Kapolres Sumba Barat Tegaskan Hasil Visum Tidak Ada Luka Tembak
Hasil visum tidak ada luka tembak pada tubuh korban seperti informasi yang beredar di media sosial.
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Gerardus Manyela

Laporan Wartawan POS KUPANG.COM, Gerardus Manyela
POS KUPANG.COM, WAIKABUBAK-Kapolres Sumba Barat AKBP FX Irwan Arianto, S.I.K., M.H menyampaikan hasil visum tidak ada luka tembak di alat vital korban seperti diberitakan Pos Kupang.Com, 13 Desember 2021.
"Kami mau klarifikasi berita yang tidak benar ini. Harus konfirmasi dulu kalau buat berita," tulis Kapolres Arianto dalam pesan WhatsApp kepada POS KUPANG.COM, Selasa (14/12) petang.
Hal ini juga telah disampaikan Kapolres Arianto kepada keluarga saat menghadiri pemakaman almarhum Arkin Anabira di rumah duka kampung Waikawolu, Desa Malinjak, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah.
Kapolres secara pribadi menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya korban Arkin Anabira.
Kapolres Arianto mengatakan dari hasil visum tidak ditemukan adanya bekas luka tembakan maupun patah tulang pada bagian tubuh korban. Ia membenarkan bahwa memang ada memar dan lebam pada beberapa bagian tubuh korban.
"Dapat kami sampaikan, terkait adanya berita atau postingan pada beberapa media sosial yang mengatakan, korban meninggal akibat adanya luka tembak dan patah tulang pada beberapa bagian tubuh. Hal ini tidak benar, dari hasil visum dan pemeriksaan fisik ditemukan lebam dan memar pada beberapa bagian tubuh korban, " kata Kapolres.
Kapolres juga menyampaikan, agar pihak keluarga tidak terpancing isu provokatif yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
"Percayakan kepada kami, bahwa kami akan menangani kasus ini sesuai prosedur, obyektif dan transparan," kata Kapolres.
Terkait dengan empat orang oknum anggota Polres Sumba Barat, HHB, KB, FM dan OM yang diduga melakukan kekerasan terhadap korban, kata Kapolres, sudah diambil langkah untuk dilakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Kapolres menyampaikan tim dari Dokter Polisi (Dok Pol) Polda NTT akan turun melakukan autopsi. Hal ini guna memperdalam kembali penyebab dari meninggalnya korban.
Keluarga korban menerima kejadian tersebut dan menyampaikan terimakasih atas respon cepat Kapolda NTT dan Kapolres Sumba Barat.
Hingga saat ini oknum anggota yang diduga melakukan kekerasan terhadap korban, sudah diamankan oleh Seksi Propam Polres Sumba Barat untuk proses lebih lanjut.(*)