Laut China Selatan
China Latihan Tembak-menembak Setelah Blinken Kutuk 'Tindakan Agresif Beijing' di Laut China Selatan
Pasukan militer China melakukan latihan tembak-menembak langsung di Laut China Selatan pasca peringatan dari Menlu AS Antony Blinken
"Populasi Asia Tenggara kira-kira 650 juta, jauh lebih banyak daripada, katakanlah, Uni Eropa," Cooper mengamati.
“Dan itu tidak hanya besar, itu juga berkembang. ... Dan sebagian besar negara-negara ini, saat ini, mencoba membuat pilihan tentang keputusan penyelarasan yang harus mereka buat selama beberapa dekade mendatang. ”
Blinken secara implisit mengajukan pertanyaan kepada negara-negara tersebut apakah mereka ingin hidup di bawah bayang-bayang China dengan mengingatkan mereka bahwa pejabat Komunis China telah mengabaikan “pengadilan internasional yang memberikan keputusan bulat dan mengikat secara hukum yang menolak” klaim China atas kedaulatan atas Laut China Selatan.
"Kami dan negara-negara lain, termasuk pengklaim Laut China Selatan, akan terus mendorong perilaku seperti itu," katanya.
"Itu juga mengapa kami memiliki kepentingan abadi dalam perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, konsisten dengan komitmen lama kami."
Zhao, juru bicara kementerian luar negeri, menolak "yang disebut arbitrase Laut Cina Selatan" dan membalas dengan menyalahkan Amerika Serikat karena menolak menandatangani perjanjian internasional tentang hukum laut.
"Amerika Serikat telah menjadikan dirinya contoh hegemoni dan intimidasi dengan melemparkan bobotnya secara internasional, dengan ceroboh menjatuhkan sanksi sepihak, menggunakan yurisdiksi lengan panjang, meregangkan konsep keamanan nasional untuk melumpuhkan perusahaan asing, dan menggunakan paksaan ekonomi,” kata Zhao.
3 Nota Kesepahaman RI - AS
Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, pada Selasa 14 Desember 2021.
Dalam lawatan Blinken tersebut, ditandatangani 3 nota kesepahaman antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Pertama, Perpanjangan Nota Kesepahaman Kerjasama Maritim antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Republik Indonesia, yang ditandatangani oleh Menlu Blinken dan Menlu Retno.
Kedua, Nota Kesepahaman Antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dengan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tentang Kerjasama di Bidang Pendidikan, yang ditandatangani oleh Menlu Blinken dan Mendikbud Nadiem Makarim.
Ketiga, Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat tentang Program Peace Corps di Indonesia, yang juga ditandatangani oleh Menlu Blinken dan Menlu Retno.
Menlu Retno mengatakan Amerika Serikat merupakan mitra strategis Indonesia.
Kedua negara berkomitmen untuk memperkuat kerja sama yang konkrit yang saling menguntungkan dan saling menghormati.