Sholat Maghrib

Sholat Maghrib, Tata Cara Sholat Jamak Takhir Maghrib & Isya di Waktu Isya Beserta Niatnya

Sholat jamak takhir adalah mengumpulkan dua shalat fardlu untuk dikerjakan secara bersama-sama pada waktu shalat yang kedua.

Editor: Gordy Donofan
Tribunnews.com
Ilustrasi sholat maghrib 

2) Ketika datang waktu sholat kedua, yaitu shalat sya, kerjakan shalat mana saja yang ingin didahulukan (maghrib atau isya). Misalnya, yang didahulukan maghrib.

3) Setelah selesai shalat yang paling pertama selesai (‘maghrib), lanjutkan dengan shalat isya tanpa diselingi oleh kegiatan lain.

Jadi pada dasarnya dalam praktik sholat jamak takhir magrib dan isya yang dikerjakan pada waktu isya, jumlah rakaatnya tetap sama pada sholat fardhu biasanya.

Sholat maghrib tetap dilaksanakan dengan tiga rakaat, dan isya dilaksanakan dengan 4 rakaat.

Pada sholat jamak takhir ini hanya menekankan waktu pelaksanaannya yang dilaksanakan di sholat kedua yang dijamakkan.

Lebih Jauh tentang Sholat Jamak

Sekadar diketahui, jamak menurut bahasa artinya mengumpulkan.

Sedangkan menurut istilah ialah mengumpulkan dua sholat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu dan dikerjakan secara berturut-turut.

Misalnya, mengerjakan shalat magrib dan isya pada waktu isya.

Shalat jamak merupakan salah satu kemudahan atau keringanan (rukhsah) yang diberikan Allah Swt kepada umat Nabi Muhammad SAW.

Shalat jamak pernah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat ibnu Umar dikatakan:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)

“Dari Anas ra, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat zhuhur ke waktu ‘ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat Zhuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.” (HR. Bukhari)

sholat fardhu yang boleh dijamak yaitu : sholat zhuhur dijamak dengan ashar dan sholat maghrib dijamak dengan isya (yang tengah dibahas pada artikel ini).

Adapun shalat shubuh tidak boleh dijamak dengan shalat lainnya dan tetap dilaksanakan pada waktunya sendiri, walaupun dalam kendaraan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved