Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 1 Desember 2021: Pergilah, Jadikanlah Semua Bangsa Murid-Ku
Peringatan Beato Dionisius (1600-1638) dan Redemptus (1598-1638), Biarawan & Martir di Indonesia
Renungan Harian Katolik Rabu 1 Desember 2021: Pergilah, Jadikanlah Semua Bangsa Murid-Ku (Galatia 2: 19 - 20; Mt 28: 16-20)
Peringatan Beato Dionisius (1600-1638) dan Redemptus (1598-1638), Biarawan & Martir di Indonesia
Oleh: RD. Ambros Ladjar
POS-KUPANG.COM - Dalam literasi seringkali banyak orang salah paham. Sejatinya komunikasi itu tak sepenuhnya bergantung pada isi pesan yang disampaikan.
Komunikasi itu tergantung juga pada sejauh mana kita memberi bukti bahwa apa yang kita sampaikan punya nilai yang diterima.
Lebih jauh lagi bahwa pesan itu harus didukung dengan fakta dan data.
Jika tidak, maka akan sia-sia tak berguna.
Pesan Yesus, Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku banyak kali dipersoalkan. Padahal tak ada maksud untuk membaptis semua orang jadi kristen.
Gereja hari ini memperingati Beato Dionisius dan Redemptus.
Dionisius lahir tahun 1.600 di Honfleur, kota di pantai utara Perancis.
Karena ayahnya seorang nakhoda, maka tak heran kalau Dionisius juga menjadi pelaut.
Pada usia 20 tahun, ia ikut berlayar ke Indonesia di mana ia bekerja lima tahun lamanya sebagai penggambar peta dan juru mudi.
Akhirnya ia pindah ke Goa, India dan menjadi kepala armada Portugis.
Dalam usia 35 tahun, ia memutuskan untuk menjadi imam dan ia masuk biara Carmel di Goa-India.
Sedangkan Redemptus lahir di Paredes, sebuah kota kecil di Portugal sekitar tahun 1598.
Setelah masuk dinas militer, ia diutus ke daerah koloni Portugis.
Terakhir dia ditempatkan di Goa.
Di tempat tugas baru inilah Redemptus kemudian mengubah haluan hidupnya.
Dia tinggalkan kesatuan tentara dan memilih jalan hidup menjadi seorang biarawan (Bruder) Carmelit.
Pada tahun 1638 orang Portugis mengirim utusan ke Aceh.
Atas permintaan kepala rombongan, maka Dionisius juga diikut sertakan.
Dia berperan sebagai pastor tentara dan juru bahasa.
Dia ditemani oleh Bruder Redemptus.
Mereka sangat menyadari berita perutusan Tuhan Yesus. Pergi, dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku.
Misi pewartaan mereka mulia, namun sampai di Aceh mereka ditangkap dan dipenjarakan.
Pada tanggal 29 November 1638 mereka mati terbunuh sebagai martir.
Usaha Beato Dionisius dan Redemptus untuk mewartakan Injil di tanah air Indonesia tampaknya gagal total.
Akan tetapi bukankah biji gandum itu harus mati supaya dapat berbuah lagi?
Darah kemartiran mereka telah membuat tanah air kita subur untuk Sabda Allah.
Kini biara Carmel, OCD sudah hadir kembali di tanah tempat tumpah darah kedua martir perintis ini.
Apakah dalam hidup kita pun selalu berusaha demi Kristus meskipun hasilnya tak tampak?
Salam sehat di hari Rabu, hari pertama bulan Desember untuk semuanya. Tetap taat menjalankan Prokes.
Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Katolik 1 Desember 2021:

Bacaan Pertama: Yesaya 25:6-10a
Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang.
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar.
Suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya.
Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa.
Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang.
Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya.
Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita.
Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya!
Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: 23:1-3a.3b-4.5.6;2/2
Refr.: Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr.: Alleluya
Ayat: Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.
Bacaan Injil: Matius 15:29-37
Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti.
Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ.
Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya.
Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.
Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini.
Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan.
Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.”
Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?”
Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.”
Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu.
Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid.
Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak.
Mereka semuanya makan sampai kenyang.
Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya