Berita Kota Kupang

ATK Solusi Atasi Kendala Minimnya Tenaga Profesional di Bidang Teknik di NTT

ATK ( Akademi Teknik Kupang) Solusi Atasi Kendala Minimnya Tenaga Profesional di Bidang Teknik di Provinsi NTT

Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/KANIS JEHOLA
Ketua BPH Yayasan PT ATK, Ir. Esthon L Foenay, M.Si 

Laporan wartawan POS-KUPANG.COM, Kanis Jehola

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Akademi Teknik Kupang ( ATK) menyelenggarakan wisuda ke-37 bagi 115 orang Ahli Madya Teknik (Diploma III) dan Dies Natalis ke-49 ATK, di Aula El Tari, Komplek Kantor Gubernur NTT di Kupang, Sabtu, 11 Desember 2021.

Hingga saat ini, sudah 49 tahun ATK hadir di Kota Kupang, Provinsi NTT, sejak didirikan Gubernur NTT, El Tari ( alm) bersama beberapa tokoh lainnya sebagai penginisiasi pada 10 Juni 1972.

Bagaimana histori lahirnya lembaga pendidikan tinggi teknik pertama di Provinsi NTT ini, simak cerita Ketua BPH Yayasan PT ATK, Ir. Esthon L Foenay, M.Si, saat acara wisuda ke-37 bagi 115 orang Ahli Madya Teknik ( Diploma III) ATK di Aula El Tari, Komplek Kantor Gubernur NTT di Kupang, Sabtu, 11 Desember 2021.

Tekad pendirian ATK lahir sejalan dengan tuntutan kebutuhan pembangunan pada awal Orde Baru (Repelita I). Ketika itu pemerintah mulai gencar melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia.

Baca juga: Lulusan ATK tak Hanya Bekerja Keras Tapi Cerdas dan Jujur

Khusus bagi wilayah NTT, geliat pembangunan infrastruktur terkendala minimnya tenaga profesional di bidang teknik.

Sebagai alternatif solusi, Gubernur NTT pada masa itu almarhum El Tari bersama beberapa tokoh menginisiasi serta mewujudkan pendirian Akademi Teknik Kupang pada 10 Juni 1972 sebagai lembaga pendidikan tinggi teknik pertama di Provinsi NTT.

Tujuannya yakni memberi ruang seluas-luasnya bagi putra putri NTT untuk dididik menjadi pribadi yang terdidik, berkompeten dan berkontribusi dalam pembangunan di Gerbang Selatan NKRI ini.

Kini, perjalanan pengabdian ATK telah mencapai rentang waktu yang terbilang panjang, yakni 49 tahun. Pada rentang ini tidak sedikit halangan, tantangan, termasuk di antaranya ketika kami (pengurus, red) berada dalam realitas kehilangan perhatian dari induk semang yang darinya kami dilahirkan.

Baca juga: Dibawah Esthon Foenay dan Djami Rebo Gubernur NTT Yakin ATK Bisa Jadi Sekolah Tinggi

Meski demikian, tekad kami tidak juga surut. Dalam berbagai keterbatasan kami bergumul untuk mendapatkan pengakuan legal formal yang belum juga usai setidaknya sampai awal tahun 2020.

Namun, atas Rakmat Tuhan yang Maha Esa serta dukungan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan berbagai pihak yang menunjukkan komitment dan tekad keberpihakan menjaga marwah para pendiri ATK akhirnya Akta Pendirian Yayasan Pendidikan Tinggi ATK yang diperjuangkan selama ini diterbitkan pada tanggal 20 Juli 2020. Akta itu kemudian mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI pada tanggal 23 Juli 2020.

Dengan demikian, kata Esthon, kendala legalitas yayasan yang selama ini menjadi penghambat dalam proses akreditasi institusi telah teratasi.

"Kami sungguh sungguh sangat bersyukur karena selama ini terabaikan, kembali dirangkul dengan penuh kasih. Hal ini sungguh membahagiakan kami. Karena itu segenap civitas akademika ATK menyampaikan rasa syukur pada Tuhan Sang Pencipta dan apresiasi, serta rasa bangga atas kepedulian dan perhatian Gubernur NTT, Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat yang tidak saja hadir secara langsung dalam acara wisuda hari ini, tetapi juga telah menyetujui dan memberikan tanah secara cuma-cuma di Kota Kupang untuk dibangun asrama mahasiswa ATK kerjasama dengan Kementerian PUPR RI pada tahun anggaran 2022," kata Esthon. (kas)

Baca Berita Kota Kupang Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved