Berita NTT

80.909 Anak Stunting di NTT, Tanoto Foundation Ingin Terlibat

Tanoto Foundation berkeinginan melibatkan tim dalam pengentasan stunting di NTT yang sejauh ini masih ada 80.909 anak penderita stunting

Editor: Kanis Jehola
Humas NTT
Suasana audiensi dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat 

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Tanoto Foundation berkeinginan untuk melibatkan tim dalam pengentasan stunting di NTT yang sejauh ini masih ada 80.909 anak penderita stunting.

Tim yang dipimpin Eddy Henry, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Department Tanoto Foundation, sebelumnya sedang menjalankan program pemulihan pasca bencana siklon tropis seroja melalui paket anak sigap dan layanan dukungan psikososial.

Kerja itu dijalankan sejak bulan Juni 2021. Kelurahan Naioni dan Penfui Timur mendapat program paket anak sigap, sementara Kelurahan Naibonat dan desa Noelbaki diberikan layanan dukungan psikososial.

Sasaran program dan layanan ini adalah untuk anak usia 0-6 tahun dan orangtua. Tim Tanoto juga memberikan rekomendasi dalam pendampingan.

"Antaranya perlunya penguatan program edukasi pengasuhan bagi orang tua yang miliki anak usia 0-6 tahun, penyediaan satuan pendidikan yang berkualitas untuk anak usia dini di desa atau kelurahan, penguatan kapasitas guru dan fasilitator pendamping anak dan orang tua, penguatan strategi dan kurikulum kegiatan untuk anak usia dini," kata dia.

Selain itu, diharapkan juga melibatkan pemerintah dan pihak swasta serta pihak lain dalam menerapkan rekomendasi dan mengurai masalah stunting ini.

Eddy mengungkapkan pada tahun 2022, Tanoto Foundation berkeinginan untuk terlibat dalam mengatasi persoalan stunting di NTT.

"Kita akan bekerja sama dengan UNICEF untuk hal ini. Kita akan mulai pendampingan dari remaja puteri," pungkas Eddy.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat bertemu tim Tanoto menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap karya sosial yang telah dilakukan oleh Tanoto Foundation. Gubernur juga menyambut positif keinginan Tanoto Foundation untuk terlibat dalam pengentasan stunting.

"Kerja bantu orang tak perlu minta restu. Itu kerja nyata. Terima kasih untuk tawarannya. Dalam mengatasi stunting, semangat konvergensi itu penting. Walaupun angka stunting kita sudah turun dari angka 40-an persen saat kami mulai memimpin (September 2018, red) menjadi 20,9 persen saat ini, namun angka tersebut masih cukup tinggi. Masih ada sekitar 80.909 anak stunting sampai hari ini (di NTT) yang butuh perhatian semua pemangku kepentingan," jelas Gubernur Viktor.

Menurut Gubernur Viktor, masalah stunting perlu perhatian semua pihak. Pemerintah, lembaga agama dan LSM hingga para pengusaha serta pihak lain harus terlibat dalam pengentasan masalah ini.

"Semua berkolaborasi. Kita harus siapkan pemahaman sejak remaja puteri. Kita mesti bentuk prilaku dan mindset mereka sejak dini. Sehingga saat mengandung, mereka sadar akan pentingnya makan-makanan bergizi, tak perlu dipaksa atau diatur lagi," katanya.

Gubernur menyebut pengentasan stunting berhubungan dengan visi untuk membentuk generasi unggul di tahun 2045. Apalagi di NTT punya banyak sumber makanan yang bergizi.

"Kita punya kelor terbaik di dunia,umbi-umbian yang bergizi, ikan dan rumput laut yang terbaik. Kalau semua ini bisa diolah untuk jadi makanan tambahan untuk stunting, tentu ini juga akan menggerakan ekonomi masyarakat," tambah dia.

Untuk diketahui Tanoto Foundation merupakan sebuah organisasi filantropi independen yang didirikan oleh
Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981 atas dasar keyakinan bahwa setiap individu harus mempunyai kesempatan untuk mewujudkan potensinya secara penuh. (*)

Baca Berita NTT Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved