Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Desember 2021: Zona Nyaman
Orang Yahudi mempunyai satu tradisi: Elia akan datang kembali untuk menyiapkan kedatangan Mesias.
Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Desember 2021: Zona Nyaman (Mat 17: 10-13)
Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD
POS-KUPANG.COM - Orang Yahudi mempunyai satu tradisi: Elia akan datang kembali untuk menyiapkan kedatangan Mesias.
Tradisi inilah yang rupanyamenjadi “batu sandungan” bagi orang Yahudi tidak menerima Yesus sebagai Mesias. Mereka berpandangan bahwa sesuai nubuat tradisi, Elia belum datang kembali sebagai bentara Mesias itu.
Elia adalah nabi besar dari kerajaan utara pada periode pemerintahan Raja Ahab. Permaisurinya berperangai jahat. Namanya Izebel. Ia menyembah berhala. Baal.
Permaisuri ini menjadi penyebab sejumlah nabi Israel dibunuh (1Raj 17:1-2Raj 2:13).
Pelayanan kenabian Elia menghadirkan beberapa mukjizat: pergandaan roti (tepung serta minyak) dan membangkitkan orang mati (1Raj 17:7-24).
Allah berbicara kepada Elia di gunung Horeb. Dia adalah Musa baru yang akan memimpin umat Israel keluar dari zona nyaman dosa. Pentingnya peran Elia dicerminkan dalam peristiwa kenaikannya ke surga dengan kereta kuda berapi (2Raj 2:11-12).
Yesus omong tentang Elia setelah Dia dimuliakan di atas gunung (transfigurasi).
Yesus tampak dalam kemuliaan-Nya bersama Musa dan Elia di depan Petrus, Yakobus danYohanes. Mereka mendengar suara Allah dari dalam awan: “Inilah Anak-Ku yang terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia” (Mat 17:5).
Setelah transfigurasi itu (Mat 17:1-8), Petrus, Yakobus dan Yohanes semakin percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang selama ini dinanti-nantikan oleh Israel. Namun, mereka bingung dengan tradisi bahwa kedatangan Mesias akan dipersiapkan Nabi Elia. “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!” (Mal. 3:1); dan, “Sesungguhnya Aku akan mengutus Nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu” (Mal. 4:5).
Yesus melarang para murid untuk menceritakan apa yang mereka lihat di Gunung Tabor sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati (Mat. 17:9).
Tuhan melarang karena para murid belum sepenuhnya mengetahui dan menyadari: Yesus bukan Mesias seperti yang dibayangkan oleh banyak orang.
Yesus adalah Mesias yang menderita. Ia harus mengalami banyak penderitaan, sebelum dibangkitkan dari antara orang mati.
Menanggapi kebingungan para murid bahwa Mesias harus didahului oleh kedatangan Elia, Yesus menegaskan bahwa Elia sudah datang dalam diri Yohanes Pembaptis.
Yohaneslah yang mendapat tugas dari Allah untuk menyiapkan kedatangan-Nya. Akan tetapi, orang tidak mengenal, menolak, dan bahkan membunuh Yohanes.
Yesus juga akan mengalami hal yang sama. Yesus menggunakan kesempatan ini untuk sekali lagi menerangkan bahwa Mesias memang sudah datang tapi tidak dikenal, ditolak, dan akan dibunuh oleh orang Farisi, ahli Taurat, imam kepala, dan orang-orang Yahudi. Kebangkitan Yesus dari antara orang mati menjadi bukti bahwa Yesus sungguh Mesias yang dinanti-nantikan.
Orang Yahudi menantikan kehadiran Mesias, tetapi ketika Mesias datang, mereka tidak mengenali-Nya. Mereka tidak hanya menolak Yesus, tetapi juga menolak dan membunuh para nabi yang mempersiapkan kedatangan Yesus. Orang-orang itu tidak mau membuka hati. Para murid bersikap lain. Meski bingung tapi mereka tetap percaya kepada Tuhan dan mau membuka hati untuk dibimbing-Nya (LBI: 2018).
Yesus mengidentifikasikan Yohanes Pembaptis sebagai Elia. Namun identifikasi itu tidak dalam arti literal, melainkan fungsional:sebagai bentara Mesias.
Maka jawaban Yesus bahwa Elia telah datang dalam diri Yohanes Pembaptis ini tidak ada hubungannya dengan reinkarnasi. Kita mesti paham bahwa Elia dan Yohanes Pembaptis dipandang sebagai personifikasi dari umat:dengan siapa Allah telah membuat perjanjian.
Mereka ditakdirkan untuk menjadi “pendahulu” kedatangan Mesias. Yesus meneguhkan jati diri-Nya bahwa Dia adalah “Yang Terurapi”(Sang Sabda: 2019).
Kristus adalah pusat sejarah. Segala sesuatu yang ada sebelum Dia,menyiapkan kedatangan-Nya. Saat ini, segalanya mengalir dari Kristus untuk misi-Nya di dunia.
Maka Kristus tidak sekadar pusat sejarah.Ia juga fokus sejarah. Ia menajamkan visi kita tentang Allah. Ia membuat jelas makna dan tujuan keberadaan manusia. Ia membuat pembedaan jelas tentang apa yang benar dan apa yang salah.
Kita akan memasuki Minggu Adven ketiga, yang kita kenal sebagai “Masa Gaudete” atau masa yang penuh sukacita.
Kristus yang kita nantikan sudah semakin mendekat. Marilah kita memusatkan perhatian kita pada Kristus. Ia menjadi pusat keberadaan kita yang utuh. Ajaran dan kehidupan-Nya memberikan makna dan tujuan keberadaan kita.
Maka kita mesti meninggalkan dosa: zona nyaman yang membuat kita menutup hati untuk melihat Tuhan yang telah ada di tenga hkita.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 11 Desember 2021:
Bacaan Pertama: Sirakh 48:1-4.9-11
Elia akan datang lagi.
Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api.
Perkataannya membakar laksana obor.
Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit.
Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali.
Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu!
Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau?
Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi.
Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: 80:2ac.3b.15-16.18-19
Refr.: Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
Bait Pengantar Injil: Lukas 3:4.6
Refr.: Alleluya, allelya, alleluya
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
Bacaan Injil: Matius 17:10-13
Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"
Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu.
Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka.
Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka." Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya