Liga 1
Mengapa Persib Bandung Sering Kalah Bigmatch, Ada Masalah Mental? Ini Alasan Pelatih Maung Robert
Kekalahan 3-0 Persib Bandung dari Persebaya Surabaya dalam pertandingan lanjutan pekan ke-16 Liga 1 2021/2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu
POS KUPANG.COM - - Kekalahan 3-0 Persib Bandung dari Persebaya Surabaya dalam pertandingan lanjutan pekan ke-16 Liga 1 2021/2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (8/12) menimbulkan banyak pertanyaan.
Sebab, Persib Bandung melempem ketika menghadapi tim-tim besar.
Dari tiga kekalahan yang didapat Persib Bandung musim ini, semuanya berasal dari tim-tim besar di sepak bola Indonesia.
Mulai dari Persija Jakarta (1-0), Arema FC (1-0), dan yang terakhir Persebaya (3-0).
Muncul pertanyaan apakah mental bertanding para pemain Persib sedemikian lemahnya sehingga tak mampu menaklukan tiga tim tersebut.
Apalagi dari tiga pertandingan itu, Persib sebenarnya memiliki peluang untuk bisa menggeser Bhayangkara FC di puncak klasemen.
Saat menghadapi Macan Kemayoran di pekan ke-12, Persib akan menyamai perolehan poin Bhayangkara yakni 28 poin jika menang. Meski sama, Persib lebih unggul dalam rekor pertemuan.
Namun yang terjadi malah Persib secara mengejutkan kalah dari Persija dengan skor 0-1. Padahal ketika itu, Persib lebih diunggulkan usai mencatatkan sapu bersih di seri kedua dengan kemenangan.
Situasi serupa terjadi pada pekan ke-14 saat menghadapi Singo Edan.
Berpeluang besar menyalip Bhayangkara di posisi pertama, Persib akhirnya kalah dengan skor 0-1 sehingga turun hingga melorot ke peringkat ketiga.
Bhayangkara mantap di puncak klasemen dengan 30 poin, Arema menyalip Persib di posisi kedua dengan 29 poin. Sementara Persib harus tertahan di peringkat ketiga dengan nilai 28.
Kini, kekalahan atas Persebaya membuat Persib gagal mendekatkan jarak poin dengan Bhayangkara FC di puncak.
Bhayangkara memiliki 36 poin sementara Persib duduk di posisi kedua dengan 31 poin.
Kekalahan atas Persebaya juga membuat posisi Persib dalam ancaman besar. Jika Bali United dan Arema FC menang di pekan ini, maka Persib bisa terlempar hingga ke posisi lima.
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts, membantah bahwa kekalahan atas tiga tim tersebut karena permasalahan mental bertanding anak asuhnya.
Justru dia menilai, Persib seharusnya tak menelan kekalahan saat menghadapi Persija dan Arema FC andai timnya tak dirugikan oleh keputusan wasit.
"Saya rasa ketika melawan Persija kami seharusnya bisa mencetak gol (tapi dianulir) dan jika dibandingkan dengan saat melawan Arema kami seharusnya mendapat penalti.
Dan kedua laga itu hanya berkesudahan dengan skor 1-0," ujar Robert dalam sesi jumpa pers virtual setelah perrandingan.
Namun ketika menghadapi Persebaya, dia mengakui timnya benar-benar kalah. Sehingga dari tiga laga itu, melawan Persebaya lah yang menurutnya Persib pantas kalah.
"Pertahanan kami dibuat kocar-kacir. Kami sudah bersiap untuk pertandingan, tidak ada rahasia di sana (soal kekuatan lawan) dan kekecewaan terbesar hari ini adalah kami tidak bisa mengatasi laga ini," katanya.
Seluruh pemain, lanjut Robert, sudah mengetahui kemenangan atas Persebaya akan jadi sangat krusial. Persib bisa memantapkan posisi kedua serta berpeluang menjadi juara musim.
"Kesempatan itu kini sirna. Setiap saat, ketika kami memiliki peluang menjadi pemuncak klasemen, kami selalu gagal dan itu terus berulang," katanya.
Selain itu, seri ketiga menjadi bukti bahwa Persib belum konsisten. Ketika di seri kedua mampu menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan, namun di seri ketiga ini penampilan Persib masih naik-turun.
Robert mengakui bahwa seri ketiga ini berbeda dengan sebelumnya. Persib memetik dua kemenangan dan tiga kekalahan.