Dalam rangka menjadikan Labuan Bajo sebagai sentra ekonomi yang memberikan multiplier effeck ( efek berganda), pemerintah sedang menyusun Integrated Tourism Master Plan ( ITMP) Labuan Bajo Flores, Kamis 16 Desember 2021.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno saat memberikan materi dalam Webinar Nasional yang bertajuk 'Membangun Pariwisata Modern di NTT'.
Sandiaga menjelaskan, prinsip dari ITMP Labuan Bajo Flores adalah pariwisata berkelanjutan dan inklusif.
"ITMP ini kami akan tingkatkan kualitas, tadi bicarakan infrastruktur, tapi bukan hanya infrastruktur jalan, tetapi infrastruktur lainnya yakni digitalisasi yang tadi sudah disampaikan pak Menkominfo, akses dan layanan dasar yang relevan, termasuk pengelolaan sampah dan air dan juga pengelolaan energi baru dan terbarukan," katanya.
Labuan Bajo, lanjut Sandiaga, adalah pintu gerbang pariwisata NTT, namun jika dilihat lebih dalam masih terdapat banyak potensi pariwisata dan ekonomi kreatif, bukan hanya di Labuan Bajo, tapi di Pulau Flores seluruh provinsi NTT.
"Dan ini betul-betul kita petakan multiplier effeck karena bukan hanya Manggarai Barat, tapi seluruh kawasan di NTT yang bisa kita kembangkan," jelasnya.
Sandiaga menuturkan, multiplier effeck dapat hadir secara natural atau dapat juga mengaktivasi industri lainnya, seperti akomodasi, transportasi, makanan dan minuman jasa tour and travel, industri kreatif dan layanan pendukung lainnya.
"Oleh karena itu kami mengakselerasi pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan akan menjadikan Labuan Bajo dan NTT sebagai sebagai suatu sentra pariwisata yang berbasis kualitas. Pak Wagub tadi menyebutnya premium dan berkelanjutan," paparnya.
Sandiaga menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan nantinya akan dikurasi, bukan lagi berbasis pada kuantitas tapi berbasis kualitas, dan sebagai akibat dari meningkatnya mobilitas wisatawan pasca pandemi Covid-19, lanjut Sandiaga, transaksi keuangan pun akan meningkat, sehingga ia menginginkan penggunaan teknologi dan digital.
"Dan kita harapkan akan menggerakkan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan karena pariwisata merupakan salah satu industri padat karya," tegasnya.
Menurutnya, Labuan Bajo dan Provinsi NTT harus memanfaatkan momentum untuk menarik wisatawan berkualitas dan berkelanjutan.
Sehingga, para wisatawan tidak hanya berkunjung ke Labuan Bajo, namun bisa memperpanjang waktu kunjungan dengan berkunjung ke seluruh daerah di NTT yang memiliki potensi pariwisata.
"Yang tadinya hanya datang ke Labuan Bajo, tapi bisa ekstend ke Ende, Wae Rebo, Larantuka, Ruteng, Kalabahi, Lembata, Rote, Sumba Barat, Sumba Timur juga sampai ke Timor, khususnya di Kabupaten Malaka, di mana pariwisata berbasis perbatasan ini merupakan penyumbang wisatawan terbanyak di Indonesia per hari ini," katanya. (*)